Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pengerjaan jalur kereta api bandara dan pembangunan double-double track Manggarai-Bekasi. Pembebasan lahan masih menjadi kendala pembangunan jalur tersebut.

Menhub mengawali 'blusukannya' dari Stasiun Bekasi pada Minggu (4/12) sore. Ia dan rombongan menaiki kereta inspeksi yang memang biasa dipakai pejabat atau direksi untuk melakukan peninjauan.

Setelah itu, rombongan bergerak ke Stasiun Cikarang, Jawa Barat, meninjau perkembangan double-double track untuk kemudian kembali ke Stasiun Bekasi. Selanjutnya inspeksi dilanjutkan ke Stasiun Tangerang.

Dalam perjalanan ke Tangerang dari Cikarang, Menhub mengamati bagian-bagian mana saja yang masih terkendala pembebasan lahan. Mantan Dirut AP II itu mengakhiri inspeksinya di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

"Hal yang kurang terutama berkaitan dengan persiapan kita untuk pembebasan tanah, baik yang double track maupun yang kereta bandara. Kita lihat dengan kereta ini (kereta inspeksi), terlihat jelas mana-mana spot yang harus dikuasai," tutur Menhub Budi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016) malam.

Terkait pembebasan lahan untuk kereta Bandara, Menhub mengungkapkan masih ada sekitar 130 rumah yang harus diselesaikan.

"Kereta bandara pada dasarnya sudah selesai semuanya, tinggal beberapa titik saja. Kira-kira 130 rumah untuk diselesaikan. Selesai Juni 2017, Insya Allah," ungkap Menhub.

Begitu pula dengan pembangunan double-double track, salah satu kendala utamanya adalah pembebasan lahan.

"Ada beberapa titik yang akan dibantu Pak Gubernur (Jabar) untuk pembebasan tanah, tapi mungkin itu setelah Pilkada," tutur Menhub.

Dalam melakukan inspeksi, Menhub ditemani di antaranya oleh Dirut KAI Edi Sukmoro dan Dirjen perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono.