metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Komjen Tito Memahami Keinginan Presiden


Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo punya misi khusus mengapa memilih Komjen Tito Karnavian sebagai calon kapolri. Presiden mau Polri mereformasi diri.


"Yang utama, Beliau inginkan adalah reformasi polisi," kata Tito, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).


Menurut Tito, Presiden ingin ke depan pelayanan publik di Kepolisian lebih baik. Demikian pula dengan penegakan hukum dan profesionalisme gangguan Kamtibmas.


Tito berjanji melaksanakan misi Presiden. Dia hakul yakin tak akan canggung bergerak, meski banyak jenderal lebih senior di Trunojoyo.


Bekas Kapolda Metro Jaya ini yakin, internal Polri akan baik-baik saja. Tak akan ada gesekan antara senior junior. Menurut dia, asalkan punya komitmen kuat, junior yang menjadi pemimpin akan dipatuhi senior.


Tito mengaku, tugas pertama yang akan dilakukannya saat menjadi Kapolri adalah membentuk tim penyusun program kerja jangka panjang. "Saya persiapkan program lima tahun ke depan. Siapa pun penggantinya nanti bisa ikuti pola trek yang disusun lima tahun ke depan," kata dia.


Presiden Joko Widodo mengajukan Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian sebagai calon kapolri kepada DPR. Tito jadi calon tunggal yang diajukan buat mengganti Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.


Tito mulai dikenal publik sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Tito juga pernah menjabat sebagai Kapolda Papua. Karir Tito cukup melesat. Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT.


Bersinggungan dengan terorisme bukanlah hal baru bagi Tito. Ia sempat bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena prestasinya itu.


Prestasi lain Tito juga tak bisa dipandang sebelah mata. Tito menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang telah mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga.


Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Dia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...ginan-presiden

---

Kumpulan Berita Terkait CALON KAPOLRI :

- Tunjuk Tito, Jokowi: Regenerasi Urusan Kapolri

- Komjen Tito Memahami Keinginan Presiden

- Komjen Tito: Senior Bukan Jaminan Didukung Junior

0
964
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan