AKHIRNYA putusan atau kesimpulan KPK soal RS Sumber Waras keluar juga. Di depan Komisi III DPR Agus Rahardjo menegaskan, tak ada bukti Gubernur Ahok korupsi dalam pembelian lahan RS Sumber Waras. Justru KPK akan klarifikasi ke BPK, bagaimana mereka menggiring opini publik bahwa Ahok bersalah dalam pembelian RS tersebut. Putusan KPK ini jelas mempermalukan Harry Azhar Azis sekaligus Fadli Zon, anggota DPR yang paling ngotot ingin penjarakan Ahok.

Ketika audit BPK soal pembelian RS Sumber Waras diserahkan ke KPK, hingga berbulan-bulan belum ada keputusan. Maka orang-orang seperti Ratna Sarumpaet, Haji Lulung, M. Taufik, Fadli Zon, menganggap KPK tebang pilih. Bahkan Ketua Polisi Watch Neta S Pane berani taruhan Rp 100 juta jika Ahok bisa lolos dari kasus RS Sumber Waras.

Sebagai lembaga independent, KPK memang tak bisa ditekan pihak manapun, termasuk pemusik Ahmad Dhani yang gagal konser musik tangkap Ahok. Meski didemo berulangkali, KPK bergeming. Sejumlah ahli pun didatangkan untuk memberi penilaian, hasilnya ternyata sama, tak ada perbuatan melawan hukum oleh Ahok dalam pembelian RS Sumber Waras.

Maka memenuhi undangan Komisi III, Agus Rahardjo Ketua KPK bersama sejumlah awaknya datang ke DPR untuk RDP. Dalam kesempatan ini pula Agus Rahardjo menyatakan, kasus RS Sumber Waras dinyatakan selesai. Karena tak ada bukti-bukti yang menunjukkan Gubernur Ahok korupsi dalam pembelian RS tersebut.

Penegasan Ketua KPK ini tentunya merupakan tamparan bagi Ketua BPK Harry Azhar Azis dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Harry Azhar dipermalukan karena ternyata anakbuahnya bekerja serampangan, gara-gara “terilhami” laporan Efdinal dari BPK DKI Jakarta. Demikian juga Fadli Zon ikut dibuat malu, karena dia sudah kadung menyeret-nyeret koleganya blusukan ke RS Sumber Waras, hasilnya jauh panggang dari api.

Sekarang ditunggu argumentasi apa lagi yang akan dipakai oleh orang-orang BPK untuk menghadapi klarifikasi KPK. Jika audit BPK ngaco –sebagaimana kata Ahok– bisa dimaklumi, sebab banyak orang BPK yang berlatar belakang politisi, bukan ahli akonting yang sesungguhnya.

http://poskotanews.com/2016/06/15/pu...dan-fadli-zon/