Ini 12 Mitos Makanan yang Sebaiknya Tidak Lagi Dipercaya
TS
acabindonesia
Ini 12 Mitos Makanan yang Sebaiknya Tidak Lagi Dipercaya
Mitos seputar makanan masih banyak beredar di masyarakat. Beberapa mitos sebaiknya ditinggalkan karena tak terbukti kebenarannya.
Mirror.co.uk (4/7) merangkum mitos-mitos makanan yang terbukti tidak benar. Ahli gizi Juliette Kellow lalu memberi penjelasan seputar kebenarannya. Seperti telur yang seharusnya tidak lagi dicap sebagai penyebab kolesterol dan konsumsi daging merah yang tidak perlu dihindari.
1. Makan seledri bisa bakar kalori
Spoiler for :
Mitos yang beredar menyebut mengonsumsi seledri setelah makan bantu bakar kalori yang sudah masuk. Faktanya, seledri tidak mengandung kalori "negatif." Ini berarti seledri tidak membantu pembakaran lemak seberapapun banyaknya Anda makan.
Tetapi dengan kalorinya yang rendah, seledri jadi sumber serat yang amat baik. Cocok dijadikan camilan bagi Anda yang sedang mengurangi berat badan.
2. Buah dan sayur beku atau kalengan kurang bernutrisi
Spoiler for :
Banyak orang menganggap nutrisi buah dan sayur beku atau kalengan pasti lebih rendah dibanding yang segar. Faktanya jenis buah dan sayur tersebut kehilangan paling sedikit vitamin dan mineral karena pemrosesan yang cepat.
Berbeda dengan buah dan sayur 'segar' yang sudah dibawa dalam perjalanan jarak jauh, disimpan lama di gudang, atau di rak supermarket dan bahkan dapur Anda. Selama proses ini, buah dan sayur kehilangan banyak vitamin C dan folat.
3. Wortel mentah lebih bernutrisi dibanding yang matang
Spoiler for :
Tidak semua jenis sayur segar atau mentah lebih bernutrisi. Pada wortel, proses pemasakan justru mampu meningkatkan nilai nutrisinya. Ini karena dinding sel wortel akan rusak setelah dimasak. Memungkinkan tubuh memiliki akses lebih baik mendapat beta-carotene untuk membuat vitamin A.
Penambahan sedikit lemak juga membuat penyerapan beta-carotene oleh tubuh lebih baik. Karenanya memanggang wortel sebentar dengan minyak zaitun jadi ide yang bagus.
4. Telur perlu dihindari karena tinggi kolesterol
Spoiler for :
Telur sering kali dicap tinggi kolesterol sehingga konsumsinya dihindari, padahal hal ini amat keliru. Para pakar kesehatan menjelaskan kolesterol yang terkandung dalam makanan, termasuk telur, hanya berdampak sedikit pada kadar kolesterol dalam darah. Kecuali seseorang mengalami kondisi genetis yang memungkinkan dirinya alami kolesterol tinggi.
Sebaliknya, kadar kolesterol lebih ditentukan oleh seberapa banyak seseorang mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini-lah yang membawa risiko penyakit jantung.
Konsumsi telur sangat dianjurkan karena telur merupakan sumber protein berkualitas bagus dengan harga murah. Mineral dan vitamin seperti zinc, zat besi, dan vitamin D juga banyak terkandung dalam bahan makanan serba guna ini.
5. Jangan makan saat demam
Spoiler for :
Ada mitos yang menyebut bahwa saat Anda demam sebaiknya tidak makan terlalu banyak. Padahal tidak ada alasan medis yang menguatkan hal ini. Hanya saja Anda mungkin kehilangan selera makan saat demam sehingga tidak makan terlalu banyak.
Kenaikan temperatur tubuh saat demam sebenarnya meningkatkan metabolisme yang justru membuat lebih banyak kalori terbakar. Karenanya penting bagi Anda untuk mengonsumsi lebih banyak kalori saat demam.
Prioritas lain saat demam ialah minum air putih yang banyak. Semua keringat yang keluar saat demam membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada dalam kondisi normal. Karenanya minum air putih yang banyak penting untuk membantu tubuh tetap terhidrasi.
6. Makanan bebas gluten lebih sehat
Spoiler for :
Jika Anda tidak mengalami penyakit celiac (hanya 1 % dari populasi), Anda tidak perlu mengonsumsi makanan berlabel bebas gluten. Selain harganya lebih mahal, produk ini tidak berdampak apapun pada mereka yang tidak mengalami penyakit celiac.
Selain itu, produk makanan bebas gluten belum tentu lebih sehat karena bisa saja tinggi lemak, garam, dan gula. Jika Anda berpikir mengalami penyakit celiac, menghindari konsumsi gluten justru membuat Anda lebih sulit mendapat diagnosis yang tepat.
7. Daging merah buruk untuk kesehatan
Spoiler for :
Daging merah kaya protein, vitamin, dan mineral. Namun banyak orang tidak mau mengonsumsinya karena penelitian menunjukkan makan daging merah dalam jumlah banyak bisa tingkatkan risiko kanker usus.
Departemen Kesehatan Inggris merekomendasikan konsumsi daging merah atau daging olahan maksimal 70 gram per hari untuk pilihan lebih aman. Daging merah segar lebih dianjurkan. Jika masih enggan mengonsumsi daging merah, Anda bisa beralih pada ikan dan daging ayam.
8. Aturan 3 detik
Spoiler for :
Aturan 3 detik atau 5 detik menyebut makanan yang jatuh dalam waktu singkat masih boleh dimakan karena belum tercemar bakteri. Faktanya begitu makanan jatuh, makanan tersebut bisa langsung tercemar bakteri atau kuman. Cara terbaik ialah tetap mencuci makanan yang sudah jatuh sebelum dimakan. Cuci di bawah air keran yang mengalir hingga benar-benar bersih.
9. Gula membuat anak-anak hiperaktif
Spoiler for :
Faktanya tidak ada bukti yang menunjukkan konsumsi gula membuat anak-anak hiperaktif. Hanya saja makan makanan dan minuman manis terbukti tingkatkan risiko kerusakan gigi dan obesitas pada anak-anak.
Minuman manis, secara khusus, berhubungan dengan kenaikan berat badan anak-anak yang lebih banyak. Serta menempatkan mereka pada risiko diabetes tipe 2. Anak-anak usia 4 hingga 6 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi gula lebih dari 5 sendok teh (sdt) per hari. Sedangkan anak usia 6 hingga 10 tahun, jumlah konsumsi gula maksimal per harinya hanya 6 sdt.
10. Makan keju sebabkan mimpi buruk
Spoiler for :
Beredar mitos yang menyebut makan keju bisa sebabkan mimpi buruk di malam hari. Faktanya tak ada satupun bukti ilmiah yang mendukung mitos tersebut. Bagaimanapun, keju tinggi lemak jenuh yang lebih mungkin sebabkan kenaikan kolesterol dalam tubuh.
11. Mencampur minuman alkohol bisa meningkatkan efek mabuk
Spoiler for :
Banyak orang berpikir bisa meningkatkan efek mabuk dengan menenggak minuman beralkohol sekaligus. Seperti vodka, bir, lalu red wine dalam sekali minum. Faktanya mencampurkan minuman tidak membuat Anda lebih mabuk atau membuat hangoverlebih buruk. Ini semua tergantung jumlah ethanol (alkohol) yang Anda konsumsi.
12. Jangan panaskan nasi
Spoiler for :
Memanaskan nasi kabarnya dapat sebabkan keracunan makanan. Faktanya kondisi ini mungkin terjadi karena proses pengolahan dan penyimpanan nasi yang salah sebelum dipanaskan. Nasi yang belum terlalu matang bisa mengandung spora bakteri yang sebabkan keracunan makanan. Ketika nasi dimasak, spora tersebut masih bertahan.
Bila nasi dibiarkan lama di suhu ruang, jumlah spora akan berlipat ganda dan bisa sebabkan keracunan makanan seperti muntah dan diare. Proses pemanasan kembali tidak mampu hilangkan spora.
Sebaiknya nasi dikonsumsi sesaat setelah dimasak. Bila tidak memungkinkan, dinginkan nasi secepat mungkin, kira-kira 1 jam setelah dimasak lalu simpan di kulkas tidak lebih dari sehari sebelum dipanaskan. Jangan memanaskan nasi yang sudah disimpan di kulkas lebih dari sekali.