Quote:
Presiden Bank Pembangunan Islam atau "Islamic Development Bank" (IDB) Ahmad Mohamed Ali Al-Madani mendukung pengembangan wisata halal di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.
"Industri pariwisata halal belakangan ini banyak mengalami perkembangan, khususnya di negara Muslim dan negara anggota IDB. Mengingat konsep pariwisata halal yang sedang dikembangkan NTB, IDB sangat mendukung kerja sama dengan Provinsi NTB," kata Ahmad Mohamed Ali Al-Madani saat acara roadshow mempromosikan sidang tahunan ke-41 IDB di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Selasa (26/4/2016).
Selain mendukung pengembangan wisata halal di NTB, Presiden IDB yang kini telah memasuki usia 80 tahun itu mengucapkan apresiasi dan selamat atas berbagai prestasi yang berhasil diraih NTB, khususnya penghargaan sebagai "world best halal tourism destination" dan "world best halal honeymoon destination".
Karena itu, Ahmad Mohamed Ali Al-Madani berharap dengan NTB menjadi wisata halal, semakin banyak wisatawan asal Timur Tengah untuk datang dan mengunjungi NTB.
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengatakan meski secara fiskal NTB rendah, tetapi pertumbuhan ekonominya mampu di atas rata-rata nasional.
Untuk itu, lanjut Gubernur NTB, dalam mendukung kepariwisataan nasional dan maritim pihaknya sangat mendorong agar sejumlah pihak bisa membantu mendanai pembangunan KEK Mandalika Lombok Tengah dan Bandar Kayangan di Lombok Utara. Salah satunya melalui peran IDB.
Sebab, kedua kawasan itu memiliki arti yang cukup penting dan strategis tidak hanya bagi NTB, melainkan Indonesia. Karena, KEK Mandalika sendiri akan menjadi salah tempat pengembangan wisata halal di NTB dan Indonesia.
Karena itu, Gubernur NTB berharap IDB bisa ikut berperan dalam mewujudkan pembangunan di KEK Mandalika Lombok Tengah dan Global Hub Kayangan di Kabupaten Lombok Utara tersebut.
"Ini bukan hanya mimpi NTB tetapi mimpi Presiden Joko Widodo untuk maritim Indonesia," kata Majdi.
wisata halal itu yang kaya gimana sih?! ke ragunan, TMII gada yang mengumbar aurat dan untuk keluarga apakah dianggap halal?! sedangkan di kawasan puncak yang berderet tuh barbershop timur tengah apakah 100% bebas maksiat?!
Menurut ane ga perlu embel embel halal yang penting ga menyalahi norma aja