Quote:
Pengamat politik Boni Hargens menilai banyak pihak yang ‘dikenyangkan’ akibat korupsi dan kekuasaan saat masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, korupsi bukanlah aktivitas tunggal melainkan sistem yang sudah dibangun secara struktur. “Karena korupsi dapat dilakukan setelah melewati kebijakan publik,” tegasnya dalam acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).
“Dan itu yang terjadi saat ini, banyak proyek yang mangkrak. Yang jelas korupsi marak pada zaman SBY. Para sengkuni berkeliaran,” ujarnya.
Untuk itu, Boni menilai, era pemerintahan Jokowi adalah momentum untuk berubah. “Penegakan hukum jadi kewajiban bersama. KPK punya komitmen besar tapi diganggu oleh sekelompok pecundang yang memainkan peran dalam sebuah aksi yang kita kenal 212,” cetusnya.
“Seperti yang sudah pernah saya sebut, SBY adalah aktor politiknyayang uangnya dari hasil korupsi selama dua periode jadi presiden sehingga sasaran 212 adalah Jokowi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Boni menyebut aksi 212 diawali dengan konferensi pers politik Ketua Umum Partai Demokrasi ini Cikeas pada tanggal 2 November 2016. Substansi konferensi pers memperlihatkan kepanikan dan kemarahan SBY terhadap Ahok dan pemerintahan Jokowi.
“Apalagi, konferensi pers tersebut bukan sebuah upaya koreksi terhadap pemerintahan tetapi sebuah gerakan kekuasaan untuk kepentingan Pilkada DKI Jakarta. Mengingat putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut bertarung,” kata Boni di Jakarta, Jumat (11/11/2016) lalu.
Quote:
Indikasinya ya nganu... baru jadi TNI 16 tahun hartanya puluhan M..