- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Sundul Bola
Bisakah Hodgson Memperbaiki Lini Depannya?
TS
Kaskus Sport
Bisakah Hodgson Memperbaiki Lini Depannya?
SALAM SUNDUL EROPA!
Menjelang digulirkannya babak knock out Euro 2016, masih ada satu masalah yang berada di tubuh timnas Inggris. Yakni, kombinasi apa yang akan digunakan di lini depan.
Dalam tiga laga fase Grup, nama Adam Lallana selalu menjadi pilihan utama. Ia mungkin menjadi nama yang tak akan tergeser. Namun, dua nama selanjutnya, Harry Kane dan Raheem Sterling, yang selalu menjadi starter dalam dua laga awal, gagal menunjukan kebintanganya. Hingga akhirnya harus diganti oleh Jamie Vardy dan Daniel Sturridge saat melawan Wales. Dan dua pemain tersebut justru sanggup tampil gemilang dengan melesakkan masing-masing gol.
Dua nama penyerang lain, yakni Wayne Rooney dan Marcus Rashford, memerankan dua hal yang berbeda. Rooney lebih turun sebagai gelandang. Sedangkan Rashford adalah supersub yang masih menunggu giliran untuk bermain.
Masalah kembali hadir. Ketika Vardy dan Sturrdige bermain sebagai starter saat melawan Slovakia lalu, mereka justru melempem. Dan ini yang membuat pusing Roy Hodgson.
"Semuanya telah menunjukan kualitas yang baik di banyak pertandingan namun tak satupun dari mereka, hingga sekarang, telah menunjukan diri bahwa mereka sanggup mencetak gol ketika kami membutuhkannya," kata Hodgson.
Tak Efektif
Dalam tiga laga di fase Grup lalu, Inggris sukses mengkreasi peluang sebanyak 65 kali. Namun, konversinya begitu buruk, dengan hanya tiga gol. Bahkan jika dirunut ke belakang, hanya satu gol yang merupakan hasil kreasi para pemain Inggris itu sendiri. Yakni gol dari Sturridge. Hal ini jika kita melihat bahwa gol dari Eric Dier berasal dari Freekick dan gol Vardy adalah kesalahan bek Wales.
Soal efektivitas ini, Hodgson juga angkat bicara: "Saya pikir semua (para striker) adalah pencetak gol. Namun faktanya, saat ini kami tak mencetak banyak gol, terkadang itu adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab."
Di tengah masalah yang sebenarnya sudah menguap sejak laga pertama, Hodgson sendiri terlihat kesulitan untuk mendapatkan jalan keluar. Lihat saja apa yang ia lakukan di laga terakhir melawan Slovakia lalu.
Di partai tersebut, ia mengganti hingga enam pemain starting line up saat melawan Rusia. Dan rotasi yang ia lakukan justru gagal. Inggris tak bisa membongkar pertahanan rapat Slovakia dan harus mengakhiri laga dengan skor 0-0.
Dan ternyata, hal ini dijadikan bahan pertimbangan bagi FA untuk melakukan evaluasi terhadap Hodgson. Ia disinyalir akan diganti di akhir turnamen. Bahkan, sang chairman FA sendiri, Greg Dyke yang turun tangan.
"Saya tak pernah menyesali jika tim bermain baik," katanya. "Saya melihat bagaimana tim bermain dan saya tidak benar-benar percaya setiap pemain saya bisa memberi banyak perbedaan entah pemain yang bermain dari awal pertandingan atau bahkan masuk sebagai pengganti," tambahnya.
Waktunya Bertaruh Dengan Rashford
Jika melihat rekam jejak Hodgson yang dalam beberapa pertandingan terakhir selalu melakukan perjudian dalam pemilihan pemain, baiknya kita melihat hal itu akan menyeret nama Rashford sebagai salah satunya. Rashford bisa menjadi jawaban dari buruknya lini depan Inggris. Kevin Coulson dari Eurosport menjadi salah satu orang yang berpikir demikian.
"Opsi terbaik bisa jadi Marcus Rashford. Pemain muda Manchester United ini telah menunjukan kecepatan yang brilian melawan Wales ketika ia memeragakannya dalam mencari gol kedua yang krusial. Dia mengalahkan banyak defender di sisi kiri, memperlihatkan skill yang istimewa dan akan mudah bekerja sama dengan rekan klubnya, Wayne Rooney di sayap," tulisnya.
"Dia juga berpengalaman bermain di lini depan sedari di tim junior sehingga posisionalnya akan baik. Dengan sebagian pemain lain sama persis dengan dua pertandingan pertama, Hodgson tak bisa dikatakan terlalu banyak berjudi kali ini," tambahnya.
Dalam tiga laga fase Grup, nama Adam Lallana selalu menjadi pilihan utama. Ia mungkin menjadi nama yang tak akan tergeser. Namun, dua nama selanjutnya, Harry Kane dan Raheem Sterling, yang selalu menjadi starter dalam dua laga awal, gagal menunjukan kebintanganya. Hingga akhirnya harus diganti oleh Jamie Vardy dan Daniel Sturridge saat melawan Wales. Dan dua pemain tersebut justru sanggup tampil gemilang dengan melesakkan masing-masing gol.
Dua nama penyerang lain, yakni Wayne Rooney dan Marcus Rashford, memerankan dua hal yang berbeda. Rooney lebih turun sebagai gelandang. Sedangkan Rashford adalah supersub yang masih menunggu giliran untuk bermain.
Masalah kembali hadir. Ketika Vardy dan Sturrdige bermain sebagai starter saat melawan Slovakia lalu, mereka justru melempem. Dan ini yang membuat pusing Roy Hodgson.
"Semuanya telah menunjukan kualitas yang baik di banyak pertandingan namun tak satupun dari mereka, hingga sekarang, telah menunjukan diri bahwa mereka sanggup mencetak gol ketika kami membutuhkannya," kata Hodgson.
Tak Efektif
Dalam tiga laga di fase Grup lalu, Inggris sukses mengkreasi peluang sebanyak 65 kali. Namun, konversinya begitu buruk, dengan hanya tiga gol. Bahkan jika dirunut ke belakang, hanya satu gol yang merupakan hasil kreasi para pemain Inggris itu sendiri. Yakni gol dari Sturridge. Hal ini jika kita melihat bahwa gol dari Eric Dier berasal dari Freekick dan gol Vardy adalah kesalahan bek Wales.
Soal efektivitas ini, Hodgson juga angkat bicara: "Saya pikir semua (para striker) adalah pencetak gol. Namun faktanya, saat ini kami tak mencetak banyak gol, terkadang itu adalah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab."
Di tengah masalah yang sebenarnya sudah menguap sejak laga pertama, Hodgson sendiri terlihat kesulitan untuk mendapatkan jalan keluar. Lihat saja apa yang ia lakukan di laga terakhir melawan Slovakia lalu.
Di partai tersebut, ia mengganti hingga enam pemain starting line up saat melawan Rusia. Dan rotasi yang ia lakukan justru gagal. Inggris tak bisa membongkar pertahanan rapat Slovakia dan harus mengakhiri laga dengan skor 0-0.
Dan ternyata, hal ini dijadikan bahan pertimbangan bagi FA untuk melakukan evaluasi terhadap Hodgson. Ia disinyalir akan diganti di akhir turnamen. Bahkan, sang chairman FA sendiri, Greg Dyke yang turun tangan.
"Saya tak pernah menyesali jika tim bermain baik," katanya. "Saya melihat bagaimana tim bermain dan saya tidak benar-benar percaya setiap pemain saya bisa memberi banyak perbedaan entah pemain yang bermain dari awal pertandingan atau bahkan masuk sebagai pengganti," tambahnya.
Waktunya Bertaruh Dengan Rashford
Jika melihat rekam jejak Hodgson yang dalam beberapa pertandingan terakhir selalu melakukan perjudian dalam pemilihan pemain, baiknya kita melihat hal itu akan menyeret nama Rashford sebagai salah satunya. Rashford bisa menjadi jawaban dari buruknya lini depan Inggris. Kevin Coulson dari Eurosport menjadi salah satu orang yang berpikir demikian.
"Opsi terbaik bisa jadi Marcus Rashford. Pemain muda Manchester United ini telah menunjukan kecepatan yang brilian melawan Wales ketika ia memeragakannya dalam mencari gol kedua yang krusial. Dia mengalahkan banyak defender di sisi kiri, memperlihatkan skill yang istimewa dan akan mudah bekerja sama dengan rekan klubnya, Wayne Rooney di sayap," tulisnya.
"Dia juga berpengalaman bermain di lini depan sedari di tim junior sehingga posisionalnya akan baik. Dengan sebagian pemain lain sama persis dengan dua pertandingan pertama, Hodgson tak bisa dikatakan terlalu banyak berjudi kali ini," tambahnya.
Cari berita update selama Euro 2016 dan ikuti Tebak Skor berhadiah puluhan juta rupiah di gambar dibawah ini!
Powered By
0
4K
34
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan