BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Strategi Indonesia hadapi kebijakan ekonomi Trump

Calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump memeluk bendera Amerika Serikat saat ia naik ke panggung untuk bertemu dengan pendukung di Tampa, Florida, Amerika Serikat, Senin (24/10/2016).
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru akan dilantik dan mulai menjalankan tugasnya pada Januari 2017. Meski begitu, kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkannya nanti sudah menjadi sorotan banyak kalangan, tak terkecuali dunia usaha Indonesia.

Bagaimana tidak, Indonesia dan AS selama ini menjalin cukup banyak kerjasama bilateral di banyak sektor perekonomian.

Kepemimpinan Trump yang dinilai sangat berisiko dan dapat membangun pemikiran anti globalisasi, dikhawatirkan membentuk gelombang proteksionisme di seluruh dunia, dan menyeret 'efek domino' kepada Indonesia.

Salah satu sektor yang tengah menantikan kebijakan dari Presiden ke-45 ini adalah perikanan. Sebagai contoh, pada 2016, Indonesia mengekspor udang ke AS sebanyak 120.813 ton, meningkat dari 106.500 ton di 2015, dengan total nilai mencapai USD1,06 miliar.

Indonesia bahkan tercatat sebagai negara yang mendominasi ekspor udang ke AS, mengalahkan India, Thailand dan Vietnam.

Jika kemudian Trump memberlakukan kebijakan yang berdampak negatif bagi Indonesia, khususnya aktivitas ekspor, maka Indonesia akan turut berpotensi kehilangan sumber pendapatannya.

Sektor lain yang juga turut disoroti adalah minyak kelapa sawit. Meski ketergantungan AS terhadap minyak kelapa sawit Indonesia tidak terlalu tinggi, namun tak berarti kebijakan Trump tidak akan berpengaruh.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, tak ada salahnya Indonesia mengantisipasi dampak dari kebijakan AS untuk jangka panjang.

"Untuk jangka pendek memang belum ada pengaruh signifikan, tetapi adanya rencana kebijakan Trump yang mengarah ke domestik dan tertutup akan berdampak langsung dan tak langsung pada Indonesia," ujarnya dalam KONTAN, Rabu (16/11/2016).

Shinta menyarankan, tak ada salahnya bagi Indonesia untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan AS dengan melakukan hubungan dan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara lain di regional, ASEAN dan Tiongkok.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo berujar hal serupa.

Ada baiknya pemerintah tidak hanya menunggu dan bergantung pada kebijakan yang akan diterapkan Trump. Karena yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah melakukan pembenahan pada sektor kelautan dan perikanan di dalam negeri.

Jika sektor ini sudah semakin baik, maka lebih banyak negara yang akan percaya kepada sektor perikanan Indonesia. Dengan begitu, Indonesia bisa memperluas pasar ekspor ke berbagai negara, bukan hanya AS.

"Kita harus terus memastikan bahwa standar praktik internasional dipenuhi semua sehingga jangan sampai ada rapor merah dari negara mana pun," ujarnya.

Selain menjalin kerjasama dengan negara di luar AS, penting juga bagi Indonesia untuk bisa menjaga penguatan ekonomi dari dalam negeri. Misalnya dengan menahan masuknya impor untuk produksi dalam negeri.

Di sisi lain, Konsul Jenderal (Konjen) RI di New York, AS, Abdul Kadir Jaelani, seperti yang dilansir ANTARA, optimistis pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Trump tidak akan membuat kerjasama Indonesia-AS menjadi surut.

Menurutnya, pemerintah AS di bawah kepemimpinan siapa pun akan tetap melihat Indonesia sebagai mitra strategis, tidak hanya dalam konteks kerja sama bilateral, tetapi juga dalam kerjasama regional.

Dia menilai bahwa hubungan Indonesia dan AS semasa pemerintahan Presiden Barack Obama adalah yang terbaik sepanjang sejarah hubungan kedua negara.

"Jadi saya rasa harapan kita adalah pemerintahan AS yang mendatang justru melanjutkan hubungan yang sudah baik adanya ini dan dapat ditingkatkan lebih jauh," ujar Konjen RI di New York.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-ekonomi-trump

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Pandji Pragiwaksono: Di belakang semua kandidat itu busuk

- Kenapa parpol pendukung kurang getol membela Ahok?

- Jadi tersangka pun, Ahok tetap bisa selesaikan tahapan Pilkada

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan