Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parkesit menilai penerapan sistem pelat genap ganjil untuk mengatasi kemacetan di Jakarta tidak akan efektif.

Justru, itu merupakan kemunduran. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semasa Sutiyoso dan Foke pun pernah menerapkan itu. Hasilnya sama saja. Tidak ada perubahan.

Menurut Danang, mengatasi kemacetan seharusnya tidak semata terfokus terhadap upaya mengurangi volume kendaraan. Namun, pemprov juga harus berupaya mengubah perilaku warga beralih ke moda angkutan umum.

“Saya khawatir, pemberlakuan ganjil genap akan berdampak pada upaya pemalsuan pelat nomor. Saya kira, penegakan hukumnya akan lebih mahal daripada manfaatnya,” tutur Danang.

Lebih baik, kata Danang, memberlakukan lagi sistem three in one. Itu langkah lebih maju. Namun, penerapannya harus disertai dengan upaya menciptakan angkutan umum yang bagus dan nyaman.

“Saya kira ada dua solusi yang bisa dilakukan. Satu di antaranya mempercepat pemberlakuan ERP. Kalaupun harus ganjil genap, pemprov harus buat parkiran di lokasi menjelang kawasan ganjil genap, seperti di Blok M,Kota, dan lainnya,” tutup Danang.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...il-genap/17253

Mending banyak joki dripda gada