Merdeka.com - Anggota Polsek Singkawang Barat, Kalimantan Barat mengamankan puluhan anak yang kedapatan sedang pesta lem di kawasan Taman Burung. Selain itu, polisi juga menciduk sepasang remaja yang sedang bemesraan di areal semak belukar Taman Burung Singkawang.

"Sebanyak 25 anak ini terdiri dari 20 laki-laki dan 5 wanita. Mirisnya, mereka ini masih duduk di bangku sekolah dasar (SD)," kata Kapolsek Singkawang Barat, Kompol Sunarno di Singkawang, Senin (4/4).

Dari hasil penggeledahan itu, polisi menyita sejumlah kaleng lem FOX berukuran kecil yang telah dikonsumsi oleh para bocah sekolah dasar itu.

Selain itu, petugas juga dikejutkan dengan temuan sebuah tas dari salah satu anak sekolah dasar yang berisikan alat kontrasepsi siap pakai.

Tak hanya mengamankan puluhan sekolah dasar, polisi juga mengamankan satu pasangan remaja yang sedang bermesraan di areal semak belukar Taman Burung Singkawang.

Atas temuan itu, pihaknya pun langsung menggelandang puluhan anak tersebut ke Mapolsek Singkawang Barat untuk diberikan pembinaan.

"Puluhan bocah ini kita bawa ke Mapolsek, untuk didata dan dibina," tegas Sunarno kepada Antara.

Setelah itu, pihak kepolisian juga akan memanggil orangtua anak tersebut, supaya tahu apa yang dilakukan anak-anaknya.

"Kita berharap agar orang tua anak-anak ini bisa memberikan pengawasan yang lebih, agar anak-anak mereka tidak terjerumus kepada hal yang menyesatkan. Apa lagi sampai menggunakan alat kontrasepsi itu, mengingat mereka masih sangat kecil," bebernya.

SUMBRET





MALANGVOICE – Artis papan atas, Charlie Van Houten, malam ini menjadi pengisi acara pembukaan Indonesia Scout Chalenge, di Lapangan Rampal.

Sayangnya, mantan personel ST 12 ini malah menyanyikan beberapa lagu bertema cinta-cintaan di hadapan ribuan peserta yang notabene masih siswa Sekolah Dasar (SD).

Lagu-lagu seperti ‘Asmara’, ‘Aku Terjatuh’, ‘Isabella’ dan lagu cinta lain ciptaannya, dilantunkan di depan anak-anak, meski ada beberapa lagu bertema Pramuka, Istana Bintang dan lagu Ibu karya Iwan Fals yang didendangkan penyanyi itu.

Membawakan lagu cinta di hadapan anak SD itu jelas disayangkan sejumlah pihak. Salah satunya pegiat Pramuka Kota Malang, M Taufik, yang menegaskan, lagu-lagu bertema cinta itu tidak layak dikonsumsi anak-anak.

“Seharusnya bisa mengajak anak-anak menyanyi lagu yang ada nilai edukasinya, daripada nyanyi lagu-lagu cinta itu,” kata Taufik.

Sebagai orang tua, ia mengaku, lagu-lagu jenis cinta itu harusnya tidak dinyanyikan dalam forum resmi yang dihadiri para orang tua murid, karena akan menjadi pelajaran negatif nantinya.

“Zaman saya dulu, meski ada lagu-lagu cinta, tapi tidak diekspos sevulgar ini, dan hanya untuk beberapa kalangan, dan yang pasti bukan anak-anak,” tegasnya.

SUMBRET



Inikah generasi emas 2045???

Generasi sekarang sudah terjebak dalam lingkaran setan