renata337Avatar border
TS
renata337
Bagaimana menyikapi mertua
Selamat Pagi semua...

Perkenalkan nama saya Renata. Saya sengaja pakai id baru untuk menyembunyikan identitas asli saya. Saya ada uneg2 dan permasalahan yang memang sepele sih, tapi jadi beban pikiran saya juga.

Saya seorang istri, belum memiliki anak yang menjalani hubungan long distance wedding dengan suami. Saya bekerja di beda kota dengan suami. Intensitas bertemu kami antara 2 minggu sekali atau sebulan sekali. Soal libur, hari libur saya lebih fleksibel dibandingkan suami. Suami kadang weekend masih sibuk dengan pekerjaan jadi saya yang rutin pulang. Sekarang saya sudah hampir 2 tahun menikah, beda umur saya dengan suami 1 tahun. Dan saya berencana untuk berhenti kerja biar bisa satu kota dengan suami. Permasalahan yang jadi beban pikiran banget buat saya adalah soal rumah dan mertua.

Suami saya merupakan anak laki-laki terakhir dan satu-satunya, ibu mertua saya sudah cukup tua. Mbak-mbak ipar saya ikut suami semua dan pisah rumah dengan mertua. Suami saya tidak diperbolehkan pisah jadi istilahnya saya masih ngumpul sama mertua. Awal pernikahan saya tidak menemukan permasalahan apa-apa. Tapi makin kesini, saya mulai merasa ngga enak sama mertua. Takut sikap saya melukai hatinya. Atau beberapa sikap mertua yang sedikit bikin sakit hati.

Saya menikah di umur 26, dan setelah itu saya dipastikan hamil. Tapi menginjak minggu kelima, saya keguguran. Dan sampai sekarang belum hamil lagi. Ini sepertinya jadi masalah buat mertua. Suami saya juga beberapa waktu lalu ada masalah bisnis yang sedikit failed, dan mertua kesel sama saya.

Sebelum menikah saya memang bekerja dan menempuh pendidikan bukan di Indonesia, sehingga hari pernikahan sama kedatangan saya mepet. jadi saya tidak mengikuti beberapa ritual dan adat yang diinginkan mertua (Hal ini juga baru saya ketahui setelah menikah). Kata mertua saya weton saya bikin weton suami saya mati, jadi saya harus ritual buang sial dan acara adat lahir kembali semacamnya (Saya kurang mudeng tentang ini). Dan tiap saya pulang, ibu mertua saya selalu ngomel dan marah soal ini dan soal kehamilan.

Saya sayang ke ibu mertua saya seperti ke ibu saya sendiri. Tiap pulang saya selalu meluangkan waktu untuk ngobrol, berbelanja atau piknik dengan ibu mertua. Tapi entah kenapa ibu mertua selalu marah-marah terus. Mulai soal masakan saya, karena saya jauh dengan suami, saya selalu berusaha melayani suami dari makanan, baju dan semuany kalo pas pulang, tapi kadang msakan atau makanan yang saya buat dibuang sama ibu mertua karena katanya "ora patut".

Atau baju yang sudah saya setrika untuk suami, ditaruh di ember kotor. Saya juga bingung kenapa. Suami bilangnya mungkin ibu mertua iri karena saya selalu bermesraan sama suami saya. Atau mungkin lagi ngga mood dan saya bukan menantu yang oke juga.
Kalau habis marah-marah gitu, pas saya ngerasa marah dan bisa diam aja namanya juga ke orang tua, pas tidur saya peluk ibu mertua.

mengingat saya bentar lagi akan jadi seoran full wife yang ngumpul satu rumah dengan mertua..Apa yang harus saya lakukan ya, Saya takut tidak bisa menyembunyikan ekspresi marah atau sedih pas di depan ibu mertua.

Maaf terlalu panjang, mohon masukannya
terimakasih


edited 1 Agustus 2017,
mohon masukannya kembali sesuai post saya di page ke 3. Terimakasih
Diubah oleh renata337 01-08-2017 09:51
0
10.5K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan