keldani5Avatar border
TS
keldani5
--[[ADA APA DENGAN KUTILANG ??]]--
“….dipucuk pohon cemara
burung kutilang berbunyi
bersiul, siul sepanjang hari
dengan tak jemu jemu
mengangguk angguk sambil berseru
trilili lili lilili…”


Yup, siapa yang tak kenal dengan lirik lagu diatas??
Sebagian orang kita (Indonesia) hanya senang beropini tanpa didasari dengan suatu penelitian yg cukup sampai bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang bisa dijadikan sebagai pedoman, rata-rata hanya ikut-ikutan saja tanpa tau sebab-sebab dan asal muasalnya dengan jelas.
Apa salahnya kalau burung kita bisa meniru suara kutilang??
Ada apa dengan suara kutilang ??

Quote:

Cucak Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga (Gr.: aurum emas, gaster perut). Salah satu burung merbah atau pemakan buah ini adalah burung yang paling gacor di antara burung berkicau,

Quote:

Quote:

Quote:

Alat & Bahan:
Pur ayam (halus), sedotan aqua/lidi, wadah (cepuk) makan/minum.
Langkahnya:
1. Campur pur ayam dengan air dan aduk hingga menjadi bubur (jangan sampai terlalu encer/cair).
2. Suapkan pada anakan dengan menggunakan sedotan aqua hingga kenyang.
Disini saya menganjurkan untuk menggunakan sedotan aqua, karena kalau menggunakan lidi, ujung lidi tersebut dapat melukai mulut anakan jika anakan sangat lahap dan antusias, takutnya rongga mulut anakan tertusuk ujung lidi yang permukaannya menjadi tajam setelah dipatahkan. Oleh karena itu, (disarankan) gunakan sedotan aqua untuk menyuapi dan memberi minum.
Catatan:
  • Jika ingin dicampur dengan pisang, tumbuk pisang hingga menjadi halus, lalu campurkan dengan bubur pur seperti langkah no 1.
  • Begitupun juga jika ingin dicampur dengan kroto, jangkrik, ataupun ulat. Campur dengan bubur pur seperti langkah no 1. Tetapi bisa juga tanpa perlu dicampur dengan bubur pur. Jika ingin memberi jangkrik dan ulat, berikan saja yg jangkrik dan ulat yg masih kecil-kecil.
  • Berikan racikan pur tsb tiap 1 atau 1,5 jam (jika anakan sama sekali belum bisa makan sendiri). Tetapi jika anakan sudah bisa makan sendiri, suapin sesuka Anda. Tak mengapa sesekali Anda menyuapi untuk membangung ikatan batin antara anakan dengan Anda selaku majikannya.
  • Senantiasa periksa dengan mencium aroma racikan pur tadi, karena racikan pur yang bercampur air akan menjadi basi. Aroma racikan pur yang sudah basi akan sangat asam dan kecut saat dicium. Oleh karena itu, dalam membuat rachinesen pur, pertimbangkan juga takaran purnya, jangan terlalu banyak karena percuma, nantinya harus dibuang dan diganti dengan racikan yg baru saat sudah basi. Biasanya racikan pur akan menjadi basi dalam waktu 5 atau 6 jam. Racikan pur yg sudah basi tidak akan dimakan oleh anakan. Jadi, periksa...periksa...dan periksa hehehe.
  • Biasakan menyuapi anakan di luar sangkar dan memberi kode berupa siulan saat akan menyuapi sebagai “tanda”, karena saat sudah bisa terbang dan besar nanti, Anda bisa mengajaknya bermain di luar sangkar tanpa perlu khawatir sang jagoan Anda lepas. Kalaupun jagoan Anda main dan terbang agak jauh, berikan siulan untuk memanggil, niscaya jagoan Anda akan menghampiri.


monggo di lanjutken lagi gan..emoticon-Wink
Diubah oleh keldani5 15-07-2016 09:15
0
15.5K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan