Yoga Eka Aji, siswa SMAN 8 Surakarta, Jawa Tengah, setiap menit harus mengusap air matanya selama mengerjakan ujian nasional (UN) 2016.

Hal itu ia lakukan akibat low vision yang ia derita.

Untuk diketahui, low vision adalah gangguan penglihatan berupa penurunan tajam penglihatan atau lantang pandang permanen setelah mendapat pengobatan maksimal maupun menggunakan alat optik standar (kacamata atau lensa kontak).

Pemandangan itu bisa terlihat pada saat dia mengerjakan ujian nasional.

Yoga mengerjakan ujian nasional berbasis paper based test (PBT) atau ujian tulis.

Sebagai siswa berprestasi, Yoga tidak diperlakukan khusus oleh sekolah.

Yoga tetap dijaga satu orang pengawas yang sekaligus mendampinginya selama ujian berlangsung, seperti siswa lainnya.

Pagi itu, Selasa (5/4/2016), Yoga mengerjakan ujian nasional di ruang wakil kepala sekolah bersama temannya, Wahyu Setiawan.

"Yoga pernah mengikuti ujian berbasis komputer (CBT) pada waktu try out. Karena ada masalah penglihatan, ujian kali ini ikut PBT," kata Kepala SMAN 8 Surakarta, Endang Purwaningsih Agustina kepada TribunSolo.com di sela-sela mengawasi ujian.

Endang menilai, Yoga merupakan siswa berprestasi.

Belum lama ini, jelas Endang, Yoga berhasil meraih juara matematika tingkat nasional.

"Anaknya itu pintar dan berprestasi," teranganya.

UN 2016 diikuti 262 siswa SMAN 8 Surakarta.

Tiga peserta di antaranya merupakan merupakan siswa berkebutuhan khusus.(*)