Saat diwawancarai di event gran fondo amal di Westlake Village, California, Peter Sagan – yang berada di urutan depan kejuaraan cross country di Olimpiade Rio, sebelum bannya bocor – menyatakan bahwa kontraknya dengan Bora-Hansgrohe membolehkannya berlomba sepeda offroad saat jadwalnya tidak berbentrokan dengan jadwal balap sepedanya.

“Kita lihat saja nanti. Aku bisa membalap sepeda gunung. Hal itu juga ada di kontrakku dengan tim. Kita lihat saja bagaimana musim depan, lalu kemudian bisa kuputuskan setelah melihat jadwalnya. Tidak terlalu mudah untuk bisa menjadikannya satu, dominan bersepeda balap namun diselingi dengan balap sepeda gunung. Tahun ini aku melakukannya karena sebagai persiapan di Olimpiade. Aku pun juga harus menambah poin (di klasemen total). Aku harus bertaruh banyak hal untuk melakukannya.”

Peter Sagan mungkin akan mendapatkan jadwal lengkap 2017 di akhir 2016, berganti-ganti dari balap sepeda dengan road bike dan MTB, namun tidak mengganggu penampilannya saat membalap dengan road bike. Kenyataannya, ber-MTB sepertinya malah membantu Peter Sagan mencapai mimpinya, dengan memnangkan Tour of Flanders, tiga kali berjersey hijau di Tour de France, memenangkan Kejuaraan Eropa, dan berakhir manis di puncak klasemen dengan nomor satu di dunia. Satu-satunya yang terlewatkan adalah medali Olimpiade, yang gagal karena dia mengalami bocor ban.

“Apa yang kuputuskan sejak aku berumur kurang dari 23 tahun, bahwa sangat tidak mungkin berganti-ganti dari balap sepeda jalan raya ke balap sepeda gunung, karena hal itu sangat berbeda. Jika kamu suka bersepeda gunung, maka ikutilah lomba balap sepeda gunung. Sepeda balap digunakan sebagai sarana latihan? Itu oke saja, namun fokusnya adalah pada sepeda gunung. Demikian juga sebaliknya. Kita lihat saja nanti, saat ini bersepeda gunung menjadi semacam cara bersenang-senang bagiku.”

Sumber: http://goowes.co/2016/11/22/peter-sa...a-mtb-di-2017/