BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Sepekan tanpa 3-in-1, jalan protokol tambah macet


Setelah sepekan ujicoba tanpa 3-in-1, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mendapati kemacetan makin bertambah. Menurut Kepala Dinas Andri Yansah, uji coba penghapusan 3-in-1 tahap pertama mendapati kemacetan di ruas jalan protocol lebih macet hampir seperempat kali dibanding biasanya. "Kemacetan di ruas jalan naik 24,35 persen," ujar Andri Yansyah, kepada Detik.com. Kemacetan sangat parah terjadi di kawasan Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman mengarah ke Bundaran Senayan.

Ruas jalan kolektor di sejumlah titik justru makin lancar. Sebabnya, para pengendara yang semula menggunakan jalan kolektor atau jalan arteri, kini beralih ke ruas jalan protokol. Pekan lalu, dalam pantauan Dinas, jumlah kendaraan di jalan arteri susut. Pengendara yang biasanya melintas di jalan arteri kini beralih ke jalan protokol.

Saat 3-in-1 masih berlaku, sebanyak 2 ribu kendaraan melintas tiap jam. "Saat uji coba penghapusan naik menjadi 2.150 sampai 2.200 kendaraan per jam," ungkap Andri seperti dinukil dari Poskotanews.com.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengaku tidak terkejut dengan peningkatan kemacetan saat uji coba penghapusan 3 in 1. Tapi menurut Dana, penyebab makin macet adalah karena Jakarta yang belum memiliki kebijakan transportasi umum baik angkutan yang layak dan terintegrasi.

"Kebijakan 3-in-1 sebenarnya akan efektif bila ada kebijakan yang melengkapi," ujar Danang seperti dikutip dari Koran-Sindo.com. Kebijakan itu seperti kebijakan transportasi umum dan kebijakan parkir yang menyeluruh, hingga pemberlakuan electronic road pricing (ERP). "Kedua kebijakan itu wajib dilakukan terlebih dahulu," ujar Danang.

Walaupun menuai kritik, menurut Andri Yansah, selama puji coba penghapusan, pengguna moda angkutan bus, juga naik. Baik bus TransJakarta maupun bus reguler. Menurut Andri Yansah, kenaikan penumpang bus ini merupakan indikasi manfaat uji coba penghapusan kawasan 3-in-1. "Tren masyarakat yang menggunakan angkutan bus Transjakarta dan reguler naik sedikit , sekitar 5 persen," ujarnya, seperti dikutip dari BeritaJakarta.com.

Imbas lainnya, sambung Andri, berkurangnya masalah sosial seperti, eksploitasi anak jalanan untuk joki. Joki yang biasanya mangkal di zona 3-in-1 kini berkurang, bahkan tak tampak lagi. Masalah eksploitasi anak ini memicu pemerintah menghapus kebijakan zona 3-in-1.

Zona ini meliputi jalan protokol, Sudirman-Thamrin hingga Medan Merdeka Barat. Juga jalan Gatot Subroto. Kebijakan lokal ini mensyaratkan kendaraan yang masuk zona 3-in-1 harus dikendarai minimal oleh 3 penumpang. Kawasan 3 in 1 berlaku setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB dan pukul 16.30 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

Ahok mengatakan, bila terbukti tanpa 3-in-1 Jakarta bertambah macet, maka ganjil-genap akan diterapkan. Namun apabila bertambahnya volume kendaraan tak sig

Baca Selengkapnya : https://beritagar.id/artikel/berita/...l-tambah-macet

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan