Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadilan Tata Usaha Negara mengabulkan gugatan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, Selasa (22/11/2016).
Putusan ini merupakan hasil dari gugatan kubu Djan mengenai Surat Keputusan (SK) kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy hasil muktamar Pondok Gede.
Dengan hasil tersebut, kubu Djan kembali mengklaim sebagai kepengurusan yang sah.
"Putusan PTUN yang sekarang berbeda dengan putusan PTUN lalu," ujar Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan, Dimyati Natakusumah saat dihubungi, Selasa (22/11/2016).
"Yang lalu hanya tidak berlakunya SK Kemenkumham, yang sekarang ada tambahan tidak berlaku dan mengesahkan kepengurusan PPP Ketum Djan Faridz," lanjut dia.
Ia berharap, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dapat segera menidaklanjuti putusan tersebut.
"Insya Allah kalau enggak minggu ini ya minggu depan. Ini hadiah lah, oleh-oleh (dari Allah SWT) untuk pihak yang benar," kata Dimyati.
Dalam putusannya, PTUN menyatakan SK Menkumham Nomor M.HH-06.AH.11.01 Tahun 2016 tentang Pengesahan Susunan Personalia DPP PPP Masa Bakti 2016-2021 batal.
SK tersebut mengenai pengesahan kepengurusan PPP di bawah kepemimpinan Romahurmuziy.
"Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor" M.HH-06.AH.11.01 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Susunan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Masa Bakti 2016-2021," demikian bunyi putusan tersebut.
Sumur:
Kompas
Quote:
Jakarta - PPP Djan Faridz telah resmi mendeklarasikan dukungan untuk Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Djarot yang hadir dalam deklarasi itu, menyadari dukungan ini hanya soal suara, bukan administrasi di KPU. Lalu seberapa besar kekuatan PPP Djan?
"Kuat dong, saya kan Dapil DKI," ucap Sekjen PPP Dimyati Natakusumah kepada detikcom, Selasa (18/10/2016).
Dimyati memang anggota DPR dari daerah pemilih DKI Jakarta III, meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Dimyati punya 68.353 suara yang mengantarkannya ke Senayan.
Menurut Dimyati 10 anggota DPRD DKI asal PPP, semuanya berada di kubu Djan Faridz, termasuk Lulung yang sudah bertemu SBY untuk mendukung Agus-Sylviana. "Abdul Aziz (ketua PPP DKI Romi) itu nggak terpilih jadi anggota DPRD DKI," ujarnya.
Selain itu, organisasi PPP juga diklaim mendukung Djan. "Angkatan Muda Kabah, banyak lah organisasi lain. Kekuatannya besar, keuntungan juga untuk Ahok dapat dukungan dari partai Islam," ucap politisi asal Banten itu.
Ketua DPP PPP kubu Djan, Akhmad Gojali Harahap menambahkan, dalam deklarasi Senin (17/10) kemarin, hadir pengurus inti DPP PPP Djan. Selain Djan, Dimyati dan dirinya, hadir Ketua DPP Triana, Ibnu Hajar, Masykur Hasyim, ketua Harian Majelis Syariah Kiyai Nur Iskandar dan lainnya.
"Djan sudah pengalaman memenangkan Fauzi Bowo dan Jokowi. Djan ujung tombak saat menangkan Jokowi, bahkan sentral pemenangan tim ada di rumahnya, Jalan Borobudur. Jadi kekuatan secara formal masih kita pegang basis konstituen DPP," ucap Gojali dihubungi terpisah.
Dia menyebut, sosok Djan Faridz di Jakarta punya suara besar. Djan yang merupakan mantan Menteri Perumahan adalah bekas anggota DPD dari DKI. Dia juga pengusaha nasional yang berpusat di Jakarta.
"Pak Djan sudah ngomong kita akan konsolidasi total untuk menangkan Ahok-Djarot. Kita lihat saja di lapangan, kita tetap yakin dengan sumber daya dan pengalaman yang kita miliki," tegas Gojali.
Sebelumnya, Djarot yang hadir bersama Ahok dalam deklarasi PPP menyebut dukungan dari PPP Djan sangat berarti, meski tidak mengantongi SK Menkum HAM.
"Kami butuh orangnya. Kami butuh pendukungnya. Semakin banyak membantu kita, alhamdulillah," kata Djarot usai meneken kontrak politik di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (17/10) kemarin.
Sementara Djan Faridz merespons santai sindiran kubu Romi yang menyebut PPP Djan hanya segelintir orang. Djan menyebut punya ratusan ribu pasukan di Jakarta untuk menangkan Ahok-Djarot.
"Nanti kita lihat, nanti saya buktikan pasukan saya berapa banyak. Ratusan ribu kalau di Jakarta," ucap Djan di depan kantor DPP PPP, Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat (17/10).
Sumur:
Detik
Manuver politik yang mengejutkan ini tentunya akan mempengaruhi dukungan terhadap Agus-Sylvi. PPP mungkin diatas kertas tetap masuk dalam barisannya, tapi pendukungnya di lapangan sudah banyak yang merapat pada Ahok-Djarot. Meski Agus berkelit dan mengatakan kejadian ini tidak berpengaruh pada dukungannya, perkataan Djan yang mengatakan memiliki dukungan suara hingga ratusan ribu orang untuk mendukun Ahok-Djarot tentu perlu diperhatikan. Djan cukup terkenal dalam tubuh PPP, sebagai mantan menteri, DPD, dan pengusaha Djan akan memberikan dukungan yang berarti bagi Ahok-Djarot apalagi PPP merupakan partai Islam. Dukungan ini disambut positif oleh Ahok-Djarot, dan tentu saja merupakan pukulan telak buat Agus. Djan sudah memiliki rekam jejak mumpuni sebagai tim sukses, sebelumnya dia sudah memenangkan Foke dan Jokowi sebagai pimpinan Tim Sukses, apakah kali ini giliran Ahok yang akan dimenagkan Djan?