dasaaaarlautAvatar border
TS
dasaaaarlaut
Pemprov Kalteng Butuh Dana Rp 2 Triliun untuk Atasi Defisit Listrik


Jakarta, EnergiToday-- Guna mengatasi krisis listrik yang masih terjadi di provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini, untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membutuhkan dana sebesar Rp 2,02 triliun.

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran menjelaskan, dana sebesar Rp 2,02 triliun tersebut untuk pengembangan energi terbarukan (EBT) dan membangun jaringan distribusi ke seluruh desa-desa terpencil.

“Data yang saya terima, ada sekitar 190.169 rumah tangga di Kalteng ini yang belum dialiri listrik. Setelah dihitung dan dibuat perencanaan, maka Rp 2,02 triliun tersebut dapat membuat semua rumah tangga itu teraliri listrik,” ujarnya seperti yang dilansir Antara.

Untuk mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi tersebut, tambahnya, pemprov Kalteng terus menggalakkan pengembangan EBT ke desa-desa terpencil yang sulit dibangun jaringan listrik berupa PLTS tersebar, PLTS terpusat, PLTMH dan PLT Bayu.

Selain itu, Sugianto mengatakan, pengembangan EBT yang dibangun jaringan listrik tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 951 miliar dan ditargetkan selesai tahun 2021. Sedangkan desa-desa yang dapat dibangun jaringan listrik di Kalteng ini ada 313 desa dengan jumlah RT 59.976 sepanjang 2.378 kms. Untuk membangun jaringan listrik itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,07 triliun.

“Data ini lah yang membuat kita menyimpulkan bahwa provinsi ini membutuhkan Rp2,02 triliun mengatasi krisis listrik. Jadi, kita rencanakan pembangunannya akan dimulai secara bertahap mulai tahun 2017 hingga 2021,” ungkapnya.

Namun, dirinya mengakui PT PLN sejak tahun 2010 juga telah berupaya mengatasi krisis listrik di Kalteng. Hal itu terlihat dari dibangunnya pembangkit dan jaringan transmisi tegangan tinggi 150 KV mulai dari Muara Teweh melalui Buntok hingga ke Tamiang Layang masuk ke arah Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan.

Pembangkit listrik di PLTMG Bangkanai Muara Teweh dengan kapasitas 155 MW sudah selesai. PLTU di Pulang Pisau berkapasitas 2x60 MW yang saat ini unit 1 dengan daya 60 MW sudah komersial dan masuk ke sistem Kalselteng.

"PT PLN juga akan membangun PLTU di Kabupaten Gunung Mas dengan kapasitas 2x100 MW dan ditargetkan 2019 beroperasi. Tidak hanya itu, PLTU di Kobar juga akan dibangun berkapasitas 2x100 MW dan ditargetkan 2021 selesai," tandasnya. [us]

TODAY http://energitoday.com/2016/07/pempr...fisit-listrik/
0
496
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan