Solusi Macet di 'Brexit', Jokowi: Cepat Selesaikan Jalan Tol Sampai Semarang!

Padang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak kaget dengan terjadinya kemacetan parah di pintu Tol Brebes Timur Exit (Brexit). Menurut Jokowi, ada solusi agar kemacetan horor di Brexit tak terulang di tahun-tahun berikutnya.

"Yaitu kalau memang nyambung Brebes, Pemalang-Batang, Semarang. Kan kalau belum sampai Semarang ya tetap seperti itu, karena kita mengerti kapasitas jalan itu kan terbatas, hanya itu sama, ya kan," kata Jokowi di Padang, Sumatera Barat, Senin (4/7/2016).

Jokowi mengungkapkan, musim mudik tahun ini ada lebih dari satu juta mobil melewati Brexit. Kemacetan pun tak terhindarkan karena terjadi pertemuan arus dari pantura.

"Mobil yang datang satu juta lebih di Pantura itu satu juta lebih. Jurusnya apa coba? Hahaha (Jokowi tertawa)," tuturnya.

"Jadi selesaikan secepat-cepatnya Brebes-Batang-Semarang cepat! Kalau sudah sampai Semarang bisa arahnya bermacam-macam ya itu," tegas Jokowi.

Jokowi menjanjikan dalam dua tahun ke depan pembangunan jalan tol yang terhubung sepanjang pantai utara Pulau Jawa rampung. Sehingga kemacetan seperti yang terjadi saat ini sudah tak ada lagi.

"Nanti kalau itu sambung dari Batang ke Semarang, Semarang ke Solo, Solo ke Ngawi, Ngawi ke Kertosono, semua sambung yah akan lancar ya. Tapi memang problem seperti yang sudah sering saya sampaikan (adalah) pembebasan lahan," ujar Jokowi.

Polisi: Pemudik Senang Lewat Cipali Meski Tahu akan Macet

Kemacetan masih menjadi masalah utama bagi para pemudik menjelang hari Lebaran 2016. Hadirnya Tol Cipali yang diprediksi bisa mengurai kemacetan ternyata masih menyisakan masalah.

Ujung Tol Cipali di Palimanan yang terintegrasi hingga Brebes di Jawa Tengah kerap jadi biang kemacetan. Puluhan jam pengendara bisa terjebak di Brebes akibat kepadatan.

Untuk itu, mengevaluasi musim mudik pada H-1 lebaran, kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak memokuskan keinginan melewati Tol Cipali. Dia mengatakan, jika ingin terhindar macet, jalur lama Pantura bahkan jalur selatan menuju Jateng bisa dilalui.

"Masyarakat selalu berpikir untuk lewat tol setiap ke Jateng dari Jakarta, padahal andai arus mudik mau terbagi ke tol dan Pantura volume kendaraan bisa lebih normal di kedua jalur tersebut," kata Kasubdit Kamsel Lantas Polda Jabar AKBP Gondo Triyono kepada Republika.co.id, Selasa (5/7).

Gondo mengatakan, sudah saatnya masyarakat menghilangkan keinginan untuk penasaran terus mencoba Tol Cipali. Menurut pengamatan dia, selalu jadi fenomena unik setiap tahun ketika pemudik senang mudik ke Jateng dengan tol meski sudah banyak beredar informasi adanya kemacetan di pintu keluarnya.

"Apalagi ini kan tol baru, bisa tembus Jakarta-Brebes jadi banyak masyarakat penasaran, sebaiknya ini yang perlu masyarakat pikirkan lagi," kata perwira melati dua ini.

YLKI Kritik Pembangunan Jalan Tol Gagal Atasi Macet Arus Mudik, Padahal Volume Mudik Meningkat 5 Kali Lipat

Beritateratas.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pembangunan jalan tol baru tidak menyelesaikan masalah untuk mengatasi kemacetan saat mudik Lebaran. Padahal sebelumnya, selesainya beberapa ruas tol digadang-gadang bisa mengatasi kemacetan parah saat mudik Lebaran 2016.

"Ternyata hal ini hanya impian kosong belaka. Terbukti Jakarta-Brebes ditempuh 24 jam, pada Sabtu-Minggu kemarin. Bahkan hingga pagi ini kemacetan mengular masih terjadi. Yang terjadi saat ini hanyalah memindahkan kemacetan belaka," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan resmi, Senin (4/7/2016).

Tulus mengatakan dulu kemacetan di ruas Cikampek dan Palikanci, sekarang berpindah ke Brebes Timur. Pemerintah dan kepolisian gagal mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran, khususnya di ruas tol Brebes Timur.

"Ini terjadi saya kira lebih kepolisian masih kurang progresif dalam melakukan rekayasa managemen lalu lintas, terutama di pusat kemacetan, seperti pintu exit Brebes Timur. Seharusnya pengelola tol dan kepolisian bisa memaksa pengguna tol untuk tidak keluar di exit Brebes Timur saja. Atau ruas tol Brebes Timur ditutup saja sampai kondisi lalin mencair," ujar Tulus.

Tulus juga mengkritik Kementerian Perhubungan. Menurutnya, Kemenhub seharusnya berani melakukan tindakan ekstrim, misalnya menggratiskan tarif tol untuk mencairkan kemacetan.

"Apalah gunanya tol Brebes Timur yang didesain untuk melancarkan arus barang dan manusia, tetapi justru berfungsi sebaliknya? Ini namanya kemacetan berbayar! Dulu macet total di jalan Pantura, kita tidak bayar, karena jalan non tol. Sekarang kemacetan berpindah di tol: berbayar! Konsumen dirugikan dua kali. Dan akhirnya hanya pengelola tol yang diuntungkan," tutup Tulus.

Padahal Faktanya Empat hari menjelang Lebaran 2016, volume kendaraan yang melintasi Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang keluar dari gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, meningkat hingga lima kali lipat.

Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Aryanto menuturkan, kendaraan yang melintas di Tol Cipali dari arah Jakarta ke Cirebon dan keluar dari GT Palimanan sebanyak 58.800 kendaraan per hari.

Menurutnya, angka ini naik 25 persen dari hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 47.003 kendaraan per hari. Pada saat normal, volume kendaraan di Tol Cipali dari arah Jakarta ke Cirebon yang keluar dari GT Palimanan rata-rata sebanyak 12.000 kendaraan per hari.

"Dengan demikian volume kendaraan di GT Palimanan pada hari ini sudah mencapai hampir lima kali lipat kondisi normal. Angka ini lebih tinggi dari volume tertinggi tahun lalu yang masih tercatat sebanyak 53.420 kendaraan per hari," papar Aryanto, Sabtu (2/7/2016).