Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan murahnya biaya untuk terpilih menjadi kepala daerah. Asalkan, calon kepala daerah tersebut mampu menjadi teladan di daerahnya sehingga dikenal oleh masyarakat.


Sewaktu mencalonkan jadi Wali Kota Blitar, ia tak mengeluarkan lebih dari Rp100 juta. Uang itu pun dikeluarkan hanya untuk membayar saksi ketika penghitungan suara.


"Sebagian besar untuk bayar saksi, tanggung jawab saya," kata Djarot di Kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, Jalan Haji Naman, Jakarta Timur, Minggu (18/9/2016).




Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat mengisi acara di Kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur, Jalan Haji Naman, Jakarta Timur, Minggu (18/9/2016). Foto: Metrotvnews.com/Intan Fauzi


Lebih murah lagi, kata Djarot, sewaktu ia ditunjuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika ditinggal Joko Widodo menjadi presiden. Sebab, ketika itu ia maju diminta oleh Ahok melalui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.


"Tapi yang paling murah saya jadi wagub ini, biayanya nol rupiah," ungkap Djarot.


Djarot menceritakan keheranannya saat itu. Ia tidak menyangka Ahok ingin dipasangkan dengannya.


"Ketika ibu (Mega) memanggil, 'Dek Djarot saya tugaskan mendampingi Pak Ahok, pokoknya dia maksa, kalau enggak Mas Djarot enggak mau, ya sudah ini tugasmu'. Diserahin ke partai, dua minggu kemudian dilantik. Aneh bin ajaib ini," ungkap Djarot.


 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...jadi-wagub-dki

---

Kumpulan Berita Terkait PILGUB DKI 2017 :

- Djarot: Paling Murah Jadi Wagub DKI

- Djarot Hampir Pasti Jadi Cawagub DKI dari PDIP

- KPUD DKI Gandeng Media Kawal Pilgub 2017