happyday768Avatar border
TS
happyday768
“5 Hal Yang Bisa Membuat Pilkada DKI Seru!”
image;http://lipsus.kompas.com/topikpiliha...lkada.dki.2017[img][/img]

Pilkada DKI Jakarta 2017 tinggal hitungan bulan. Tahap demi tahap telah dilewati. Diusunglah 3 pasangan calon yang akan maju di pemilihan pemimpin Ibu Kota tersebut. Pasangan calon yang bisa dikatakan cukup mengejutkan. Sang Petahana mendapatkan lawan berat dari kalangan non Partai, Akademisi dan Pengusaha muda sukses. Tidak mau ketinggalan sang Mayor berprestasi bersama bekas walikota Jakarta pusat ikut menantang dengan gagah beraninya.

Tentu diharapkan dari ketiga pasangan calon tersebut gagasan pembangunan yang cemerlang, kampanye yang sehat dan harmonis, Serta tentunya orientasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta. Oleh karena itu sangat diidamkan pertarungan yang ideal, seru dan sportif bagi masing-masing pasangan calon sampai bulan Februari mendatang. Sebuah pertarungan yang hangat, bukan dirusak dengan isu-isu SARA melainkan Pertarungan Ide dan gagasan.

Berikut Merupakan 5 hal yang bisa membuat pertarungan tersebut ideal dan seru,

1. Mengambil Hati Swing Voters
Swing Voters atau pemilih mengambang merupakan pemilih yang masih belum secara pasti menentukan pilihan mereka jatuh kepada siapa. Masih bisa berubah selama ada pengaruh yang cukup kuat dari masing-masing pasangan calon. Berdasarkan data survey yang penulis kutip dari Halloapakabar.com tertanggal 6-11 Agustus 2016 masih terdapat kurang lebih 43,2 persen warga jakarta yang masih ragu untuk menentukan pilihan gubernur mereka. Selain itu beberapa Hari yang lalu dari berbagai media Televisi sempat mengambil data survey. Hasilnya sekitar 26 persen warga DKI masih belum menentukan pilihan pemimpinnya. Jumlah tersebut kiranya sangat besar bagi ketiga pasangan calon untuk menentukan Strategi terbaik untuk mengambil hati para Swing Voter yang kebanyakan pemilih muda. tersebut

Di sini akan sangat menarik untuk ditunggu permainan strategi dari masing-masing Tim sukses pasangan calon. Strategi yang tepat akan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sebaliknya stertegi yang salah akan mendapati kerugian yang lumayan. Ilmu-Ilmu yang terkait sangat dibutuhkan agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Mulai dari strategi politik, pemasaran hingga komunikasi.
Selama stratagi yang digunakan tidak menggunakan segala cara untuk menjatuhkan figur salah satu calon di hadapan para Swing Voter maka akan tersaji adu pintar dari masing masing timses. Adu pintar yang selama ini sangat jarang atau bahkan tidak pernah kita jumpai dalam diamika perpolitikan di Negara ini.

2. Pencitraan .
Mendengar kata pencitraan biasanya yang terngiang adalah Sesuatu hal yang negatif. Akan tetapi tidak selamanya pencitraan merupakan hal yang negatif. Pencitraan akan karya yang sudah diraih dan wujud-wujud prestasi yang sudah pernah digenggam merupakan frame yang apik bagi pencitraan tersebut. Ketiga pasangan kandidat memiliki modal tersendiri dalam mengemas diri mereka sebaik mungkin untuk ditawarkan kepada rakyat ibu kota.

Pertama, Sang Petahana. Pasangan Ahok-Djarot memiliki modal prestasi selama menjadi petahana di Jakarta. Selama memimpin kota Metropolitan tersebut berbagai permasalahan telah berhasil diselesaikan. Rusunawa, normalisasi sungai, hingga pembukaan lahan terbuka hijau merupakan deretan prestasi yang bisa digunakan untuk framing positif bagi mereka. Sederetan prestasi Sang Gubernurpun sangat menguntungkan. Selain kepribadiannya yang tegas dan tak pandang bulu, Ia berhasil mendisiplinkan biorokrasinya yang bekerjanya tidak maksimal. Hal ini juga menjadi salah satu modal pencitraan yang sangat ampuh untuk ditampilkan.

Kedua, Penantang dari koalisi Kartanagara juga tidak kalah hebatnya. Anies Baswedan merupakan rektor Universitas paramadina, penggagas Indonesia mengajar, dan Mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan. Prestasinya yang sampai bisa menjadi menteri bisa dijadikan salah satu senjata mutakhir untuk pencitraan dirinya. Ditambah Seorang Sandiaga Uno yang merupakan pengusaha muda sukses menjadi bumbu tambahan dalam pencitraan positif bagi keduanya di Kampanye mendatang.

Ketiga, Sang Mayor dan pegawai yang prestatif. Peraih gelar Master di Nanyang Technology University Singapore dan Master dari J.F Kennedy School of Goverment, Harvard, US ini tidak bisa dianggap remeh. Memiliki karir yang cemerlang di bidang kemiliteran dan akadmik. Meraih berbagai penghargaan di usia mudanya, hingga menjadi Kapten tentu merupakan modal yang cukup berharga. Ditopang oleh seorang Silviyana Murni mantan walikota Jakarta pusat yang karirnya menanjak. Tentu pasanggan yang tidak bisa diangap remeh untuk dicitrakan.
Ketiganya memiliki modal yang cukup untuk memasarkan diri mereka sendiri untuk masyarakat Jakarta. Sangat disayangkan apabila kemudian yang muncul adalah pembunuhan karakter yang tidak beretika.

3. Social Media War
Sebagaimana diketahui SocMed sudah menjadi bagian dari masyarakat. Efektifitasnya dalam menggaet ketertarikan masyarakat tidak perlu dipertanyakan. Kalau kita melihat kembali pada Pemilu 2014 yang lalu, social media menjadi media paling efektif untuk memenangkan pemilihan. Tak ayal strategi yang digunakan oleh beberapa pasangan calon juga menggunakan kekuatan magis Media ini.
Apalagi melihat penduduk Jakarta yang tergolong pengguna media sosial terbesar di dunia. Hal ini tentu sangat menarik apabila Ide dan gagasan dari masing-masing calon senantiasa dipamerkan dalam etalasenya. Akan sangat cepat merambah kepada pengguna media sosial tersebut di Ibu Kota.

Perang ini sudah dimulai sejak sebelum pengumuman 3 pasangan calon. Ahok dengan Teman Ahoknya mempromosikan agar Sang Petahana maju kembali dalam Pilkada. Tak kalah ada sahabat Sandiaga yang pernah melakukan hal serupa untuk mempromosikan nama idolanya. Yang terakhir adalah posting foto dan video selfie yang digadang menjadi pertanda bahwa Pilkada akan berjalan harmonis dan sejuk.
Perang Media sosial adalah perang kreatifitas. Pemenangnya adalah pihak yang melakukan strategi pemasaran dari masing-masing calon dengan kreatif dan menarik. Keberhasilan kreatifitas ini sempat terjadi kala beberapa pemimpin daerah juga menggunakan media sosial. Misalkan kita lihat dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang kemudian menjadi terkenal dan mendapatkan banyak dukungan karena sering membalas twitter dari warganya. Ridwan Kamil di Bandung dengan celotehan lucunya di instagram menjadikan dia dekat dengan warganya. Dan pemimpin-pemimpin lain yang sempat menggunakan media sosial ini mereka cukup berhasil dalam memasarkan ide mereka.

Selama kreatifitas dalam media sosial ini dijaga dengan etika, maka pada kampanye pilkada besok kita akan sangat sibuk melihat Timeline-Timeline yang membangun dan menggambarkan sosok masing-masing pasangan yang sebenarnya. Secara tidak langsung masyarakat menjadi terdidik untuk menggunakan media dengan tepat dan beretika pula.

Sehingga sungguh keterlaluan apabila perang yang baik tersebut harus dihancurkan dengan fitnah-fitnah dan konten media yang mendiskreditkan salah satu pasangan. Apalagi pihak tak bertanggung jawab mengangkat isu-isu SARA. Hal tersebut akan menciderai perpolitikan Indonesia dan etika media soial tentunya.

4. Adu Ide dan Program-Program
Kesuksesan seorang pemimpin bisa dilihat dari ide dan program-program yang dilaksanakan. Ide-Ide tersebut kiranya dibutuhkan oleh warga Jakarta untuk menuntaskan permasalahan yang masih terjadi. Warga Jakarta merupakan warga yang heterogen dan Kota ini sendiri memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Semakian heterogen dan padat suatu masyarakat tentu akan menimbulkan masalah yang semakin kompleks pula. Sehingga diperlukan ide-ide mutakhir, program-program efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Program yang diinginkan tentu saja yang memiliki kemaslahatan lebih banyak bagi warga DKI sendiri. Tercatat ada beberapa masalah yang mungkin bisa ditawarkan penyelesaiannya oleh ketiga pasang calon. Beberapa masalah itu diantaranya ada masalah klasik seperti banjir, macet, polusi dsb. Selain itu juga ada masalah berkaitan dengan birokrasi dari segi pelayanannya, masalah kesehatan, hingga masalah reklamasi. Keberpihakan program terhadap seluruh lapisan masyarakat DKI menjadi kunci sukses dalam penyelesaian masalah-masalah tersebut. Mulai dari memperhatikan rakyat kecil, pengusaha, sampai pemerhati lingkungan.

Semakin menjangkau lapisan terbawah masyarakat Ibu kota maka program tersebut tentunya akan semakin diminati. Kita bisa mengaca dari kebijakan yang ditawarkan oleh Bu Risma di Surabaya diantaranya penutupan Dolly, pembuatan lahan-lahan pertamanan, membuka peluang bisnis dsb. Nyatanya melalui kebijakan yang ditawarkan tersebut masyarakat Surabaya semakin berminat untuk mendukung Bu Risma agar tetap di Surabaya. Sebabnya kebijakan tersebut menjangkau sampai lapisan paling luar masyarakat kota. Hal ini kiranya juga perlu ditiru substansinya oleh ketiga pasangan Calon. Program-program yang tidak hanya menguntungkan satu golongan saja, tetapi juga dapat dinikmati seluruh kalangan di Jakarta.

Sangat menarik untuk ditunggu Ide dan program-program tersebut. Terobosan-terobosan pemecah masalah yang akan ditawarkan oleh ketiga pasangan calon menjadi kunci pengambil hati seluruh elemen masyarakat. Terobosan tersebut nantinya akan ditawarkan kepada warga Ibu Kota. Semoga yang memiliki Terobosan paling mutakhir dan bermaslahat bagi seluruh kalanganlah yang menjadi pemenang.
Bukan lagi berbicara mengenai SARA dari pasangan calon melainkan berbicara kemaslahatan bagi seluruh warga DKI. Pengalihan terhadap isu SARA atau fitnah hanya akan membuat suasana perpolitikan menjadi keruh. Yang ada bukan Program yang diadu untuk kemaslahatan melainkan pembudayaan politik segala cara dan menghancurkan golongan tertentu dengan keji. Sehingga sangat sayang apabila adu ide dan program-program ini harus ditunggangi kepentingan satu golongan untuk menjatuhkan golongan selainnya.

5. Debat
Kita bisa mencari referensi dari Amerika. Debat menjadi sesi yang paling ditunggu dalam perhelatan pemilihan pemimpin mereka. Sebab dalam debat, kehebatan pasangan calon akan ditandingkan dalam berbagai aspek. Biasanya dalam debat Presiden, yang bahkan sampai dilakukan berkali-kali di negara adidaya tersebut sangat memperlihatkan penguasaan sang calon. Mulai dari aspek komunikasi, perpolitikan, efektifitas kebijakan, produk-produk pemerintahan hingga cara memanajemen setiap kebijakan.

Dari referensi tersebut kita bisa mengambil pelajaran berharga bab adu argumen ini. Kehebatan seorang pemimpin bisa dilihat dari komunikasi debat yang dilakukan oleh masing masing kandidat Cagub dan Cawagub. Masing-masing calon yang sudah memiliki kebijakan dan terobosan bisa mengkritisi masing-masing kebijakan calon lain. Mengkritisinyapun tidak sembarang mengkirtisi akan tetapi mengkritisi dengan pendasaran yang kuat dengan pertimbangan berbagai aspek sebagaimana disebutkan dalam contoh debat di Amerika. Adanya debat ini memberikan manfaat yang positif baik bagi pemilih maupun yang dipilih.

Manfaat yang didapat dengan adanya debat ini ada banyak. Pertama, bagi yang memilih atau masyarakat Ibu Kota itu sendiri. Diadakannya debat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi mereka dalam memilih. Pemimpin yang ideal bagi masyarakat ibu kota yaitu calon yang memiliki program terbaik dan dapat diadu lewat debat tersebut. Dalam debat akan terlihat mana pemimpin yang benar-benar siap dan mana yang belum. Pemilih dapat melihat pemimpin yang siap dengan programnya yang tidak mudah dikritisi. Selain itu juga bisa dilihat mana yang mementingkan sebagian golongan dan mana yang mengutamakan kemaslahatan umat banyak. Bahkan kalau perlu penonton debat bisa mengkritisi argumen-argumen dari masing-masing pasangan calon untuk menguji ketepatan program yang ditawarkan. Lebih jauh debat ini apabila disiarkan bisa dijadikan pendidikan bagi masyarakat yang menonton untuk bisa berfikir kritis dan melihat sesorang bukan dari bajunya saja melainkan kebenaran yang dibicarakan serta pemecahan masalah yang ditawarkan.

Kedua, bagi pasangan calon yang dipilih dan tim suksesnya. Adu Argumen ini bisa menjadi alternatif cara promosi yang sportif dan positif. Biasanya kita melihat cara-cara yang dilakukan tim sukses yang sangat memprihatinkan. Melakukan fitnah, membunuh karakter pasangan calon, hingga penggerakan masa untuk mengangkat isu-isu SARA. Hal tersebut justru menimbulkan dampak negatif diantaranya, perpecahan antar golongan, permusuhan berkepanjangan, bentrokan bahkan bisa mengganggu keamanan dan kesatuan Negara. Dengan adanya debat ini maka tim sukses akan bisa mempersiapkan dengan baik Calon yang diusung. Mulai dari gaya berbicara, materi yang disiapkan dalam debat hingga hal-hal terdetail yaitu cara berpakaian.

Persiapan tentu merupakan hal yang sangat positif. Persiapannyapun tidak macam-macam, dalam debat yang sportif maka perlu persiapan materi yang memiliki kepadatan dan kualitas. Butuh waktu untuk menciptakan materi tersebut. Dibutuhkan pula pemikir-pemikir handal dari masing masing tim sukses untuk menciptakan produk yang sesuai. Setelah itu dikemas dengan komunikasi yang membutuhkan orang-orang handal dalam bidang komunikasi sehingga mampu mempersiapkan calon dengan gaya komunikasi yang suitable bagi masyarakat Jakarta. Hal tersebut tentu bukan perkara mudah akan tetapi apabila dilakukan akan menjadikan debat yang sangat menarik dan berkualitas.

Apabila tim sukses menggunakan ajang adu argumen sportif ini menjadi salah satu senjata promosi kandidatnya, tentu akan berdampak positif bagi perpolitikan Indonesia juga. Akan mendidik para pelaku politik berperilaku sportif dalam kampanyenya. Secara tidak langsung masyarakat yang melihatnya akan semakin simpati terhadap cara tersebut. Secara tidak langsung pula hal ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelaku politik yang selama ini dianggap rusak dan kotor. Partai Politik sebagai kendaaraan pelaku politik , yang sebelumnya dianggap bobrok dengan cara sportif seperti ini akan me-rebranding menjadi lebih terpercaya di mata masyarakat.

Demikian 5 hal yang bisa menjadikan Pilkada DKI Jakarta menjadi seru dan menarik untuk ditunggu. Kelimanya merupakan gabungan dari Strategi yang mumpuni, lewat framing dan penggunaan teknologi paling efektif. Orientasinya tetap sama yaitu mencari kemaslahatan bagi seluruh warga DKI bukan hanya bagi sebagian golongan saja. Serta cara yang digunakan selayaknya gentlemen mengadu ketangkasan di depan publik lewat debat.

Sekiranya kelima Hal tersebut dapat terlaksana maka Pilkada DKI Jakarta akan menjadi Barometer paling tepat bagi Pemilihan kepala daerah lain di Indonesia. Amat disayangkan apabila Barometer tersebut harus dirusak dengan aksi fitnah, tuding sana tuding sini, mengangkat isu-isu SARA dan membunuh karakter dengan kejam. Semoga dengan demikian maka rakyat Indonesia, warga Ibu kota khususnya memiliki pendidikan politik yang bermoral dan berkualitas.
Terimakasih, semoga bermanfaat.
emoticon-Ultah emoticon-Ultah emoticon-Ultah emoticon-Salaman emoticon-Salaman emoticon-Salaman emoticon-Shakehand2 emoticon-Shakehand2
Diubah oleh happyday768 27-09-2016 13:02
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan