performanteAvatar border
TS
performante
Alasan Penting Kenapa Kita Harus Dukung Rio Haryanto di F1
Satu-satunya pembalap F1 dari Indonesia

Seperti yang kita ketahui kalau Rio adalah satu-satunya pembalap Indonesia yang bisa sampai ke ajang F1. Yap, sebelum Rio belum ada pembalap Indonesia yang bisa sampai berkarier ke F1, lho. Makanya ini adalah sebuah sejarah besar buat Indonesia sendiri. Bahkan, untuk musim ini, Rio pun menjadi satu-satunya pembalap dari Asia yang bisa berlaga di sana, lho.



Potensi Besar


Tentunya, mampu masuk F1 saja susah membuktik kalau Rio punya skill yang jago dan potensi yang sangat besar sebagai pembalap. Sekarang saat sudah mulai mengikuti laga di F1 pun, Rio bisa dibilang enggak memberikan performa yang begitu buruk. Rio memang belum bisa mendapatkan poin. Dari tiga laga yang sudah diikutinya saat ini yaitu GP Melbourne, GP Bahrain dan GP Shanghai, Rio menunjukan grafik penampilan yang terus menanjak. Di Melbourne Rio gagal finish karena mobilnya mengalami masalah teknis akibat dari kecelakaan hebat yang terjadi antara Fernando Alonso dan Esteban Gutierrez. Alhasil Rio harus menghentikan balapannya setelah 19 lap.

Tapi ini enggak bikin Rio patah semangat, di balapan berikutnya di Bahrain, Rio akhirnya berhasil finish di posisi 17 yang jadi posisi terakhir karena banyak pembalap yang engagk berhasil finish, setelah mengawali balapan dari posisi 20. Selanjutnya, di GP Shanghai Rio finish di posisi 21. Meski secara posisi lebih belakang dari GP Bahrain, namun Rio enggak berada di posisi terakhir karena semua pembalap berhasil finish. Kerennya di Shanghai kemarin, Rio sempat masuk 10 besar lap tercepat dengan kecepatan 1:42:193 detik, lho.


Kompetitif meski ada di tim papan bawah

Saat ini Rio memang sudah berhasil masuk F1, namun tim Manor Racing yang menaunginya adalah tim papan paling bawah di F1. Untuk itu Rio pun sadar kalau dia harus bekerja ekstra keras dan enggak boleh kehilangan jiwa kompetitifnya untuk tetap percaya diri bersaing dengan pembalap-pembalap dunia yang berasal dari tim besar lainnya.

“Beban itu pasti ada. Tapi lebih banyak dari diri aku sendiri, bukan tekanan dari luar. Soalnya aku orangnya memang sangat kompetitif, jadi kalau semua orang berharap aku untuk jadi juara (F1) itu ya enggak sekarang (juara). Soalnya aku kan berada di tim Manor Racing, tim paling papan bawah untuk saat ini. Jadi pembandingan yang bisa dibandingkan itu ya dari rekan satu tim aku, kalau dibandingkan dengan pembalap senior, pasti akan sangat jauh,” papar Rio.



Menghadapai beban besar

Meski berlaga di F1 sudah jadi prestasi yang sangat besar dan dia menerima dukungan besar juga dari warga, pemerintah dan media di Indonesia, bukan berarti Rio jadi enggak mendapat beban yang besar juga. “Di F1, jelas semakin banyak orang memperhatikan setiap langkah aku. Aku harus menjadikan semua perhatian itu sebagai motivasi ekstra, bukan tekanan,” kata Rio.

Makanya Rio pun selalu berusaha menikmati setiap proses balapan atau pun adaptasi yang dia lakukan di F1 dan enggak pernah menyerah meski hasilnya belum semaksimal yang dia inginkan.

“Lebih ke fokus aja, soalnya kalau kita cuma fokus dalam kerjaan, enggak terlalu memikirkan faktor dari luar, pasti enggak terganggu. Yang pasti berdoa, sholat, dan kalau sebelum balap aku memilih untuk masuk ke dalam mobil lebih awal, enggak menit-menit terakhir, untuk menenangkan diri di dalam mobil untuk membayangkan (saat balapan),’ jelasnya.



Pekerja keras

sejak kecil, Rio sudah tahu betul apa yang dia inginkan dan selau bekerja keras mengejar ambisinya itu. “Waktu umur enam tahun, kalau ditanya cita-cita kamu apa, dia jawabnya ‘Mau ke F1,” kenang sang ibu. Sejak itu Rio selalu bekerja keras menjadi pembalap, keluarga Rio yang memang adalah keluarga pembalap (ayah Rio dan kakaknya Ryan Haryanto adalah pembalap juga), pun terus mendukung cita-cita Rio karena Rio selalu menunjukkan prestasi dan kerja keras

“Perjalanan untuk masuk ke F1 itu sangat panjang, aku memulai karier dari umur 6 tahun hingga sekarang bisa tampil di F1 dan banyak sekali pembalap yang cita-citanya ke F1 tapi enggak tercapai. Jujur pasti sangat senang dan sangat bangga, apalagi dukungan dari sponsor, pemerintah, seluruh media dan masyarakat di Indonesia itu sangat antusias dan banyak sekali yang mendukung, jadi aku sangat berterima kasih dan bersyukur,” ungkap Rio.


Pantang menyerah

Perjalanan Rio ke F1 memang sangat panjang bahkan terancam gagal karena masalah dana. Makum saja, Rio harus menyiapkan dana sekitar 15 juta euro atau sekitar Rp225 miliar agar bisa gabung dengan tim Manor Racing. Rio sebenarnya sudah dapat bantuan dana sebesar 5,2 juta euro atau sekitar Rp78 miliar dari Pertamina dan Rp100 miliar dari Kemenpora, tapi sempat tersandung masalah birokrasi sehingga dananya telat cair dan Rio terancam gagal. Untungnya semua bisa diselesaikan dengan baik, sehingga pertengahan Februari lalu Rio pun dipastikan bergabung dengan tim Manor Racing untuk berlaga di F1.



Waktu ditanya sempat patah semangat atau menyerah gagal masuk F1 karena masalah dana yang sempat terlambat, Rio menjawab dengan tegas, “Enggak, enggak pernah. Aku percaya diri aja.” Sebagai seorang kompetitor Rio ngaku selalu dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin meski peluang untuk suksesnya terlihat sangat kecil. “Aku sudah berjuang selama lebih dari 16 tahun untuk mencapai F1 dan aku tidak ingin berhenti begitu saja. Aku percaya aku punya potensi, aku masih muda dan aku butuh pengalaman lebih banyak lagi untu di F1, ya mudah-mudahan bisa sukses”, kata Rio.



Loyal pada Indonesia


Seperti yang disebutkan sebelumnya kalau perjalanan Rio ke F1 memang sangat panjang dan berliku-liku, khususnya untuk masalah dana. Bahkan tahun 2014 lalu waktu Rio masih balapan di ajang GP 2, Adhyaksa Dault yang saat itu masih jadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sempat bercerita pada media di Indonesia, kalau ayah Rio, Sinyo Haryanto sempat mendatanginya dan bilang bahwa mereka sudah kehabisan uang untuk membiayai Rio balap. Bahkan Rio sempat ditawari untuk pindah warga negara dengan jaminan akan mendapat bantuan penuh dana untuk bisa terus balap. Tapi Rio menolak nasionalismenya dibeli karena hanya mau balap dengan membawa nama Indonesia.



Pindah warga negara memang enggak pernah ada dalam daftar pilihannya. Tentu saja karena Rio begitu mencintai Indonesia dan sangat ingin mengharumkan nama negara ini di kancah internasional, khususnya F1. “Ya, aku kan lahir di Indonesia, aku orang Solo. Indonesia ini adalah negara yang besar, dengan sumber daya yang sangat besar. Saat itu, kami berusaha keras untuk bisa terus mendapatkan sponsor. Tentu untuk mendapatkan sponsor itu enggak gampang, aku harus berprestasi. Akhirnya hingga saat ini Pertamina selalu mendukung,” cerita cowok kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini.



Masih butuh banyak biaya

Meski sekarang sudah bisa berlaga di F1, Rio masih butuh banyak dukungan biaya yang sangat besar. Maklum saja, dana sekian banyak yang dia dapatkan dari sponsor saat ini belum bisa menjamin Rio bisa ikut balapan hingga akhir musim. Jadi, kalau nanti Rio enggak bisa membayarkan sisa dana yang diminta tim Manor Racing, Rio bisa terpaksa berhenti balap di tengah musim, karena tim Manor pun sudah punya pembalap cadangan lain yang bisa menggantikannya. Hu-hu….

Maka dari itu Rio butuh banget dapat sponsor dana besar lainnya dan kita sebagai warga Indonesia juga bisa, lho membantu menyumbang. Caranya adalah melalui SMS sumbangan untuk Rio. Di akun Instagramnya, Rio menuliskan “Bagi masayrakat Indonesia yang ingin mendukung saya bersama Merah Putih di F1 mohon ketik RIO ke 7788 s/d 17/07/2016.”


sumber


Melihat betap besarnya potensi Rio juga betap kompetitif dan pekerja kerasnya dia untuk memngharumkan nama Indonesia di kancah F1, kayaknya enggak ada salahnya ya kita ikut memberikandukungan sumbangan dana ini dan pastinya dukungan moral juga dong.
Diubah oleh performante 03-06-2016 05:47
0
3.8K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan