azriel_bahrieAvatar border
TS
azriel_bahrie
Aksi 312, Ayo Bersatu Demi Bela Timnas Indonesia!


Lolosnya Indonesia ke semifinal Piala Asean Football Federation (AFF) 2016 disambut meriah oleh pencinta sepakbola di tanah air. Di leg semifinal yang akan berlangsung pada Sabtu, 3 Desember 2016 ini, timnas Indonesia akan menjamu timnas Vietnam di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Setelah itu, giliran squad besutan Alfred Riedl yang akan bertandang ke Vietnam untuk memburu tiket final turnamen 2 tahunan ini.



Ribuan calon penonton laga semifinal ini sudah mulai mengantre tiket pertandingan di area Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat, (2/12/2016) pagi. Bahkan ada seorang penonton yang sudah mengantre dan menginap di dekat loket sejak Kamis malam demi mendapatkan selembar tiket pertandingan semifinal.



Pertandingan timnas Indonesia di laga semifinal yang tanggalnya (312) hanya berselang 1 hari setelah aksi yang berlangsung di kawasan Monas hari ini (212) ternyata disadari oleh para Netizen. Kini para pencinta sepakbola tanah air pun mulai melakukan kampanye dan ajakan untuk mendukung skuad Garuda dengan #AksiBelaTimnas312 dan #AksiBelaTimnas yang sudah ramai di Twitter sejak beberapa hari ini.



Kerinduan akan penampilan timnas sepakbola Indonesia di kancah internasional ini terlihat dari ramainya hashtag yang digunakan, bahkan banyak terlihat foto-foto bertuliskan #AksiBelaTimnas dan #AksiBelaTimnas312.



Pada pertandingan Timnas Indonesia ini, rakyat tidak mengenal agama, suku, ras, golongan dan bahkan partai. Kita sebagai rakyat Indonesia akan bersatu memberikan dukungan untuk tim Merah Putih. Datang dari berbagai penjuru ke stadion atau menonton di tv tentunya dengan memakai berbagai atribut timnas sebagai bentuk dukungan. Meskipun menang ataupun kalah, rakyat tetap bersatu untuk membela tim kesayangan.



Ternyata sikap sportivitas itu udah dibuktikan dalam berbagai pertandingan sebelumnya. Dimulai dari tahun 1956 ketika timnas Indonesia mengikuti Olimpiade Melbourne, Australia. Meski sempat menahan tim unggulan Uni Soviet, hingga akhirnya kalah 0-4 di pertandingan ulang. Walaupun akhirnya kandas, tapi perjuangan para pemain ketika itu dianggap sebagai pahlawan sepakbola. Para pemain berjuang total, berjibaku, sampai titik waktu penghabisan. Pejuang rumput hijau itu mengenalkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki tim sepak bola yang kuat, walau pun baru 11 tahun merdeka.



Peristiwa dramatis berikutnya yang sulit dilupakan adalah pada 1976, saat timnasional nyaris lolos ke Olimpiade Montreal. Tapi, kesebelasan kita kalah melalui adu penalti dari Korea Utara. Penonton yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno, tertegun sejenak sebelum akhirnya tetap memberikan aplaus kepada Anjas Asmara dkk.



Pengalaman menarik juga terjadi ketika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 bersama Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Indonesia sempat menang atas Bahrain 2-1, sebelum ditundukkan Arab Saudi 1-2 dan Korea Selatan 0-1. Penonton yang membludak di Stadion Utama Gelora Bung Karno tetap menerima kekalahan Indonesia di Piala Asia itu.



Dimana pun di dunia ini, permainan sepakbola ternyata mampu jadi pemersatu rakyat suatu negara. Salah satu contohnya adalah saat Perancis jadi juara Piala Dunia 1998. Saat itu, rakyat Perancis sedang dilanda "perang" antar ras dan agama, namun mereka bersatu mendukung Zinedine Zidane dkk untuk mengalahkan Brazil.

Apalagi di dalam skuad Ayam Jantan itu diisi oleh berbagai ras dan agama, seperti Zidane yang keturunan Afrika dan beragama Islam, dan Lilian Thuram yang berkulit hitam. Mereka semua bersatu dengan para pemain berkulit putih dan bahkan non muslim untuk membela negaranya.



Pertandingan timnas di tanggal 3 Desember ini bisa jadi momentum kesatuan dan persatuan NKRI supaya jadi erat kembali. Laga di Pakansari harusnya bisa dimanfaatkan untuk menyatukan kita kembali, sesuai roh PSSI saat didirikan pada tahun 1930. Tujuannya untuk mempersatukan bangsa di tengah keadaan klub dan masyarakat yang sedang bercerai berai.



Namun meski rasa nasionalisme kita semakin tinggi, kita nggak boleh fanatik membabi buta. Sikap sportivitas harus tetep dikedepankan dan harus menerima hasilnya apapun itu. Hasil bukanlah nomor satu, yang terpenting adalah pemain bertanding secara maksimal dan tidak kalah semangat dari pemain-pemain Vietnam.

emoticon-I Love IndonesiaAyo gan rapatkan barisan dan dukung timnas Indonesia kesayangan kita! emoticon-I Love Indonesia

Sumber: Bola Tribunnews Beritagar
0
40.6K
317
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan