capungsawahAvatar border
TS
capungsawah
Mantan Santri, episode2 lucu, konyol, cinta, saat nyantri
Part 1|santri baru

God... Aku ada dimana? Sepertinya gabungan antara nigeria dan malaysia deh... Panas yang begitu menyengat dan... Suasananya loh, macam di Kerajaan Kelantan saja, baju kemeja dimasukkan kedalam sarung, lalu ada ikat pinggang yang rapi terikat di lipatan sarung, hihi...lucu. Belum lagi kopyah hitam dan ya ampun....semua penunjuk arah dan papan pengumuman bahkan iklan sekalipun ditulis dalam bahasa arab dan inggris. Ah aku berada di tempat mixed antara Nigeria, Malaysia, Inggris dan Saudi Arabia.

Sebagai anak desa baru tamat SLTP yang tahu majalah hanya Majalah Bobo, dengan berbekal pengetahuan tentang dunia luar yang masih minim sekali, aku berangkat, lebih tepatnya diberangkatkan, secara paksa, oleh pipih dan mimih aku (meminjam istilah dek Aurel Hermansyah ) untuk melanjutkan studi di sebuah pesantren besar di pulau Garam, Madura. Pesantren besar di ujung timur pulau madura, dikenal dengan sistem disiplin yang sangat tinggi, serta penggunaan bahasa arab dang inggris sebagai bahasa sehari - hari nya.

Percakapan para santri ketika aku baru sampai disana, hendak mendaftar menjadi sanrtri baru

Santri pertama : "@#&*/(%÷€@&**"

Dijawab oleh santri kedua : " &=£¥#&&×^&//@%÷ "

Lalu mereka tertawa.

Ini kenapa tuhan? Bahasa apa? Mereka kenapa?

Selidik punya selidik mereka berbahasa arab, yang se kata pun aku tak paham, sepaham pahamnya aku, ketika mereka berkata, ya Allah, ya Allah,,,, sudah itu saja. Sebagai anak remaja yang akan tinggal jauh dengan orang tua, dan akan menjalani kehidupan secara mandiri di pondok pesantren, adalah hal yang sangat berat bagiku, ditambah dengan bahasa sehari hari yang mendengar saja aku baru kali ini. Waktu itu aku hancur, berkeping-keping menjadi remahan-remahan keputus asaan. Yang terpikir hanyalah, jalan untuk kabur, sakit keras hingga harus dipulangkan, sampai bagaimana cara bunuh diri agar tidak terasa sakit.

Sialnya, aku diterima sebagai santri baru disana, kerasan? Betah? Hmmmm....ya ndak mungkin lah..... Akan aku visualisasikan asramaku waktu itu... Persih lebarnya seperti satu ruang kelas di SD, dengan lemari yang lebih sopan disebut sebagai kotak mini yang menempel di dinding, teman sebasib yang wajahnya suram semua pada waktu itu ada 40 orang, jik malam tiba, bak ikan teri yang dijemur dan tertiup angin, berserakan saudara...

Ngoroknya biadab

Malam ke tiga aku di pesantren, keheningan malam tertanggu oleh suara buldoser yang sedang menggusur perkampungan kumuh, bukan, suara longsor, bukan, suara truk gandeng yang melewati jalan berlubang, juga bukan. Tapi setelah semua terbangun, ada sesok santri mungil, yang asik mengorok, mendengkur dengan suara biadab. Grrrroooookkk....
Groookkkk begitu kira2 1260 kali, hhhhh....

Ide liar dan licik kami sudah terasah malam itu juga, sepakat untuk memoles pasta gigi mint di kedua bibirnya...hasilnya? Kualitas, kuantitas serta kadar kebisingan ngoroknya jauh berkurang. Teman2 bisa bobo manis lagi, namun ini yang ndak kita sangka, after effect nya yang luar biasa, diluar nalar kita semua, si mungil yg ngorok biadab pagi2 hari dia tersedu2 di pojok kamar, bibirnya menghitam seperti habis cium kenalpot, kami merasa bersalah, si mungil bibirnya hangus, maafkan kami ngil.... Tapi jangan ngorok lagi ya...ngorok ndak apa apa, yang penting wajar, jangan biadab lagi.

No respon, hang, idle atau apalah

Sore menjadi waktu yang paling menakutkan bagi santri baru, bukan karena ada kegiatan yang menyebalkan, justru sore hari ndak ada kegiatan, ada sih, olahraga, santri di bebasin maen bola sepak, basket, volly atau sekedar ajojing di sekitar kawasan pondok. Namun bagi kami santri baru, hal itu adalah waktu yang sangat kejam, mau main bola? Aku teringat teman2 dirumah pas lagi maen bola dikebun kosong milik wak haji mas'ud, mau sekedar lari2 kecil? Suasana hati malah teringat saat lari2 sore menghabiskan week end bersama riska di komplek perumahan tempat aku tinggal, tidak kerasan itu gimana ya? Ndak enak bgt sumpah, kaya semacam baru putus, pas liat mantan jalan sama pacar barunya naek ferarri, sakit bgt.
Percakapan2 di serambi asrama pun sering berjalan tidak nyambung, salah paham dan ambigu.

Aku : " fatah, kamu kalo sore gini biasannya ngapain kalo pas masih di rumah? " tanyaku pada teman sekamar di serambi asrama
Fatah : " hhhhhh,,,,,, hhhhhh,,,,, errrr,,,,,,, hhhhh " fatah lari kedalam kamar, telungkup pada kasur dan meangis sejadi jadinya. Mungkin ada kenangan yang begitu indah saat senja datang. Maaf kawan..

Ada lagi pas sore hari, masih di serambi asrama

Aku : " san, gak main bola? "
Hasan menggeleng
" gak maen basket? "
Menggeleng lagi
" bulutangkis?" Tanyaku
Hasan berkata lirih " kamu tau jalur bus jurusan mataram gak? Lewat depan pondok jam berapa? " matanya nanar, tangannya mengepal ujung sarungnya
Aku : " sory,,sory bgt,,," sambil ngesot pelan menjauh

Pas sore juga di depan asrama, soleh yang anak bangkalan madura menyaksikan teman2 kai santri baru bermin basket di depan asrma, santri baru kaya aku yang datang dari pelosok desa, sangat takjub dengan kawan2 yang bisa bermain basket, di desaku dulu ndak ada.
Kawan kawan riuh bersorak, tertawa, aku lihat soleh agak aneh, dia tertawa, tetapi matanya berkaca, bibirnya digigit, kontras dengan suasana di depan asrama.

"Leh,,soleh,,? " sapa ku
Soleh tak menjawab dan hanya bergumun " kamu tau apa yang paling menykitkan di dunia ini? "
Aku menggelengkan kepala
Soleh berujar sambil mengusap air matanya : " gak kerasan kawan "

Soleh memelukku erat,,,hhhhh

hantu pinjam gayung

Bangun pagi jam berapa? Aku di pesantren bangunnya agak kemaleman si,,,jam setengah tiga dini hari, buat tahajjud dan subuh berjamaah, masih santri batu, masih ndak kerasan,,, dibangunkan pengurus asrama bak akan pejuang gerilya yang markasnya diketahui musuh, ramai, histeris, dari panji sampai mega phone, mirip acara 17 an. Dengan rasa pilu aku mandi di kamar mandi yang panjangnya seperti kereta api dengan gerbong gerbong kecil.
Aku mandi, nangis, melamun menjadi satu, maklum masi ndak kerasan, tiba2 disebelah terdengar suara air diguyur, owh temanku lagi mandi pikirku, tiba2 terdengar suara " pinjem gayung " lah yang dibuat mandi barusan apaan emang? Pikirku, tapi yaudah lah, aku kasi gayungku lewat bawah bak mandi yang memang nyambung dari sabang sampai merauke, lama,,,,malah hening, aku mulai curiga, "kembaliin gayungnya " pintaku, ndak ada jawaban, kuulangi lagi, tetap no respon, ah paling temanku ngerjain aku, aku pakai handuk, aku keluar kamar mandi, aku tengok kamar mandi sebelah yang tinggi pintunya hanya se leher t ada orang, aku buka, kosong, gayungku hanya yang terombang ambing, dan yang lebih horor, lantai kamar mandi kering mamen,,,,,,
Aku berfikir,,,,dan,,,,,,asem,,,,,hantu itu menggodaku,,,,,, kaborrr,,,,,

makan siang itu lunch bukan dinner

Aku anak desa, bgt, ndak bisa bhs inggris blas, masi santri baru dilalah sudah berbau bhs inggris dan arab, sampai peringatan jagalah kebersihan dan kupon makan berbahasa arab inggris, ini cerita pas baru barunya di pondok, masi ndak kerasan bgt, yang bikin nyesek, makan pake kupon, kecil2tiga lapis ber tanggal, ilang kupon hari itu, ya ndak makan. Kupon ada 3 wrna, kuning, pink dan ijo, ada tlisannya yang biru breakfast, pink lunch dan ijo dinner, pas jam makan siang datang, semua santri baru menuju dapur umum, dapur mirip2 barak tentara, panjang dan isinya meja sama kursi panjang, kita antri, antri bgt, nuker kupon dengan piring dan lauk, nasi dan kuah bebas ambil sendiri. Aku antri dengan lunglai, tau kan rasanya laper tapi ndak kerasan? Ia bener,,, kaya sakit perut tapi g pengen be'ol... antrinya ada 20 m, dan awal petaka pun tiba, giliran aku nyerahin kupon, mas mas yang jaga bilang :

"ini kupon buat makan malam, makan siang itu lunch bukan dinner, sana ambil yang lunch kuponnya"

Aku meratap : " ndak boleh ya mas, ntar aku bawa yang lunch pas makan malam mas "

Mas mas nya : "ndak boleh, sana tuker dulu, kaisan yg antri dibelakang kamu "

Aku : " mas jahat !!!!"

Aku berlari ke asrama, mojok, mataku sembab. waktu jam makan sudah mepet, ndak mungkin aku ulanhi antri dari belakang lagi, satu karena cape antrinya, dua karena harga diri yang sudah tercabik cabik gara2 ndak tau dinner itu makan malam.
Dan sampai tua kelak aku gak bakal lupa kalo dinner itu makan malam, ndak bakal, siang itu level gak kerasanku bertambah, bayanganku langsung tertuju pada meja makan dirumah, pasti mimih (baca :emak) dirumah lagi masak sayur bening, pepes tongkol dan sambal bajak, dan kerupuk barokah.... faaaakkkkkkk.... mimih,,,anakmu dipondok ndak makan siang,,,,keliru bawa kupon dinner mimih,,,,,,hiksss

To be continued tiap hari
Diubah oleh capungsawah 07-05-2016 17:23
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
3.6K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan