MirzarazuAvatar border
TS
Mirzarazu
Pencegahan Pemanasan Global dan Kerusakan Lingkungan


Selamat malam/pagi/siang/sore Gan-Sist... emoticon-Blue Guy PeaceGimana kabarnya? Udah pada mudik balik? Gimana rasanya mudik kemaren? Macet parah? Panas? Suasana kampung halaman ente gimana gan? Tambah asri ato malah sekarang jadi banyak bangunan bejibun? Sungai deket rumah ortu/kakek-nenek yang pernah buat mandi bareng temen-temen keadaannya gimana sekarang? Jadi lebih bening ato malah jadi kek comberan? Kalo suhunya gimana gan? Jadi lebih sejuk ato malah jadi makin panas? Ane yakin kemungkinan besar jawaban agan-agan akan bikin emoticon-Berduka (S)

Segalanya telah berubah ya gan? Terutama suhu atmosfer. Gak cuman di kota-kota gede, di kampung sekarang juga terasa lebih panas dibanding beberapa tahun sebelumnya. Yang ane rasakan waktu ane kecil emang suhunya beda ama sekarang gan. Sampe-sampe dulu pun ane ma temen-temen ane tetep demen maen kelereng, layangan, bola, sepeda-sepedaan, gasing, dll di tanah lapang di siang bolong yang cerah di musim kemarau sekalipun. Tapi sekarang? Boro-boro sambil maen bola, berdiam diri di rumah siang hari aja kadang badan udah berkeringat. Apalagi kalo siang-siang mau indehoy ma bini ye gan? emoticon-Big Grin Itu semua karena suhu atmosfer bumi tambah memanas gan.

Memang sih, beberapa hari terakhir ini di Indonesia gak panas-panas banget. Sering ujan malah. Meskipun ane sering ngerasa badan berkeringat. But, that’s the point. Mengapa sekarang musim ujan? Padahal kan di negara tropis kek Indonesia dari bulan April sampe September seharusnya musim kemarau. Nah loh, napa hayo? Kata para ahli sih ini dampak dari pemanasan global gan.

Di sini ane gak akan ngebuktiin secara panjang lebar tentang suhu atmosfer bumi kita yang terasa lebih hangat dari tahun ke tahun, karena udah banyak temen-temen kaskusers yang share tentang itu. Ane cuma mau mengutarakan pendapat pribadi ane sendiri tentang penyebab utama pemanasan global dan kerusakan lingkungan beserta solusinya. Tapi sebelum itu, alangkah baiknya kita simak dulu opini orang lain pada umumnya tentang penyebab pemanasan global.



PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Berdasarkan artikel yang ada di situs ilmugeografi.com, setidaknya ada 14 penyebab pemanasan global. Berikut poin-poinnya gan. Cekidot.
1. Meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor
2. Efek rumah kaca
3. Gas buang dari industri
4. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol
5. Luas hutan yang semakin menurun
6. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin
7. Borosnya pemakaian listrik
8. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan
9. Konsep rumah modern
10. Pengrusakan hutan
11. Pencurian hutan yang merajalela
12. Pembakaran sampah secara berlebihan
13. Kekurangan pepohonan
14. Polusi udara dari industri pabrik

SOLUSI PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL
Selain penyebab, ada juga opini/pendapat/argumen tentang cara mengatasi pemanasan global yang sudah pernah dipaparkan di trit punya agan indradwiw, agan Skull7, agan SiBocahIjo, agan bayyyuuu. Kira-kira garis besarnya seperti yang tertera berikut. Cekidot gan.
1. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
2. Mengubah perilaku peribadi menjadi lebih hemat penggunaan energi
3. Tidak melakukan penebangan pohon sembarangan
4. Melestarikan hutan
5. Membuat ventilasi rumah yang efektif alih-alih menggunakan AC
6. Mendaur ulang barang-barang tak terpakai
7. Tidak mudah mengganti barang-barang elektronik
8. Menggunakan bahan bakar alami (terbarukan)
9. Penanaman pohon

Ane kira pendapat seperti itu benar semua gan; baik yang tentang penyebab maupun solusi pemanasan global. Hanya saja, ane rasa semua poin-poin itu TIDAK SUBSTANTIF. Dengan kata lain, mereka tidak menyebutkan penyebab utama mengapa terjadi pemanasan global.

PENYEBAB UTAMA PEMANASAN GLOBAL DAN SOLUSI PENCEGAHANNYA (menurut ane)
Penyebab utama pemanasan global tak lain dan tak bukan adalah BERTAMBAHNYA POPULASI MANUSIAdi bumi ini gan. Oleh karena itu, solusi yang lebih tepat—tak lain dan tak bukan—adalah MENGURANGI POPULASI MANUSIA. Untuk cara-mengurangi-populasi-manusia-nya jangan dibayangin yang enggak-enggak (ex: melakukan pembunuhan massal ato membumihanguskan para maho). Hohoho. Tapi yang iya-iya aja. Yaitu semisal dengan digalakkan lagi program KB (Keluarga Berencana). Kalau dulu program KB hanya sebatas anjuran memiliki dua anak, sekarang ane berharap memiliki dua anak itu adalah jumlah maksimal anak yang boleh dimiliki sepasang pasutri.

Ane tau solusi ini jika didengar oleh orang banyak pasti akan menimbulkan banyak pendapat kontra. Tetapi, sekali lagi menurut ane, inilah solusi yang masuk akal gan. Ini aja sebenarnya—kalo diitung-itung secara sederhana—tidak akan mengurangi populasi manusia, tetapi hanya mempertahankan jumlah populasinya (in other words, tidak mengurangi dan tidak menambah). Ilustrasinya kek gini gan:
Quote:


Nah, kalo agan udah paham dengan ilustrasi yang ane maksud di atas, agan pasti bakalan sepakat kalo pasutri yang memiliki anak lebih dari dua (dengan sadar atau tidak sadar) telah menyebabkan bertambahnya populasi manusia yang mengakibatkan pemanasan global (global warming).

Coba deh, ente bayangin gan... Kalo populasi manusia dari waktu ke waktu semakin bertambah, maka sudah pasti 9 poin solusi pemanasan global di atas tidak akan berpengaruh banyak.
1. Jika populasi bertambah, pemakaian kendaraan bermotor akan bertambah karena semakin banyak pengguna.
2. Jika populasi bertambah, penggunaan energi akan semakin bertambah.
3. Jika populasi bertambah, penebangan pohon akan semakin marak untuk dijadikan rumah, pabrik, jalan, dll.
4. Jika populasi bertambah, pelestarian hutan hampir mustahil karena lahan hutan semakin menyempit.
5. Jika populasi bertambah, peminimalisiran penggunaan AC menjadi agak mustahil (kalo gak mau dibilang mustahil).
6. Jika populasi bertambah, proses pendauran ulang barang-barang tak terpakai menjadi lebih ribet (pengumpulan-pemilahan-pendistribusian-pendauran yang akan memakai lebih banyak energi).
7. Jika populasi bertambah, produksi perangkat elektronik akan tetap meningkat meskipun kita sudah berusaha untuk tidak mudah mengganti perangkat elektronik.
8. Jika populasi bertambah, asap kendaraan akan tetap meningkat meskipun kita menggunakan bahan bakar terbarukan.
9. Jika populasi bertambah, penanaman pohon akan terkendala oleh minimnya lahan.

See? Bener gak penjelasan ane gan? Itu logika yang ane pake selama ini.

KESIMPULAN
Ane tidak memungkiri bahwa 9 poin solusi pencegahan di atas (mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, mengubah perilaku peribadi menjadi lebih hemat penggunaan energi, tidak melakukan penebangan pohon sembarangan, melestarikan hutan, membuat ventilasi rumah yang efektif alih-alih menggunakan AC, mendaur ulang barang-barang tak terpakai, tidak mudah mengganti barang-barang elektronik, menggunakan bahan bakar alami alias terbarukan, dan penanaman pohon) itu tidak efektif. Bukan. Itu sangat efektif dan harus kita lakukan. Tetapi selain melakukan 9 poin tersebut, ada satu hal yang lebih harus/kudu/wajib kita lakukan untuk mencegah panasnya atmosfir bumi dan rusaknya lingkungan tempat tinggal kita bersama yaitu menekan angka kelahiran.

Ane bukan orang yang bekerja di BKKBN ato dokter aborsi ato apalah... Ane orang biasa yang berpandangan kalo pasutri yang memiliki anak kurang dari tiga orang adalah pasutri bijaksana yang benar-benar menjaga kelestarian bumi (baik secara sadar atau tidak sadar). So, yuk jangan egois terlalu memegang teguh prinsip "banyak anak banyak rejeki" tanpa menghiraukan sudah terlampau banyak penghuni bumi ini dan penuh sesak oleh manusia sampe-sampe habitat para binatang terancam hilang yang akan mengakibatkan juga punahnya binatang-binatang.





Jikalau kita sudah berkomitmen untuk tidak memiliki lebih dari dua anak + melakukan 9 poin pencegahan pemanasan global, secara otomatis kita juga sudah berusaha untuk tidak membuat bumi lebih rusak lagi.

Mengapa ane pake kata-kata "tidak membuat bumi lebih rusak lagi" alih-alih pake kata-kata "membuat bumi lebih asri lagi"? Karena kalo melihat gaya hidup manusia sekarang pada umumnya emang lebih cenderung "merusak bumi" alih-alih "memulihkan bumi". Ane kasih penjelasan dikit dengan memberikan ilustrasi kerusakan yang pada umumnya dibuat oleh seorang manusia jaman sekarang.
- Sewaktu masih berupa janin di dalam rahim ibunya, ibunya sekali-dua kali ato bahkan berkali-kali bolak balik memeriksa kandungannya ke dokter menggunakan kendaraan bermotor -> menyebabkan polusi udara + mengurangi ketersediaan bahan bakar
- Selama hamil, ibunya mengkonsumsi susu bumil dengan kemasan plastik dan karton -> wadahnya jadi sampah
- Ketika akan nongol ke dunia ini, orang tuanya pergi ke dokter ato bidan ato dukun bayi pake kendaraan bermotor juga -> menyebabkan polusi udara lagi + mengurangi ketersediaan bahan bakar
- Sewaktu nunggu proses kelahiran, ayahnya kehausan dan beli minuman kemasan - jadi sampah
- Pas udah lahir, dia butuh asupan makanan dari susu formula berbungkus plastik dan karton -> bakal jadi sampah
- Nenek, kakek, tante, om, bude dan padenya pada nengokin si bayi dan ibunya pake mobil bruummm bruummm bruuumm -> polusi udara + mengurangi ketersediaan bahan bakar
- Ayahnya nyuguhin minimal air minum gelas kemasan -> sampah lagi
- Si bayi dibeliin baju, kaos kaki, bedak, minyak telon, dll yang dibungkus plastik -> sampah lagi
- Si bayi butuh popok, tisu basah dll -> sampah lagi

Itu ilustrasi sederhana ane tentang pengrusakan bumi oleh seorang manusia sampai berumur satu hari di dunia gan. Belom lagi kalo dia udah umur 5 taunan gan. Lagi doyan-doyannya ngemut permen dan makan jajanan ringan gitu. Weleeeeh... Entah ada berapa lembar plastik sampah yang dia buang gan emoticon-Hammer (S)

Makanya waktu demi waktu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, lingkungan kita semakin banyak sampah padahal lahan terbuka semakin sempit dan rata-rata sungai kita semakin kotor emoticon-doctor

Menurut kitab suci yang ane yakini, manusia itu khalifah di bumi ini. Kita semua ini pemimpin. Ingat, ada makhluk lain selain manusia yang juga hidup di dunia ini, yaitu hewan dan tumbuhan. Mereka adalah makhluk yang kita pimpin. Kemaslahatan bersama di bumi ini, kita lah yang menentukan; mau dibenahi atau mau dirusakin sekalian.

Yuk gan sist, kita jangan egois memperbanyak keturunan kita yang akan berdampak pada menurunnya keturunan saudara-saudara kita (hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan) karena habitat mereka yang semakin sempit. Kita justru akan mendapatkan keuntungan jika kita menekan angka kelahiran. Karena akan semakin banyak tanah yang tak berpenghuni yang akan ditumbuhi tumbuh-tumbuhan, yang akan memberikan kita oksigen yang segar, yang memberikan kita udara yang sejuk, yang menjaga hewan-hewan tetap hidup.

Kemarin usth Oki Setiana Dewi mengatakan dalam program bincang-bincang di stasiun televisi swasta bahwa mempunyai anak banyak adalah anjuran agama. Ya. Bisa jadi itu memang benar anjuran agama. Tetapi setau ane (yang awam ini), dasar adanya anjuran memiliki banyak anak itu berasal dari hadits hasan, bukan hadits shahih. Jadi ada kemungkinan hadits tersebut tidak valid. Kalaupun hadits itu ternyata valid (benar-benar dikatakan oleh Rasulullah), toh itu hanya anjuran. Kita boleh untuk tidak melakukannya. Lagipula dalam memahami hadits, kita juga diharuskan untuk mengetahui asbabul wurud, di antaranya mengetahui situasi dan kondisi pada saat hadits itu diucapkan. Zaman Rasulullah itu 14 abad silam gan, sikonnya udah beda banget sama zaman kita sekarang.

Dulu mah jumlah populasi manusia gak sebanyak sekarang. Dulu mah tanah banyak yang tak bertuan. Sekarang tanah buat rebutan. Dulu mah sungai-sungai airnya bersih. Kalo sekarang sebagian sungai-sungai itu (terutama di perkotaan) udah jadi got besar. emoticon-doctor

Keberadaan kita di dunia ini layaknya parasit, tumor atau kanker bagi tubuh bumi gan. Kita harus meminimalisir rasa sakit yang diderita bumi, setidaknya tidak menambah parasit-parasit bumi (alias tidak menambah populasi manusia yang sudah teramat banyak ini dengan cara mencegah mempunyai lebih dari dua anak). Untuk itu mari kita lupakan filosofi “banyak anak banyak rejeki”. Mungkin peribahasa yang lebih tepat untuk saat ini adalah "banyak anak banyak polusi".

Ane mo nambahin cerita pengalaman nyata:
Semenjak kecil, paling tidak sekali dalam setahun, ane mudik ke rumah nenek ane di Kudus-Jawa Tengah karena bokap ane asli orang sana. Beberapa meter dari rumah nenek, ada sungai dengan lebar kira-kira 2-3 meter yang diapit rumah-rumah penduduk. Waktu ane masih kecil, air di sungai itu masih mengalir meskipun berwarna kecoklatan. Ane masih inget dulu banyak bebek-bebek yang berenang dan kerbau yang dimandikan penggembalanya di sungai itu. Sekarang, 20 tahun kemudian, sungai itu semakin menyempit karena jalan yang berada di pinggir sungai diperlebar. Tidak hanya itu. Sekarang sungai itupun sudah tidak terlihat seperti sungai biasa. Airnya tidak mengalir dan warnanya hitam pekat. Sekarang sungai itu berubah menjadi comberan memanjang gan. Padahal menurut cerita bokap ane, dulu sungai itu adalah sungai yang lumayan besar. Lebarnya aja sekitar 10 meter. Mau nyebrang aja pake sampan atau rakit. Dulu para petani biasa memanfaatkan air di sungai itu untuk mengairi sawah-sawah yang ada di pinggir sungai tersebut. Sekarang sawah-sawah itu udah berubah jadi kerumunan rumah-rumah penduduk. Gokil banget kan? Sungai yang dulu lebarnya 10 meter berisi air bersih, sekarang tinggal 2 meter dan jadi got. emoticon-doctor

Berdasarkan pengalaman itu, ane coba menggunakan otak ane yang selama ini gak dipake emoticon-Hammer2 Ane coba berpikir dan merenung emoticon-Cool Sambil mendengarkan lagunya om Ebiet G Ade emoticon-Kaskus Radio Kemudian ane berkesimpulan bahwa "Memang benar, banyak masalah-masalah manusia yang sebenarnya disebabkan oleh manusia itu sendiri".
Diantaranya:
1. Mahalnya harga tanah
2. Banyaknya penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara kendaraan bermotor atau pabrik
3. Konflik perebutan lahan: warga (yang terzolimi) vs pengusaha kaya (yang menyuap)
4. Stres karena lingkungan tempat tinggal yang sempit, pengap, dan panas
5. Stres karena macet di jalan raya
6. Terjangkit penyakit yang disebabkan oleh banyaknya sampah/limbah di sekitar tempat tinggal
7. Mahalnya harga bahan pokok
8. Masih banyak saja pesaing dalam mendapatkan pekerjaan padahal sudah kuliah tinggi-tinggi
9. Konflik perebutan minyak antar negara
Apa lagi yes? Mmmm ada banyak lah pokoknya.

Nah, 9 masalah-masalah hidup itu ane yakin tidak akan terjadi jika populasi manusia tidak sebanyak sekarang. Ya nggak? Ya nggak? Ya nggak?
1. Harga tanah akan semakin murah, karena semakin sedikit peminat
2. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara akan berkurang karena semakin sedikit pengguna motor dan pabrik yang beroprasi
3. Konflik perebutan lahan akan semakin berkurang karena banyaknya opsi lahan yang tersedia
4. Tingkat stres berkurang karena tempat tinggal yang luas, hijau, asri, dan sejuk
5. Tingkat stres berkurang karena jalan raya semakin lengang
6. Penyakit yang disebabkan oleh sampah akan berkurang karena jumlah sampah/limbah yang semakin sedikit
7. Harga bahan pokok akan semakin murah karena semakin banyak lahan yang dapat digunakan untuk bercocok tanam
8. Tidak perlu mempunyai gelar terlampau tinggi hanya untuk mengungguli pesaing pekerjaan
9. Konflik perebutan minyak antar negara akan mereda seiring kebutuhan warganya akan minyak yang semakin menurun

Sebaliknya, 9 masalah-masalah hidup itu bisa menjadi lebih besar/parah/ruwet/njlimet jika populasi manusia menjadi semakin banyak. Ya nggak? Ya nggak? Ya nggak?
1. Harga tanah semakin mahal
2. Penderita penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara kendaraan bermotor atau pabrik semakin banyak
3. Semakin banyak konflik perebutan lahan: warga (yang terzolimi) vs pengusaha kaya (yang menyuap)
4. Lingkungan tempat tinggal akan semakin sempit, pengap, dan panas yang membuat stres
5. Jalan raya akan semakin stres
6. Penderita penyakit yang disebabkan oleh banyaknya sampah/limbah di sekitar tempat tinggal akan semakin banyak
7. Harga bahan pokok akan semakin mahal karena lahan penanamannya yang semakin sempit
8. Pesaing pekerjaan akan semakin banyak sekalipun kita sudah kuliah sampai S2 atau S3
9. Konflik perebutan minyak antar negara akan semakin ngeri karena kebutuhan warganya akan minyak yang semakin meningkat

Nah, sekarang agan sista tinggal pilih... Ente-ente mau menciptakan dunia yang lebih kejam atau dunia yang lebih sejahtera bagi anak cucu agan sista? Kalau agan sista ingin menciptakan dunia yang sejahtera bagi anak cucu agan sista, silakan pikir cara untuk mewujudkannya!



Ane gak berkamsut flamming ato kontroversi gan. Ane cuma menyampaikan pandangan ane. Jadi jangan emoticon-Blue Guy Bata (L) ane ya gan.

Sebaliknya ane ngarepin agan-agan ngasih takjil ijo-ijonya kek gini emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Kasih emoticon-Rate 5 Star juga ya gan emoticon-Salam Kenal

SUMUR:
Pemikiran pribadi ane + mbah Gugel + http://ilmugeografi.com/
Diubah oleh Mirzarazu 20-09-2016 06:21
0
5.7K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan