JAMBI - Kasus uang palsu sepertinya masih terus meluas. Bahkan, kali ini, uang palsu bukan diedarkan oleh pelaku kejahatan, melainkan didapat dari salah satu mesin ATM bank. Kejadian ini baru diketahui korbannya, setelah akan menggunakan uang tersebut untuk bertransaksi jual beli.

Asia, seorang ibu paruh baya, warga Kota Jambi ini mengaku, dirinya Jumat lalu, mengambil uang sebesar Rp 2 juta di ATM Bank Jambi yang berada di depan WTC Batanghari Jambi. Namun setelah dirinya ingin membeli pulsa dengan menggunakan uang sebesar Rp 100 ribu, penjual pulsa tidak menerima uang tersebut, karena bentuknya yang sedikit lusuh.

"Awalnya kan aku mau beli pulsa dekat rumah, tapi orang konter tidak mau menerima uangnya karena agak lusuh. Lalu saya coba untuk belanja lain, ternyata pemilik took juga minta ganti uang lain. Disitu lah saya curiga, sekali saya cek dengan orang yang paham, uang tersebut ternyata palsu," katanya, kepada metrojambi.com.

Setelah itu, ia mengaku, salah seorang keluarganya menyarankan untuk memeriksa seluruh uang yang ditarik dari ATM tersebut untuk diperiksa keasliannya. "Ternyata ada lagi, satu lembar seratus ribu yang palsu juga. Jadi dari Rp 2 juta itu, ada 2 ratus ribu yang palsu," katanya.

"Dari situlah, saya langsung mengadu kejadian ini ke Ombudsman, dan langsung di ajak ke bank yang bersangkutan," lanjutnya.
Sesampai di Bank 9 Jambi, media ini bertemu dengan Taufik Yasak, Kepala perwakilan Ombudsman Jambi.

Dirinya menyayangkan akan adanya kejadian tersebut. "Ini kelalaian. Mestinya uang itu disortir dulu oleh petugas bank. Jadi tahu palsu asli, ini kan kecolongan," katanya."Saya di sini, (bank 9 jambi, red), meminta kepada Bank Jambi untuk bertanggung jawab. Ini di kota mungkin orang tahu, bagaimana kalau di desa, orang tidak tahu," katanya. "Di sini saya juga meminta kepada OJK, untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dan turut mengambil tindakan atas kejadian ini," pungkasnya.

Sumber: http://metrojambi.com/read/2016/04/1...a-uang-palsu/2