Saya menggunakan jasa aplikasi UBER ini tidak hanya sekali. Di mulai Dari awalnya hanya rental Mobil hingga saat ini merambah ke motor. Saya sangat merasa terbantu dengan keberadaan UBER ini, apalagi bila di banding kan dengan Armada lain, UBER yang paling murah.



Namun, ternyata harga yang murah tidak sebanding dengan servis yang baik. Beberapa kebijakan di UBER justru merugikan driver dan juga penumpang. Contohnya seperti tidak adanya asuransi terkait kecelakaan apabila menggunakan jasa UBER ini. Semua risiko di tanggung sepenuhnya oleh driver.


Jadi bedasarkan pengalaman pribadi saya menggunakan jasa UBER ini Dari arah artha Gading menuju menara Bidakara Pancoran pada hari Kamis 22 September 2016 melewati Tebet. Pada saat itu driver saya malakukan rem mendadak yang menyebabkan saya terlempar dari motor dan mengalami luka ringan dan cedera otot pinggul. kemudian saya di larikan ke RS Tebet. Driver UBER jg mengalami luka-luka ringan namun masih bisa berjalan. Saya minta kepada si Driver ini untuk menghubungi pihak kantor UBER. Karena si driver agak gaptek, dan kurang Informasi mengenai hal ini ke UBER maka dia gagal menghubungi UBER. Dengan rasa sakit yang amat sangat saya coba hub UBER melalui aplikasi dan menginformasikan bahwa saya kecelakaan.


Setelah itu, sambil menunggu proses pengobatan. Driver ini masih mencoba cara lain untuk menghubungi UBER meskipun nihil. Setelah berapa jam kemudian, saya mendapat email balasan Dari UBER

email balasan Dari UBER

email balasan Dari UBER 2

saya hanya di minta kesediaan waktu untuk di hubungi oleh pihak UBER. Karena saya pikir, pihak UBER akan ganti, maka saya tetap minta pertanggungjawaban Dari pihak driver UBER dan memberikan seluruh kwintasi dan Surat pernyataan kesehatan oleh dokter terkait apabila pihak UBER membutuhkan dokumen tersebut. Sungguh sangat di sayangkan, dalam kondisi seperti UBER tidak memiliki no hotline atau customer care layaknya Go-Jek yang sudah memiliki layanan khusus ini. Jadi penanganan lebih cepat dan praktis. Tidak perlu lagi mengirim email seperti ini.


Sewaktu saya menunggu administrasi dan obat, ternyata ada pasien baru yang sama seperti saya, mengalami kecelakaan dgn ojek online. Namun bedanya, Gojek memiliki asuransi kecelakaan yang memadai dan terintergrasi. Jadi apabila terjadi kecelakaan bersama Gojek, si driver terlihat sigap dan tau harus menghubungi siapa. tidak lama setelah itu, pihak Gojek langsung datang ke RS untuk proses asuransi nya. Hebat


Setelah semua urusan pengobatan saya selesai, saya di izinkan pulang oleh dokter dan dinyatakan hasil rontgen tidak ada hal serius untuk di khawatirkan, Alhamdulilah

Sampai drumah, pihak UBER kembali menghubungi saya melalui telepon. Dengan menyampaikan rasa Simpati itu Oke lah..kemudian dia meminta saya untuk menceritakan detail kejadian nya dan mencocokan dengan cerita dari driver nya. Dan ternyata dia mengatakan TIDAK ADA KEBIJAKAN DARI PIHAK UBER TERKAIT ASURANSI KECELAKAAN Apabila hal itu terjadi semua risiko di tanggung oleh DRIVER baik motor maupun Mobil. Haddduhhh parah nih!!


Saya berfikir kalo driver nya ternyata tidak mampu bagaimana? apalagi driver uber motor khsusnya banyakan Dari ex ojek pangkalan, yang penghasilan paling berapa. Kalo saat itu saya lagi dapet driver yang sepertu bagaimana? Sebenarnya saya kasian dengan si driver saya itu, tapi karena saya pikir akan di ganti oleh asuransi UBER maka si driver ini mengganti terlebih dahulu dengan uang pribadinya. Dan sekarang setelah di hubungi pihak UBER motor, sama sekali tidak ada asuransi yg mana itu merugikan si pihak driver dan customer.



Pemulihan solusi yang di berikan oleh pihak UBER adalah pengembalian ongkos ke CC saya dan pemberian UBER kredit senilai Rp57.000 saja, yang mana itu hanya di berikan pada saya, tapi solusi lain tidak di berikan oleh driver tersebut mengenai ganti rugi/kompensasi lainnya.


kalimat Dari UBER yang mengatakan memberikan UBER kredit, agar saya tetap menggunakan UBER *biar ga kapok gitu maksudnya kali yaaa *



Jadi kesimpulannya, meskipun UBER jauh lebih murah di banding armada lain, tapi untuk jaminan keselamatan dan keamanan tidak ada sama sekali. Hal ini mungkin kurang di ketahui oleh driver UBER manapun, karena setiap saya tanya, mereka selalu jawab "kayaknya sih ada Mba...." baru kayaknya, dan ternyata setelah saya mengalami kejadian ini saya baru tau, mereka juga kebanyakan tidak tahu bahwa risiko kecelakaan di tanggung sendiri


Jadi, kalo lagi kepepet duit tipis mungkin saya naik UBER dgn catatan saya akan kasih warning ke driver nya untuk SELALU HATI HATI karena apabila kecelakaan silahkan keluarkan KOCEK SENDIRI KARENA PIHAK UBER TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN APAPUN.



Terima kasih Kaskuser telah membawa thread pertama saya ini, maaaap klo masih berantakan. Semoga bermanfaat Informasinya.






dan salam kenal