infonitascomAvatar border
TS
infonitascom
Rustam Dulu Dipuja, Sekarang Dihina


JAKARTA – Karier Rustam Effendi di lingkugan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinar sejak era kepemimpinan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama. Di awal kepemimpinan pasangan yang mengusung tagline Jakarta Baru tersebut, Rustam dipercaya menduduki kursi Sekretaris Kota Jakarta Barat.

Sejak itu, puja-puji ditujukan kepada Rustam. April 2013, Jokowi memercayakan sebagai Plt. Wali Kota Jakarta Barat. Dua bulan kemudian ia digeser sebagai pejabat definitif Wakil Wali Kota Jakarta Selatan. “Karier Rustam terbilang bersinar,” kata Agus Suradika, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta.

Di mata Agus, Rustam merupakan birokrat yang rajin turun ke lapangan. Bisa jadi, karena itu selalu dipercaya menduduki posisi penting. Dari Jakarta Selatan, ia kemudian ditarik ke Jakarta Pusat untuk menjabat sebagai Wakil Wali Kota.

Salah satu tugas Rustam saat menjabat Wakil Wali Kota Jakarta Pusat adalah menata pedagang kaki lima yang terkenal semrawut. Tugas itu pun berhasil dilakukan dengan menata PKL di kawasan Tanah Abang. Agus mengatakan Jokowi memberikan tugas itu karena Rustam rajin turun ke lapangan.

Saat Saefullah diangkat menjadi Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, jabatan wali kota Jakarta Pusat kosong. Lagi-lagi, Jokowi menunjuk Rustam mengisi jabatan tersebut sebagai pelaksana tugas.

Pertengahan Nopember 2014, tongkat kepemimpinan DKI berganti menyusul dilantiknya Joko Widodo sebagai presiden. Pada 19 Nopember 2014, Ahok resmi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2017.

Pemimpin berganti, karier Rustam tetap bersinar. Puja-puji terhadap Rustam tetap berdatangan. Pada Januari 2015 ia dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Utara. Sederet tugas besar sukses ia lakukan. Antara lain penggusuran kawasan Kalijodo dan sejumlah pemukiman liar di Jakarta Utara.

Namun 21 April 2016, ketika berbagai tempat di Jakarta Utara terendam banjir, menjadi titik balik karier Rustam. Dalam rapat evaluasi banjir yang diikuti beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ahok menuding Rustam berpihak kepada Yusril Ihza Mahendra, pesain Ahok dalam Pilkada 2017.

Tudingan itu dibantah Rustam. Ia menyebut tudingan itu merupakan sesuatu yang menyakitkan hati. Akhirnya, Rustam memilih mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Karier Rustam pun tak lagi bersinar. Ia tak lagi menduduki kursi pimpinan. Sambil menunggu pensiun, Rustam akan menjadi staf.

SUMBER

Hati-hati dengan Hati Gan, kalo udah maenan Hati apapun bisa terjadi emoticon-Cool
0
3.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan