fajarbupatiAvatar border
TS
fajarbupati
Pemerintah akan Sesuaikan Lagi Harga Premium dan Solar Awal Oktober
Buat agan-agan jangan mudah marah ya waktu membaca thread ini... Maklum, biasanya kalo baca soal kenaikan harga BBM khususnya solar dan premium, belum-belum sudah bete duluan...

Makanya biar gak bete, maka mesti lihat dulu alasannya kalo harga premium dan solar akan naik dan seperti apa alasan-alasan harga tersebut harus naik...
begitu lah kira-kira info dari saya gan...

Awal Oktober Harga BBM Pertamina Mungkin Disesuaikan Lagi



Fluktuasi harga minyak dunia, terus bergejolak. Setelah pada akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016, harga minyak dunia melemah hingga 30 US dollar per barrel, maka di pertengah tahun, mulai membaik. Kini harga minyak memang belum pada performa yang diharapkan oleh OPEC (organisasi negara pengekspor minyak) yang mencapai 60 dollar AS per barell. Namun paling tidak saat ini sudah mulai merangkak naik.

Terakhir, pada bulan Juni harga minyak dunia pada Juni menyentuh USD 54 per barel. Namun saat itu pemerintah bersama Pertamina tidak menaikkan harga BBM di dalam negeri karena memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran.

Sementara pada Agustus dan September, ada Hari Idul Adha. Berdasar peraturan presiden, harga BBM seharusnya ditinjau setiap tiga bulan atau pada akhir Juni, memang sedikit direvisi. Jika mengacu pergerakan harga minyak dunia jenis Brent pada periode April hingga Juni, harga BBM pada awal Juli seharusnya naik. Sementara pemerintah sudah berjanji baru akan mengevaluasi harga minyak pada bulan September 2016.


Baru pada Juli dan Agustus 2016, harga minyak dunia turun lagi menjadi USD 42 per barel. Namun pada pertengahan September 2016 (19/9) harga minyak dunia perlahan naik dikisaran USD 46 per barel. Hitung-hitungan terbaru, harga tersebut sudah membebani Pertamina. Boleh dibilang, Pertamina kini mulai nombok lagi.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan harga premium dan solar yang dipatok tetap selama enam bulan terakhir berdampak pada keuangan Pertamina. Terutama harga solar Rp 5.150 per liter yang dinilai sudah tidak ekonomis lagi. ’’Solar sudah jelas rugi. Kami usulkan harganya naik,’’ ujar Abe, sapaan akrab Achmad Bambang.

Sinyal ini membuat Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar kemungkinan bakal naik pada awal Oktober. Harga baru diputuskan akhir bulan ini sembari menunggu perkembangan harga minyak dunia hingga 25 September 2016.


Kerugian juga dialami saat Pertamina menjual premium di area Jawa–Madura–Bali seharga Rp 6.450 per liter. Meski merugi, Abe mengakui bahwa defisit penjualan premium tidak sebesar solar. ’’Premium naiknya mungkin hanya sedikit,’’ katanya.

Meski Pertamina mengaku mengalami kerugian, Abe belum mau membuka data defisit Pertamina dari penjualan solar dan premium Harga premium dan solar yang berlaku saat ini ditetapkan sejak 1 April 2016. Ketika itu harga premium turun dari awalnya Rp 7.050 per liter. Kala itu harga solar juga anjlok dari Rp 5.750 per liter.

Namun perlu diingat pula, pada saat mementukan harga tersebut, harga minyak dunia jenis Brent pada akhir Maret 2016 mencapai USD 41–USD 42 per barel. Kini harga minyak dunia, sudah melebihi angka tersebut bahkan terdapat kecenderungan untuk naik melebihi 50 dollar AS per barel. Jika tidak dilakukan penyesuaian harga BBM khususnya premium dan solar, Pertamina tentu akan mengalami defisit yang lebih parah.



Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja juga menyatakan pemerintah sudah menghitung kisaran harga BBM saat ini untuk bertahan selama enam bulan. Puja meyakini defisit yang ditanggung Pertamina memang ada, namun tidak banyak. ’’Sudah kami hitung untuk menjaga masa berlaku selama enam bulan,’’ ujar Puja.

Klaim kerugian Pertamina baru bisa dipastikan pada akhir tahun 2016. Saat itu auditor keuangan negara akan mengaudit keuangan Pertamina dari distribusi BBM. Jika ada kerugian, pemerintah bakal menggantinya dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) atau bentuk subsidi lain.

Sementara jika Pertamina masih mendapatkan keuntungan dari tata niaga BBM, hasilnya akan diputuskan untuk disimpan sebagai bantalan tahun fiskal 2017 atau diambil negara. Meski demikian, Puja menyatakan bahwa plus-minus yang dialami Pertamina saat ini masih sesuai dengan proyeksi. ’’Untuk harga baru BBM pada awal Oktober, tunggu pantauan sampai 25 September,’’ ungkap Wirat.
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
4.3K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan