metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Cerita di Balik Pembebasan 10 WNI Tawanan Abu Sayyaf


Metrotvnews.com, Jakarta: Minggu, 1 Mei pagi di kawasan Indanan, sebelah barat Kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, menunjukkan waktu sekitar pukul 06.30. Di atas perbukitan tersebut, negosiasi antara salah seorang dari Yayasan Sukma (Media Group) bersama tim dengan mediator warga Filipina sedang berlangsung.


Negosiasi dilakukan untuk membebaskan 10 anak buah kapal Brahma 12 dan tongkang Anand 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak 26, Maret silam. Dengan mendapat kawalan 15 orang sipil bersenjata lengkap, pertemuan yang dihelat sekitar satu jam tersebut berlangsung kondusif.


Salah seorang tim mediator Filipina yang tidak bersedia disebutkan namanya menyatakan pihaknya membantu membebaskan para sandera karena warga Indonesia ialah saudaranya, sesama muslim.


Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, tim, termasuk 15 orang sipil bersenjata, bergerak ke lokasi pertemuan dengan sandera. Perjalanan darat tersebut ditempuh sekitar 40 menit. Lokasi pertemuan tersebut berada di kawasan Parang, Sulu, dengan ordinat lokasi di 5 derajat 58 menit 30 detik Lintang Utara (LU) dan 120 derajat 54 menit 5 detik Lintang Selatan (LS).


Patroli militer angkatan laut pemerintah Filipina di perairan Parang dan Indanan saat itu memaksa pembebasan sandera yang berbuntut penundaan hingga beberapa jam. Hampir empat jam menunggu, sekitar pukul 12.00 datang seorang utusan dari kelompok Abu Sayyaf yang berpesan agar mobil penjemput sandera segera mendekat ke bibir pantai.


Angin segar berhembus, lima belas menit kemudian, Peter Tonsen Barahama (nakhoda kapal) dan sembilan kawannya (awak kapal Brahma 12 dan tongkang Anand 12) tiba di titik pertemuan tersebut. Sandera kemudian diserahkan dalam waktu singkat, tak lebih dari lima menit. Dari pantauan, tampak semua sandera dalam kondisi sehat dengan mengenakan pakaian seadanya.


Untuk menghindari pantauan intelijen dan aparat keamanan Filipina, 10 WNI yang baru saja dibebaskan diangkut dengan truk berbak kayu. Sedangkan tim negosiator bergerak dengan kendaraan terpisah.


Sopir truk itu diminta untuk mengantarkan sandera ke stasiun pengisian bensin di depan rumah Gubernur Sulu. Harapan kami 10 WNI itu dapat diamankan sebelum diterbangkan ke Zamboanga. Sekitar pukul 13.15, seluruh sandera tiba di rumah Gubernur Sulu, Abdusakur Toto Tan II. Ke-10 ABK disambut Gubernur dengan makan bersama.


Sambil bersantap, Gubernur sempat bertanya kepada sandera tentang kehidupan selama menjadi tawanan Abu Sayyaf, termasuk makan yang diberikan.


Kurang dari satu jam, 10 WNI itu dijemput komandan pasukan Sulu untuk kemudian dibawa ke markasnya. Mereka diterbangkan dengan dua helikopter ke Wesmincom (West Mindanao Commando). Sekitar pukul 16.00, seluruh sandera tiba di Wesmincom, Zamboanga. Mereka dimintai keterangan terkait dengan tempat penahanan dan nama-nama penyandera.


Saat itu juga mereka menjalani cek kesehatan sebelum kemudian diberangkatkan dengan pesawat khusus ke Jakarta.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...nan-abu-sayyaf

---

Kumpulan Berita Terkait WNI DISANDERA ABU SAYYAF :

- Pemerintah Terus Berupaya Bebaskan 4 WNI yang Disandera

- Cerita di Balik Pembebasan 10 WNI Tawanan Abu Sayyaf

- Bersama Membebaskan Sandera

0
899
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan