SHANGHAI– Kamera CCTV Museum Shanghai menangkap peristiwa saat dua orang perempuan merekam aksi dua orang anak laki-laki merusak koleksi museum. Diduga mereka adalah para ibu yang membiarkan anak-anaknya melewati tali pembatas dan memecahkan sebuah patung.

Benda seni bernilai tinggi yang dirusak itu bernama “Angel is Waiting”. Dari kamera pengawasan, terlihat kedua bocah itu dengan antusias memegang-megang replika malaikat karya Shelly Xue. Mereka sudah melanggar batas, tetapi si ibu tidak melarang dan terus merekam kegiatan buah hatinya.

Sampai suatu ketika, salah seorang dari anak itu mencabut sayap malaikat tersebut dari dinding. Menyebabkan pecahan kaca jatuh berserakan di lantai. Menyadari kekacauan yang dibuat anak-anaknya, kedua perempuan itu lantas berhenti merekam dan membawa kabur mereka dari lokasi kejadian.

Diwartakan Metro, Sabtu (21/5/2016), tidak diketahui lebih lanjut bagaimana nasib dua ibu dan dua anak tersebut. Apakah akan ada tindakan hukum atau tidak. Namun satu hal yang pasti, video tersebut sudah mengundang kemarahan netizen di China.

Para netizen di media sosial menuntut pihak berwenang untuk menegakkan aturan, dengan nol toleransi dalam menangani kasus perusakan benda berharga museum. Apalagi kasus ini terjadi bertepatan dengan Hari Museum Internasional.

Sementara itu, Xue yang mengerjakan karya seni itu selama 27 bulan menolak ambil pusing. Karena nasi sudah jadi bubur, figur malaikat yang didedikasikan untuk putrinya yang baru lahir itu diubah saja namanya menjadi “Broken” atau “Rusak”.