Kisruh akuisisi PGE (Pertamina Geothermal Energy) oleh PLN masih menjadi isu hangat dikalangan BUMN. Banyak pihak yang kurang setuju atas kebijakan menteri BUMN, Rini Soemarno, ini. Buat agan yang belum tau, PGE ini adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang eksplorasi energi geothermal atau panas bumi di Indonesia ini rencananya akan diakuisisi setengahnya oleh PLN demi menjadi pembangkit listrik alternatif di Indonesia.

Wakil komisaris utama Pertamina, Edwin Hidayat Abdullah, di artikelini menyatakan dukungannya atas kebijakan tersebut. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN dan mantan Komite Audit PT Sinarmas Tbk ini memproyeksikan akuisisi PGE oleh PLN dapat membantu pencapaian target nasional pembangkit listrik tenaga panas bumi

Nah, disini ane rada bingung, bukannya PLN lagi banyak kerjaan kayak ngurusin proyek mangkrak dan lagi banyak hutang? kok malah lebih disibukin sama akuisisi PGE? Bukannya pengelolaan energi baru memerlukan biaya dan tenaga yang tidak sedikit?

Dukungan dari Edwin dapat dibilang cukup mengejutkan, melihat pendapat ahli dan rekannya sendiri di Pertamina yang masih meragukan rencana akuisisi PGE. Setahu saya, selain Edwin, belum ada lagi bagian dari Pertamina yang menyatakan dukungan mereka kepada rencana ini. Melihat rekam jejak yang ada, bukankah Pertamina, perusahaan di mana Edwin bekerja memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengelola energi panas bumi di negeri ini? kayaknya rencana akuisisi PGE oleh PLN harus dikaji ulang lebih dalam lagi, atau mungkin emang ada oknum yang lagi "bermain" dibelakang kisruh ini?

Hemmm.. ada udang dibalik bakwan kayaknya....