neothinkpadAvatar border
TS
neothinkpad
Warga Kecewa Daging Beku yang Dijual Murah, Bukan Daging Segar
Warga Kecewa Daging Beku yang Dijual Murah, Bukan Daging Segar

[JAKARTA] Daging sapi segar masih menjadi pilihan sebagian masyarakat dibandingkan daging beku meskipun harga di pasar masih sangat tinggi, yaitu mencapai dia atas Rp120.000 per kilogram.

"Saya tetap memilih daging segar karena tahu sendiri bagaimana kualitasnya. Kalau daging beku, kita tidak tahu sudah kedaluwarsa atau belum," kata Sri Warginingsih (57) di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (8/6).

Warga Cinere, Depok yang bekerja sebagai pegawai di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu sengaja datang ke Pasar Jaya Gondangdia karena mendengar Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mengadakan operasi pasar.

Salah satu bahan pokok yang dijual dan menarik perhatian Sri adalah daging sapi yang dijual dengan harga murah, yaitu Rp78.000 untuk daging sop, Rp89.000 untuk paha belakang dan Rp85.000 untuk paha depan.

"Namun, setelah tahu bahwa yang dijual adalah daging beku, saya batal membeli," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Gendis Ayu (27). Warga Ciputat yang bekerja sebagai pegawai di salah satu kementerian itu mendapat informasi dari suaminya tentang operasi pasar yang diadakan PD Pasar Jaya.

"Selama ini saya tidak pernah membeli daging beku. Khawatir saja karena tidak tahu itu sudah berapa lama," tuturnya.

Operasi pasar PD Pasar Jaya diadakan hingga 17 Juli 2016. Selain daging sapi, bahan pokok lain yang dijual adalah daging ayam, telur ayam, gula pasir, bawang merah, cabe merah, minyak goreng, tepung terigu dan beras dengan harga murah. [Ant/L-9]

http://sp.beritasatu.com/metropolita...g-segar/115507

-------------


Warga Lebih Pilih Daging Segar



BANDAR LAMPUNG -- Daging beku impor yang mulai banyak beredar di pasar dalam Kota Bandar Lampung, masih belum diminati warga. Meski harga daging beku Rp 90 ribu per kilogram (kg), warga lebih memilih membeli daging sapi lokal dengan harga Rp 120 ribu per kg.

Bulog Divre Lampung sudah melepas daging beku impor ke beberapa pasar murah Ramadhan, Rabu (8/6). Daging tersebut dijual di lapangan Bulog Lampung, Dinas Pedagangan, dan pasar-pasar besar di Bandar Lampung.

Bulog mendapat jatah dua ton daging beku impor untuk dilepas di pasar.Warga masih memilih dan ingin membeli daging sapi lokal di pasar tradisional. Sebab, menurut Ida, pembeli di Pasar Pasir Gintung, daging sapi potong lokal lebih segar dan dijamin kehalalannya.

"Walaupun mahal, saya beli tidak banyak. Tetap pilih daging sapi lokal karena dagingnya segar dapat dilihat langsung," kata Ida.

Kepala Bulog Divre Lampung Dindin Samsudin menyatakan, daging sapi impor dijamin halal meski berasal dari negara lain. Selain higenis dan layak dikomsumsi, harga dagingnya pun murah. ''Daging beku itu dijamin halal,'' katanya.

Dindin mengatakan, daging sapi beku dijual kepada warga dengan harga Rp 90 ribu per kg. Ia berharap, masuknya daging impor dapat menurunkan harga daging sapi lokal yang sekarang melonjak.

Daging sapi segar juga lebih dipilih Sri Warginingsih."Saya tetap memilih daging segar karena tahu sendiri bagaimana kualitasnya. Kalau daging beku, kita tidak tahu sudah kedaluwarsa atau belum," katanya di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, kemarin (8/6).

Warga Cinere, Depok, yang bekerja sebagai pegawai di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu sengaja datang ke Pasar Jaya Gondangdia karena mendengar Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mengadakan operasi pasar.

Salah satu bahan pokok yang dijual dan menarik perhatian Sri adalah daging sapi yang dijual dengan harga murah, yaitu Rp 78 ribu untuk daging sup, Rp 89 ribu untuk paha belakang, dan Rp 85 ribu untuk paha depan.

"Namun, setelah tahu bahwa yang dijual adalah daging beku, saya batal membeli," ujar Sri. Hal senada disampaikan Gendis Ayu, warga Ciputat, yang bekerja di sebuah kementerian. Ia mendapatkan informasi dari suaminya mengenai operasi pasar yang diadakan PD Pasar Jaya.

"Selama ini, saya tidak pernah membeli daging beku. Khawatir saja karena tidak tahu itu sudah berapa lama," tutur Gendis. Operasi pasar oleh PD Pasar Jaya berlangsung hingga 17 Juli 2016. Selain daging sapi, mereka menjual daging ayam, telur ayam, gula, dan bawang merah.

Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang mengakui, daging sapi beku belum populer di masyarakat. Padahal, dari segi kualitas sama sekali tidak ada perbedaan. Bahkan, daging beku impor ia sebut lebih higienis ketimbang daging segar di pasar tradisional.

Ia bercerita, pernah meninjau secara langsung proses pemotongan daging sapi di Australia yang berdasarkan mekanisasi. Cara pemotongan daging di Indonesia kalah saing dengan yang dilakukan Australia, baik dari kualitas maupun kuantitas.

Makanya, ia mengimbau agar konsumen tidak ragu membeli dan mengonsumsi daging beku yang dijual dengan harga murah. Tapi, ia menekankan, daging sapi beku impor jangan sampai masuk ke pasar tradisional sebab akan mengganggu pedagang daging segar.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) yang juga pengamat peternakan dari Unpad, Rochadi Tawaf, menyebut, daging impor dalam bentuk beku akan mampu memengaruhi harga, tapi tidak signifikan.

Sebab, permintaan daging segar tetap tinggi di pasar. "Daging beku impor saat ini masih rendah peminatnya," kata dia. Daging-daging beku tetap tidak bisa menyubstitusi pasokan karena tren permintaan masyarakat lebih menyukai daging segar.

"Daging beku tidak familier dengan kebutuhan Ramadhan," tuturnya. Pemerintah juga harusnya memperhatikan keberadaan para peternak dan pengusaha daging lokal yang akan terdampak kerugian jika daging beku impor bertebaran di pasar. rep: Mursalin Yasland, Sonia Fitri/antara, ed: Ferry Kisihandi

http://www.republika.co.id/berita/ko...h-daging-segar






aih ..jd swasembada daging beku bre!
0
6.4K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan