BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Menanti persatuan Demokrat demi menjegal Donald Trump

Calon presiden Partai Demokrat, Bernie Sanders (kiri) dan Hillary Clinton (kanan), dalan debat capres Demokrat di University of Wisconsin-Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (11 Februari 2016).
Senator Bernie Sanders menegaskan bahwa dirinya akan memilih Hillary Clinton --sesama kandidat dari Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat-- dalam Pemilihan Presiden AS, yang akan berlangsung pada November 2016.

Sanders mengatakan pilihan itu berlandaskan pada ketidaksudiannya melihat AS dipimpin Donald Trump, kandidat dari Partai Republik.

"Saya akan melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan, untuk menghentikan Donald Trump. Saya pikir, dalam banyak hal, Trump akan menjadi bencana bagi negara ini bila terpilih," kata Sanders, dalam sebuah program wawancara di MSNBC, Jumat (24/6).

Pernyataan serupa kembali ditegaskan Sanders dalam program berita pagi di CNN. Ia mengatakan, "Dalam segala kemungkinan, (pilihan saya) sedang mengarah ke Hillary."

"Pekerjaan saya sebagai kandidat presiden adalah berjuang untuk memastikan bahwa Demokrat tidak hanya memiliki landasan program (platform) paling progresif dalam sejarah partai ini, tetapi bahwa landasan program itu akan dilaksanakan pejabat terpilih," ujar senator asal Vermont, yang kerap melabeli dirinya sebagai sosialis itu.
My supporters are smart enough to know that we do not want a bigot to become president of the United States. cc: @realDonaldTrump
— Bernie Sanders (@BernieSanders) June 24, 2016JUST IN: @BernieSanders says "yes," he will vote for @HillaryClinton in November [URL="https://S E N S O R6FT0ZLi0JG"]https://S E N S O R6FT0ZLi0JG[/URL]
— MSNBC (@MSNBC) June 24, 2016
Sanders dan Hillary, formalnya masih bersaing dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Namun, Hillary disebut telah mengunci kemenangan.

Perempuan 68 tahun itu tinggal menunggu pengumuman resmi Partai Demokrat pada konvensi di Philadelphia (25 - 28 Juli). Hal yang sama berlaku pada Donald Trump, yang sudah memastikan kemenangan dalam pencalonan di tubuh Partai Republik. Bila tak ada aral, Hillary dan Trump dipastikan bersaing pada pecoblosan November nanti.

Sementara itu, meski sudah melempar sinyal dukungan untuk Hillary, Sanders terus melanjutkan pencalonan dan menggelar kampanye.

Adapun media AS menyambut antusias dukungan Sanders untuk Hillary itu. CNN menyebut pernyataan Sanders merupakan sinyal terkuat ihwal dukungannya untuk Hillary. The New York Times menulis, pernyataan itu meningkatkan kemungkinan persatuan Partai Demokrat menjelang konvensi bulan depan.

Pernyataan tersebut juga bisa membantu Hillary merebut simpatik pendukung Sanders, guna berhadapan dengan Trump.

Sanders memang punya basis pendukung nan kuat, terutama di kalangan kaum muda. Merujuk survei Bloomberg (14 Juni 2016), ada sekitar 45 persen pendukung Sanders, yang enggan memberikan dukungan kepada Hillary.

Mereka yang enggan memilih Hillary, merasa bahwa mantan Menteri Luar Negeri AS itu sulit dipercaya. "Saya benar-benar meyakini dia (Hillary) ada di dalam (politik) demi uang. Dan saya tidak peduli jika dia menjadi capres (Partai Demorat)," kata Mackenzie Hiltz (20), seorang pemilih Partai Demokrat dari Vermont, dikutip VOA.

Di sisi lain, para tokoh kunci di tubuh Partai Demokrat telah memberi sinyal dukungan kepada Hillary, sekaligus berusaha menyatukan pemilih mereka.

"Saya sangat bersemangat dan tidak sabar berkampanye (untuk mendukung) Hillary," kata Presiden AS Barack Obama, saat [URL="[youtube]S9W0F2mz1jc[/youtube] dukungan[/URL] untuk Hillary. Wakil Presiden Joe Biden juga mengatakan, "semoga Tuhan menghendaki" Hillary menjadi presiden berikutnya.

Adapun survei terakhir dari Reuters/IPSOS (20-24 Juni) menunjukkan bahwa Hillary masih mengungguli Trump. Jajak pendapat itu menyimpulkan bahwa 46,6 persen pemilih lebih cenderung mendukung Hillary. Sedangkan Trump, hanya dipilih oleh 33,3 persen pemilih. Ada bolong tersisa, sebab 20,1 persen mengatakan mereka tidak akan mendukung kedua kandidat itu.

Tersisa lima bulan jelang hari pencoblosan di AS, bukan tidak mungkin Trump membalik keadaan, dan mengungguli Hillary.

Sekadar pengingat, taipan properti itu punya banyak ide kontroversial, bahkan cenderung rasial. Sebagai misal, ia sering mengatakan bahwa dirinya akan memberlakukan aturan ketat agar Muslim tidak lagi memasuki AS. Trump juga menyebut, orang Meksiko --yang banyak jadi imigran di AS-- tak lebih dari "penyelundup, pengedar narkoba, dan pemerkosa."

Persatuan Partai Demokrat, menjadi harapan agar Trump dan pandangan rasialnya tidak merajai Pemilihan Presiden AS. Persatuan yang bakal memastikan solidnya dukungan untuk calon mereka. Entah itu Hillary atau Sanders.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...l-donald-trump

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Hillary Clinton bisa menciptakan sejarah bagi Amerika

- Hillary Clinton versus Donald Trump

- Bernie Sanders memikat anak muda Amerika

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
6.2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan