http://news.detik.com/berita/d-33366...423.1474355243
Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) menolak upaya diversi bocah SD di Penjaringan, Jakarta Utara karena kepemilikan senjata. Pasalnya hakim melihat syarat dalam upaya itu tidak terpenuhi.

Ketua majelis hakim Sutejo Humantoro menggelar sidang terpisah dua perkara bocah di bawah umur yang ditangkap Polsek Penjaringan, karena kedapatan senjata tajam Kamis, di gedng PN Jakpus, Jalan Gadjah Mada, Jakarta (3/11/2016) sore.

Sidang itu dihadiri kuasa hukum dari LBH Jakarta, Bunga, dan jaksa Federick dari Kejari Jakarta Utara.

"Majelis hakim tadi menyatakan tidak bisa lakukan diversi karena ancamannya di atas 7 tahun," ujar Bunga usai persidangan.

Sebagaimana diketahui syarat diversi adalah ancaman pidana 7 tahun dan telah melakukan pengulangan. Jika salah satu syarat itu tidak dipenuhi terhadap kedua anak itu tidak dipenuhi hakim. Pasalnya dirinya beranggapan kalau diversi itu dapat diberikan meski pidana di atas 7 tahun. Si anak itu terancam UU Darurat dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

"Ya tadi hakim normatif bilang tidak bisa karena sesuai undang-undang. Padahal kalau setia undang-undang berarti tidak wajib dan bisa dilakukan diversi," paparnya.

Bunga menilai penolakan diversi oleh pengadilan, karena majelis hakim belum melihat diversi dalam persepektif perlindungan anak.

"Hakim masih melihat anak pelaku bukan sebagai korban, padahal dalam sistem sistem peradilan pengadilan anak, anak-anak tidak boleh dijustifikasi sebagai pelaku. Anak harus dilihat sebagai korban sistem. Karena bisa jadi kesalahan didik orang tua atau lingkungan" tuturnya.

Bunga mengatakan karena upaya diversi ditolak, maka persidangan akan dilanjutkan tahap selanjutnya. Namun pihaknya akan berupaya dengan mengajukan keberatan.

"Agenda sidang selanjutnya minggu depan dengan penyampaian keberatan dari kami, kita berharap hati para hakim dapat luluh dengan keberatan kami," pungkasnya.
====
bingung saya, ada yagn tahu kasusnya ??