KraklingAvatar border
TS
Krakling
Pelaku Teror Bom, Pastor Albertus Pandiangan Maafkan Pelaku Asal Bertaubat


Pastor Albert Pandiangan OFM Cap mengaku memaafkan tindakan IAH,17, yang berusaha menyerang dirinya dan meledakkan bom di Gereja St Yosep di Jalan Dr Mansyur Medan pada Minggu (28/8/206) pagi. Dia pun meminta agar IAH segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.

"Saya maafkan asal dia bertaubat. Saya biasa saja, tidak dendam, dan tidak trauma," kata Pastor Albert kepada wartawan saat ditemui di Sekretariat Paroki Jalan Hayam Wuruk Medan, Senin (29/8/2016).

Pastor Albert mengungkapkan tidak mengenal IAH. Bahkan dia juga tidak mengetahui apa sebenarnya motif pelaku yang ingin menyerangnya.

"Saya tidak punya musuh. Saya tidak kenal sama pelaku. Saya tidak tau maksud pelaku meledakkan bom dengan mendatangi altar, lalu menyerang saya ke mimbar," ucapnya.

Pastor Albert masih mengingat persis bagaimana IAH mendatanginya dengan menggendong tas ransel. Ketika itu, jamaah tengah melakukan perayaan seperti biasa. Namun ketika pembacaan Injil, dia mendengar ada suara-suara ledakan dari arah bangku umat.

"Akhirnya saat pembacaan injil, umat sudah berdiri. Saya belum selesai membaca. Lalu saya lihat ada api di rangsel pelaku, saya dengar ledakan, saya hentikan pembacaan kitab suci. Tapi umat sudah mulai takut dan berhamburan. Pelaku datangi saya ke altar. Saya amati terus, karena saya sudah berpikir itu adalah bom, karena tas nya sudah menyala," jelasnya.

Namun, IAH tetap mendatanginya ke atas mimbar. Pelaku bahkan berusaha memeluknya. Saat itulah, Pastor Albert melompat turun.

"Karena saya ada di mimbar, saya pikir ini mengarah ke saya. Saya terus berpikir pelaku membawa bom. Saya tidak mau dipeluk dia. Secara fisik saya bisa melawan, tapi kalau sampai dia memeluk saya, maka saya dan dia akan mati. Setelah itu saya berlari menuju umat. Saat itulah, umat menghalangi pelaku," pungkasnya.

Pastor meminta agar kasus itu diproses sesuai hukum. Dia berharap aparat kepolisian mengungkap apa sebenarnya motif pelaku dan siapa saja yang terlibat dalam kasus itu.

"Saya harap pihak-pihak berwenang mengungkap apa motifnya. Saya ingin kasus ini lebih terang," bebernya.

Seperti diberitakan, IAH diamankan di Gereja St Yosep, Jalan Dr Mansyur Medan, Minggu (28/8/2016) pagi. Dia diduga ingin meledakkan bom yang dibawanya. Pemuda ini diringkus jemaat saat menyerang Pastor Albret S. Pandiangan dengan pisau.

Pastor Albertus Pandiangan juga bercerita kronologis kejadian percobaan bom bunuh diri yang dilakukan oleh IAH (18) saat ia tengah berkotbah.

Sekitar pukul 08.00 WIB, seisi gereja geger ketika seorang pria berlari kearah altar sambil membawa tas. Pagi itu, jemaat melakukan ibadah seperti biasa. Pastor Albertus tidak melihat ada tanda-tanda teror sebelum ibadah berlangsung.

"Saya mulai acara pembukaan dengan baik, akhirnya sampai pada acara pembacaan injil, umat sudah berdiri," kata Pasor Albertus saat ditemui di Sekretariat Paroki Santo Antonius Dari Padua, Jalan Hayam Wuruk, Medan, Senin (29/08/2008).

Saat pastor masih membaca Injil, terdengar suara ledakan-ledakan dari dalam tas yang dibawa pelaku. "Setelah berdiri, itu saya belum selesai membaca, itu ada suara ledakan-ledakan dari tas. Orang itu yang dduk di urutan ke tujuh atau ke delapan saya tak tau persis. Jadi saya lihat api, ledakan, maka saya menghentikan pembacaan kitab suci. Kemudian umat sudah mulai takut dan berhamburan," ujar Pastor.

Pelaku langsung berlari menuju altar tempat Pastor berdiri. Pastor Albertus langsung berpikir bahwa yang dibawa pelaku adalah bom. Karena tas yang dibawa penuh dengan nyala api.

Jemaat yang panik langsung berhamburan keluar dari gereja. Sedangkan pelaku tetap berlari menuju altar tanpa ada yang menghalangi.

"Karena saya ada di mimbar, saya pikir ini mengarah kepada saya. Berdasar dari pengalaman dan cerita yang ada, saya terus berpikir itu bom. Makanya saya coba menghindar. Saya tidak mau berpelukan dengan dia atau dipeluk sama dia." ungkapnya.

Secara fisik, lanjut Pastor, dia bisa melawan. Namun Pastor takut pelaku terjatuh dan memeluknya. "pikiran saya hanya bom, maka saya akan mati dan dia mati. Karena dia sudah nekat," imbuhnya.

Saat pelaku semakin dekat, disitulah Pastor meompat turun dari altar. Jarak antara altar dan tempat jemaat cukup jauh. Saat melompat inilah pastor merasakan ada tusukan di lengan kirinya.
"Saya rasa saat saya lompat itu saya merasa ada yang menusuk," ujarnya.

Ketika pastor sudah ada di bawah, beberapa jemaat mengatakan kepada pastor agar diungsikan ke mobil jemaat. Karena ada yan mengatakan kepadanya kalau bisa saja dirinya adalah target teror tersebut. Saat itu juga Pastor dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth untuk mendapat perawatan karena luka tusukan yang dideranya.

"Saya pikir kok ada sasarannya kepada saya. Saya tidak punya musuh, tidak punya orang yang dendam. Saya langsung dibawa ke rumah sakit. Satu jm di rumah sakit, saya kemudian kembali lagi kesitu," katanya.

Pastor Albertus sama sekali tidak megenal pelaku percobaan teror bom yang kini tengah diperiksa kepolisian. Dia pun tak mengetahui, apa motif dibalik penyerangan.

Dia meminta pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. "Supaya semua menjadi terang dan baik," katanya.

Pascakejadian, Pastor Abertus mengaku tidak trauma. Saat ini dia sudah dalam keadaan bik-baik saja. Dia juga mengaku tidk dendam terhadap pelaku. Hanya saja dia tetap meminta agar pelaku dihukum setimpal.

"Kalau saya sudah biasa saja dan tidak trauma, saya juga tidak dendam dengan siapapun karena dia tidak tau apa yang diperbuatnya," pungkasnya.(Bagus)

Sambel Petis

emoticon-Blue Guy Bata (L)

Heran dengan Pastor ini, Tidak mau dipeluk atau berpelukan dengan pelaku saat kejadian tapi sekarang mengharap pelaku bertobat


emoticon-Leh Uga
0
1.7K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan