JEMBER- Polemik yang terjadi antara Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) dan GP Ansor di Kabupaten Jember, bukanlah persoalan sekte atau paham. Tetapi, itu adalah persoalan berbangsa dan bernegara.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang NU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin yang akrab disapa Gus A’ab, saat ditemui Suarajatimpost.com, Senin (8/5/2016).

“NU tidak bisa lepas dari sejarah perjuangan sejarah bangsa, tokoh NU juga terlibat dalam merebut perjuangan kemerdekaan hingga peletakan dasar negara sampai terwujud dalam satu rumusan dalam falasafah Pancasila dan kedaulatan NKRI,” tuturnya.

Gus A’ab meminta kepada masyarakat untuk lebih jeli dan teliti melihat persoalan tersebut, dan tidak terjebak kepada propaganda, dan tidak terbawa pada penafsiran salah, yang menganggap perkara itu persoalan ormas NU yang berhadap-hadapan dengan HTI.

“Saya minta persoalan ini jangan sampai dipersempit, kepada persoalan antara HTI dan NU, maupun HTI dan Ansor,” pintanya.

Sementara menurut salah satu pengurus HTI Cabang Jember, Henri Fatkurrahman saat dikonfirmasi lewat akun Wa nya menyampaikan, kalau persoalan tersebut sudah ditangani langsung oleh pengurus organisasi masing-masing.

“Mohon maaf mas agar masalah tidak berlarut-larut, kami sama-sama menahan diri dan sudah menyerahkn urusan kepada induk organisasi masing-masing, dalam hal ini DPP HTI dan PB NU, ” red, dalam tulisan singkatnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, GP Ansor Jember meminta kegiatan HTI yang diselenggarakan di Rumah Makan New Sari Utama, Minggu pekan kemarin, dan berusaha dibubarkan. Mereka menganggap, kegiatan HTI tersebut mengancam keberadaan NKRI dan eksistensi Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia.

http://suarajatimpost.com/gus-aab-po...n-dipersempit/