Ini cerita tentang petualangan seorang pemuda yang bernama Veguza. Ia yang frustasi ketika ayah dan adiknya mati ketika planet mereka diserang. Hingga ia bertemu Karin, berubahla jalan pikirannya.....
Veguza sendiri punya kekuatan yang menarik.

Orang baru dan trit baru. Mohon bimbingannya kakak-kakak










PART1

Reekan berlari dengan terengah-engah. Terdengar deruan nafasnya sejauh 3 meter. Lelah mulai ia rasakan setibanya di tempat tujuan. Kepala mulai menggempal. Terjatuh dan pingsan. Warga disekitar terheran-heran. Bertanya-tanya apa yang sudah terjadi. Menunggu kabar kepastian. 20 menit kemudian.

“Papa!” suara Reekan sedikit mengeras.

“Tenanglah, nak. Kami ada di sini bersamamu” Reizhes menenangkan. Reizhes adalah bapak dari Reekan. Reizhes dipercaya untuk menjadi pimpinan distrik Fareoes selama 7 tahun lamanya.

“Apa yang mau kau katakan, nak? Bicaralah dengan tenang”

“Pa, aku lihat pesawat dengan warna menyalah dari ujung timur berjalan menuju distrik. Gak hanya satu pesawat, mungkin ada puluhan lebih”, dahi Reeka mengerut, tangannya gemetar, kakinya tak mampu lagi untuk berdiri.

Waktu berselang, peluru api besar dengan cepat menghantam distrik Fareoes. Sekejap. Dataran distrik luluh lantak. Tidak ada yang selamat, kecuali warga yang berada di ujung barat. Suara ledakan itu, nyata terasa ditelinga rakyat distrik Fareoes bagian barat. Bahkan untuk beberapa distrik disekitar.

Veguza memutar arah kepalanya, menengok kebelakang. Terpikir, bahwa keluarganya berada di wilayah tersebut. Pikirannya kacau. Wajah lusuh. Termenung. Dalam hati ia bergumam “Ayah, adik, kalian..,” air matanya mencucuri pipinya, hingga terasa sedikit asin disekitar mulut. Kakinya seperti mati rasa. Lututnya jatuh menghantam bumi, ia terduduk. Masih mencoba menahan tangisnya. Meremas bajunya. Menggigit bibirnya. Cara ia menahan sakit yang amat. ***