act.idAvatar border
TS
act.id
Jateng 'Darurat Bencana', Banjir dan Longsor Beriringan

JAWA TENGAH - Akibat hujan lebat terus menerus sejak Jumat (17/6), sejumlah wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir dan longsor. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Semarang dan Solo tak luput dari musibah banjir dan longsor. Sejauh ini, bencana terparah terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Korban terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo. Hujan selain mengakibatkan banjir dan longsor, juga menggenangi jalan-jalan, memutuskan jaringan listrik, menggenangi rel kereta api yang mengakibatkan terhambatnya lalu lintas kereta api, serta sejumlah warga terisolir.

Di Jawa Tengah, tercatat terjadi bencana banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota. Pada Minggu (19/6), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menyebut jumlah korban tewas bencana alam tanah longsor dan banjir mencapai 46 orang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo Budhi Hardjono memastikan bahwa korban meninggal dalam kejadian bencana alam tanah longsor dan banjir pada Sabtu, 18 Juni 2016 malam berjumlah 46 orang. Dari jumlah itu, pada proses evakuasi hari pertama Minggu (19/6/2016) kemarin, tim SAR berhasil mengevakuasi sebanyak 27 orang. Selain itu, dilaporkan ada 25 orang hilang, 14 orang luka-luka, ratusan rumah rusak dan kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah.

Daerah yang paling parah mengalami longsor adalah Kabupaten Purworejo. Longsor dengan korban jiwa terjadi 5 lokasi. Di Desa Karangrejo Kecamatan Loano terdapat 9 tewas, 6 hilang dan 1 luka-luka, sedangkan akibat banjir 4 tewas, 2 hilang dan 7 luka-luka. Di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo terdapat 1 tewas dan 1 luka-luka. Di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing ada 2 oang hilang, di Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ada 1 tewas dan 4 hilang, sedangkan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo terdapat 4 tewas, 11 hilang dan 2 luka-luka.

Akibat hujan disertai angin sejak hari Sabtu hingga Minggu, Kabupaten tetangga Purworejo, Kabupaten Kebumen pun tak luput dari musibah banjir dan longsor. Seperti dilaporkan oleh relawan MRI Banjarnegara, sejumlah desa di beberapa kecamatan di kabupaten ini warganya terhalang abnjir dan longsor. Seperti di Kecamatan Sempor, musibah longsor terjadi di Dukuh Semampir, Desa Sampang. Mengakibatkan 3 rumah dan 6 orang tertimbun longsoran.

Kabupaten Purworejo tak hanya alami longsor, musibah banjir pun melanda wilayah ini. Tercatat oleh BPBD Purworejo ada 30 titik banjir, dengan korban terdampak mencapai 265 jiwa (+ 100 kk )

Sedangkan di Kecamatan Rowokele, Dukuh Sibango, Desa Bumiagung banjir bandang juga melanda wilayah ini. Banjir menutup akses jalan Bumiagung – Rowokele, dan Sungai Kretek menghanyutkan jembatan di Dukuh Margolayu, Desa Jatiluhur serta merusak berat 2 rumah. Di dukuh ini terlaporkan 8 rumah alami rusak berat. Sedangkan di Desa Wagirpandan 6 rumah rusak berat. Di Kecamatan Gombong, terjadi banjir di Desa Purbowangi akibat luapan Sungai Jatinegara dan Sungai Bantar. Di sini banjir menggenangi 17 RT yang berada di 4 RW.

Sementara informasi lain dari wilayah Solo juga menyebut 8.153 Keluarga yang merupakan warga di 15 Kelurahan di Kota Solo mengungsi akibat rumahnya terendam luapan Sungai Bengawan Solo. Hingga Minggu petang ribuan warga tersebut mengungsi ke lima titik pengungsian.
Disaster Emergency and Relief Management (DERM) Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menurunkan anggota Tim Tanggap Darurat Bencana. Rencana prioritas respon tanggapdarurat sementara ini tertuju pada longsor di Purworejo. Bencana longsor di wilayah selatan Jawa Tengah tersebut tercatat paling banyak memakan korban. Tim evakuasi korban meninggal dan terdampak longsor dan banjir, sangat dibutuhkan. Demikian laporan dari lapangan oleh Komandan Tim Tanggap Darurat ACT, Kusmayadi, Minggu dini hari (19/6).

“ Sejauh ini Tim DERM telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ACT Kantor Cabang Semarang dan Yogyakarta. Sejumlah relawan lokal, dimana bencana terjadi juga dikerahkan untuk ikut membantu aksi-aksi kegawatdaruratan bencana di wilayah mereka,” ujar Kusmayadi, Senin pagi (20/6).

Di luar Jateng, wilayah yang berpotensi mengalami bencana banjir, banjir bandang, dan longsor adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku dan Papua.[]

Editor: ApikoJM

Ayo Berpartisipasi



Diubah oleh act.id 20-06-2016 07:18
0
2.6K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan