andrikfkAvatar border
TS
andrikfk
Puluhan Paus Terdampar di Pesisir Probolinggo
TEMPO.CO , Probolinggo -� Lebih dari dua puluh� paus terdampar di pantai Utara Kabupaten Probolinggo tepatnya di Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Rabu sore, 15 Juni 2016. Puluhan paus ini diduga terjebak air surut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, ada 23� paus yang terdampar di pantai Utara Kabupaten Probolinggo. Dari 23� paus itu, 7 di antaranya berhasil dipindah ke muara yang agak dalam. Sedangkan lima paus tak bisa bertahan hidup.
Menurut Kepala Desa Pesisir, Senemo, peristiwa terdamparnya paus ini terjadi sejak Rabu siang . "Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB," kata Senemo ketika dihubungi Tempo, Rabu, 15 Juni 2016.
Upaya untuk mengevakuasi dan mengembalikan paus yang terdampar itu masih dilakukan hingga Rabu malam ini.� Masyarakat desa setempat bersama-sama dengan nelayan kemudian bergotong royong untuk menyelamatkan puluhan paus ini.
Langkah penyelamatan yang dilakukan warga antara lain dengan secara bergantian menyiram ikan paus ini agar tetap bisa bernafas. Warga juga berusaha menggali lubang sehingga paus bisa berendam di lubang yang berisi air laut itu. "Upaya lainnya dengan memindahkan dengan cara menyeret ikan paus ke muara yang agak dalam," kata Senemo.
Warga, kata Senemo cukup kerepotan untuk menyelamatkan puluhan� paus ini. "Yang terdampar sebanyak 23� paus dengan panjang masing-masing 3 hingga 4 meter," kata Senemo. Hingga Rabu malam ini, masih ada beberapa� paus yang belum bisa dipindahkan ke muara.
Senemo menjelaskan, sebenarnya pada Rabu malam ini, laut sudah mulai pasang. "Tetapi pasangnya belum cukup untuk membuat paus ini bisa berenang kembali ke tengah," kata Senemo.
Senemo mengatakan� malam ini sejumlah anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan mendatangi lokasi kejadian. "Banyak tamu malam ini. Ada dari Dinas Perikanan Propinsi Jawa Timur juga," katanya.

PROBOLINGGO - Puluhan ikan paus terdampar di perairan pantai utara pesisir Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Paus berwarna hitam yang berukuran sekitar 5 meter terbawa arus cuaca ekstrem yang berlangsung sejak beberapa waktu terakhir.
Saat ini kawanan ikan paus yang diperkirakan berjumlah 25 ekor tersebut terdampar hingga bibir pantai. Kawanan ikan tidak bisa kembali ke perairan dalam karena air laut surut. Air pasang laut yang kembali normal pada malam hari akan mengembalikan ikan tersebut ke perairan pantai utara.
Kehadiran ikan paus yang terdampar ini menjadi tontonan masyarakat nelayan setempat. Sebagian membantu agar ikan paus tersebut kembali berenang ke perairan.
Kades Pesisir Sanemo mengatakan, terdamparnya ikan paus ini bukan hanya terjadi kali saja. Sebelumnya juga pernah terjadi ikan paus terdampar di perairan pantai utara Probolinggo.
"Ini bukan yang pertama. Tapi ini fenomena kali ini yang paling banyak," kata Sanemo, Rabu (15/6/2016).
Puluhan paus tersebut terdampar di sepanjang parairan desa pesisir. Bahkan, di antara paus yang terdampar tersebut berada di dekat hutan mangrove.
Agar tidak mati, paus itu diselamatkan dengan didorong ke perairan dalam. Nelayan mencoba untuk menyelamatkan beberapa ekor paus tersebut melalui arus Sungai Cepongan.
Sementara itu, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo menduga, kawanan paus terdampar di pesisir Desa Pesisir, Kecamatan Gending, karena cuaca ekstrem di laut lepas.
"Dugaan kami karena cuaca ekstrem dengan suhu yang panas. Paus yang tidak fit, terbawa ke pinggir untuk mencari suhu yang nyaman," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Wahid Noor Azis.

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Warga dihebohkan dengan terdamparnya puluhan ekor paus di perairan Desa Pesisir Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (15/6/2016). Diduga hal itu disebabkan perubahan suhu laut.
Berdasarkan keterangan nelayan setempat, mamalia air tersebut terlihat sejak siang. Paus-paus itu lalu kembali ke tengah, tapi satu ekor yang tertinggal. Saat air surut, kian banyak paus yang tersangkut.
Terdamparnya hewan perairan dalam ini menjadi tontonan warga sekitar.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, Wahid mengatakan, setidaknya 32 ekor Paus Pilot terdampar di perairan tersebut.
Sebanyak 7 ekor memiliki panjang kurang dari 2 meter diikat di pinggir sungai oleh nelayan dengan alasan menunggu air laut pasang baru nanti dilepas. Diperkirakan air laut pasang malam ini.
"Kurang lebih 25 ekor berada di pantai dekat muara sungai. Ada 15 ekor yang tidak bergerak, kemungkinan mati, lantaran tak dapat kembali ke perairan yang lebih dalam," jelasnya.
Wahid menambahkan, paus yang terdampar itu tidak membahayakan manusia karena bukan paus buas, sehingga nelayan yang melakukan evaluasi tak perlu dicemaskan. Paus itu habitat hidupnya di perairan hangat seperti di Hawai dan Indonesia sendiri.
"Kedatangan koloni paus ini diperkirakan karena perubahan suhu laut. Sehingga mamalia laut ini bergerak mencari perairan yang lebih dingin. Namun karena suatu kondisi, akhirnya terdampar. Kami berupaya untuk menghubungi Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Cabang Denpasar di Surabaya, guna penanganan selanjutnya,” ucapnya.
Sementara itu, warga membawa paus yang mati ke daratan, melalui sungai setempat. Selanjutnya bangkai hewan tersebut, akan dikuburkan.
Penguburan paus, menurut warga setempat, Matali, merupakan tradisi warga sekitar pesisir. Konon katanya, hewan besar tersebut memang sengaja menepi saat ajal hendak menjemput.
“Mau diapakan lagi, sudah mati. Seandainya masih hidup, pasti kami upayakan untuk kembali ke tengah agar bisa tetap hidup. Tapi ini sudah mati, ya dikubur saja,” terang Sanemo, Kepala Desa Pesisir.



Link : https://m.tempo.co/read/news/2016/06/15/058780255/puluhan-paus-terdampar-di-pesisir-probolinggo

http://daerah.sindonews.com/read/1117006/23/puluhan-paus-terdampar-di-pesisir-probolinggo-1466000477

http://regional.kompas.com/read/2016/06/15/21545291/puluhan.paus.terdampar.di.perairan.probolinggo

Semoga pausnya bisa di selamatkan





Update lagi
Probolinggo - Dari 29 ekor paus yang terdampar di perairan laut Desa Pesisir Probolinggo, dua ekor sudah mati karena kondisinya memprihatinkan dan lambatnya evakuasi.
Apalagi air laut surut sehingga jalannya evakuasi semakin sulit. Pihak Dinas Perikanan dan Kelautan setempat hingga Kamis (16/6/2016) pagi masih kesulitan mengevakuasi meski menggunakan alat berat.
Hingga kini, warga dan dinas terkait masih terus membasahai tubuh paus, agar kondisi kesehatannya tetap stabil. Sebab butuh lebih 15 orang untuk evakuasi paus-paus yang bobotnya sekitar 5 ton.
Kepala Bidang Pengelolaan Kelautan Dinas Perikanan dan Kelautan Probolinggo, Wahid Noor pihaknya masih berupaya agar paus tetap sehat, sambil menunggu tim ahli dari BKSDA Jatim.
"Kami hanya bisa memantau kondisi kesehatan dan mencari langkah terbaik untuk mengevakuasi paus-paus ini," kata Wahid Noor kepada wartawan.
Menurutnya, tim ahli paus akan segera datang untuk menyelamatkan puluhan paus yang masih dalam kondisi terdampar.
Puluhan ekor paus tiba-tiba terdampar di pantai utara Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Rabu (15/6/2016) sore. Banyaknya paus yang terdampar membuat warga kesulitan mengembalikan hewan tersebut ke tengah laut.

Sumber : http://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/3234543/dua-dari-29-paus-yang-terdampar-di-perairan-probolinggo-ditemukan-mati

Update lagi
TEMPO.CO , Probolinggo - Paus pilot (pilot whale) yang mati terdampar di Pantai Randupitu, Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertambah menjadi sepuluh ekor, Kamis siang, 16 Juni 2016. Hal ini diketahui setelah dilakukan penyisiran mulai Kamis pagi hingga siang.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Suko Wardono mengatakan penanganan terhadap paus pilot yang terdampar di pesisir Probolinggo ini masih terus dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak. "Kami masih terus melakukan upaya penghalauan dan penyisiran terhadap paus di pesisir Probolinggo," kata Suko dihubungi Tempo, Kamis siang, 16 Juni 2016. Suko langsung memimpin upaya penanganan paus yang terdampar ini.
"Kemarin ada 32 yang terdampar," kata Suko. Dari 32 yang terdampar, pada Rabu malam, 15 Juni 2016, dua ekor mati. Kemudian hingga siang ini, setelah dilakukan penyisiran, ada delapan ekor lagi yang mati. "Jadi total ada sepuluh ekor paus yang mati hingga Kamis siang ini," kata Suko. Menurut rencana, sepuluh paus ini akan dikuburkan. Suko belum bisa memastikan berapa jumlah paus yang berpotensi mendarat lagi.
Tim BPSPL Denpasar masih terus melakukan penyisiran. "Penyisiran akan dilakukan lagi sore nanti," kata Suko. Berapa jumlah kerumunam paus di tengah laut ini, juga belum bisa dipastikan. "Kami belum tahu yang di tengah laut berapa," kata Suko.
Apa penyebab paus pilot ini kemudian terdampar di perairan Probolinggo, Suko mengatakan kalau itu masih diteliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
"Soal itu, LIPI yang akan menjelaskan," katanya. Namun, Suko mengatakan kalau perairan Laut Selatan merupakan perlintasan paus. "Dan baru-baru ini ada gelombang tinggi di Laut Selatan. Di Denpasar juga terjadi gelombang tinggi," katanya. Apakah gelombang tinggi itu yang menjadi salah satu faktor, Suko belum bisa memastikan. Suko mengatakan BPSPL bertugas untuk melakukan penanganan ketika terjadi peristiwa-peristiwa itu.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengatakan kejadian terdamparnya paus di perairan Probolinggo dalam jumlah yang sampai puluhan ini baru kali ini terjadi. "Memang ada sebelumnya beberapa kali kejadian paus terdampar. Tapi yang sampai puluhan baru kali ini terjadi," katanya. Selain itu, untuk jenis paus pilot yang kemudian terdampar juga baru kali ini. Sebelumnya yang terdampat adalah hiu paus.
https://m.tempo.co/read/news/2016/06/16/206780447/32-paus-terdampar-di-probolinggo-mati-10-ekor
Diubah oleh andrikfk 16-06-2016 11:49
0
3.9K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan