soldierjakartaAvatar border
TS
soldierjakarta
Bonus Lilyana Tontowi, nomor dua terbesar sesudah Singapura
Kalungan medali emas di leher, sambil lagu kebangsaan dimainkan dan bendera negara dikerek, sebagaimana kita lihat pada pasangan campuran bulutangkis Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, adalah apa yang menurut sahibul hikayat, merupakan cita-cita setiap atlet di Olimpiade.

Tapi dengan habis-habisannya setiap negara berusaha menjadi yang pertama di tabel perolehan medali, sejumlah negara meyakini bahwa kemenangan demi kemenangan itu sendiri sudah tak lagi memadai bagi atlet untuk memberikan jiwa raga mereka.

Sejumlah negara, karenanya, menjanjikan bonus uang kontan kepada para peraih medali -ada pula yang menawarkan insentif, mulai dari apartemen hingga mobil.

Tapi siapa mendapat berapa atau apa, sangat bervariasi secara liar. Singapura menjanjikan 1juta dolar Singapura atau hampir senilai Rp10miliar untuk medali emas. Atlet Nigeria peraih medali emas hanya akan mendapatkan bonus setara Rp25 juta.

Kita tahu, Liliyana/Tontowi masing-masing akan mendapatkan bonus Rp5 miliar sebagai peraih emas. Sementara Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang memperoleh perak, masing-masing akan mendapat bonus Rp3 miliar.

Bonus Lilyana dan Tontowi sebesar Rp5 miliar, adalah nomor dua terbesar sesudah peraih emas Singapura, yang hampir dua kali lipatnya -tapi ada yang bonusnya nol, ada pula yang berupa pasokan sosis seumur hidup.

Moldova, salah satu negara termiskin di Eropa, menjanjikan sekitar Rp1,7 miliar untuk peraih emas.

Tapi tidak setiap negara memberikan penghargaan kepada atlet mereka yang sukses dengan uang tunai.

Apartemen adalah juga bonus populer dan Kazakhstan, sebagaimana Indonesia, yang menghadiahi para atletnya sesuai warna medalinya, namun tidak dengan uang tunai.

Peraih emas akan mendapatkan apartemen tiga kamar tidur, perak mendapat rumah dua kamar tidur dan perunggu harus puas dengan apartemen satu kamar tidur.

Peraih medali perak Ukraina, Sergiy Kulish, akan menerima sekitar Rp1 miliar tunai dan satu unit apartemen baru, menurut harian Ukraina, Segodnya.
Tak jelas, ada berapa kamar di apartemennya, namun penembak Ukraina Serhiy Kulish ini juga akan diberikan hadiah lebih praktis dari pemerintah setempat: senapan baru.

Adapun para peraih medali Korea Selatan, bonus yang mereka terima akan berupa waktu.

Waktu? Ya: Umumnya warga negara Korea Selatan harus mengikuti wajib militer selama dua tahun. Nah, para pemenang medali mendapat bonus, hanya mendapat kewajiban menjalaninya selama empat minggu pelatihan dasar militer.


Sosis seumur hidup
Quote:

Negara-negara barat umumnya tak memberikan bonus.

Di Rusia, konon para juara Olimpiade memperoleh kemungkinan maju ke bidang seperti politik.
Di Belarusia, tahun 2008 lalu, sebuah perusahaan sosis menawarkan pasokan sosis seumur hidup bagi peraih medali Olimpiade.

Kembali ke Indonesia, peraih medali emas pertama, Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma, dulu, mendapat mendapat bonus masing-masing Rp1 miliar.

Bonus menjadi tradisi Indonesia. Namun kadang ada cerita miring juga. Seorang peraih emas -kita simpan dulu namanya- berkisah, bonus yang menjadi haknya dulu, diangsur pembayarannya, hingga hampir sepuluh kali, dalam tempo bertahun-tahun, sehingga nilainya sudah merosot jauh.

Bahkan menurut pengakuannya, terkadang ia harus menagih 'angsuran' hadiahnya.
Semoga saja Lilyana Natsir, Tontowi Ahmad, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang mempersembahkan medali bagi Indonesia, mendapatkan hadiah mereka secara tunai, dan cepat -tidak harus diangsur bertahun-tahun, dan tidak dipotong ini itu.

Berita; http://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2016/08/160823_olahraga_bonus_medali_emas

Sosis seumur hidup bisa juga jadi bonus untuk peraih medali olimpiade ternyata gan.

Hidup sosis
Diubah oleh soldierjakarta 24-08-2016 03:46
0
1.7K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan