metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
BPJT Dorong Pembelian Tiket Bus Secara Daring


Metrotvnews.com, Jakarta: Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga mengatakan terminal di Jabodetabek dikelola dengan manajemen yang buruk dan ketinggalan zaman. Terminal yang ada di wilayah Jabodetabek belum bisa menyediakan pelayanan penumpang dengan baik.


"Manajemen terminal masih dikelola dengan buruk," kata Elly kepada Metrotvnews.com, di Kantor BPTJ, Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2016).




Elly Adriani Sinaga. MTVN/Wanda Indana.


Elly menganakan, BPTJ akan mendorong penerapan pembelian tiket bus secara daring. Karena, pembelian tiket di loket yang ada di terminal membuat suasana terminal tak kondusif.


Sistem pembelian tiket di terminal dianggap mengganggu pelayanan kepada masyarakat.


"Kita sangat push buat pesanan tiket online saja, selama ini loket berderet, banyak yang bikin rusuh, kan kacau banget. Lihat semua terminal di Jabodetabek, bahkan terminal yang baru Pulogebang, itu loketnya banyak banget, ada 31 loket di sana. Saya bilang ini terminal modern tapi manajemennya kuno," paparnya.


Berdasarkan Peraturan Menteri No.132 Tahun 2015 tentang penyelenggaran terminal penumpang angkutan darat, terminal seharusnya terbagi menjadi tiga zona. Zona pertama, tempat penumpang yang sudah mendapatkan tiket.


"Zona satu itu kayak di bandara gitu, ada ruang tunggunya. Sebetulnya terminal seperti itu, enggak perlu sibuk beli tiket lagi," kata Elly.




Suasana tempat tunggu penumpang di Terminal Pulo Gadung. MTVN/Damar Iradat.


Zona dua, tempat penumpang yang belum dan akan membeli tiket secara daring. Seperti pelayanan terminal di bandara, terminal bus juga harus ada pemeriksaan pengemudi dan armada bus yang ingin keluar terminal melakukan perjalanan.


"Ada lagi namanya zona pengendapan, zona ini lah bus diperiksa sebelum diizinkan keluar, jadi ada proses pengecekan laik apa nggak, termasuks laik nggak sopirnya," jelas Elly.


Selain itu, lanjut Elly, Perusahaan Otobus (PO) harus memilki unit kerja yang bernama manajemen keselamatan unit. Unit tersebut fokus pada pengawasan armada dan sopir.


Sebab, selama ini PO abai menjalankan kewajibannya. Termasuk lalai melengkapi bus dengan perlengkapan keamanan seperti sistem penerangan, ban, dan rem.


"Agak tragis, ada syarat bus harus memiliki pintu darurat. Ada pintu daruratnya tapi enggak bisa dibuka. Kemarin (saat ramp check) sampai digedor-gedor, bagaimana kalau ada kebakaran di dalam bus," pungkas Elly.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-secara-daring

---

Kumpulan Berita Terkait TERMINAL BUS :

- BPJT Dorong Pembelian Tiket Bus Secara Daring

- Hanya Sembilan Bus AKAP Layak Jalan di Pulo Gadung

- Mudik Tahun Ini, Bus AKAP Masih Layani Penumpang di Terminal Pulo Gadung

0
985
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan