(Antara)-Permainan tradisional, memang tidak hanya mengandung kegembiran saat dimainkan. Tetapi terdapat sejumlah nilai-nilai dan falsafah, yang terkandung di dalamnya. Sejumlah wisatawan asing di Bali, menaruh minat untuk mempelajari sejumlah permainan tradisional, yang mereka pelajari dengan sungguh-sungguh.



Puluhan wisatwan asing dari beberapa negara, menunjukkan antusiasme mereka, untuk belajar permainan tradisional Bali, seperti burung gagak dan mengambil kelereng dengan jepitan bambu. Usai mendapatkan mengarahan dari instruktur, merekapun bereksempatan untuk mencoba permainan yang menuntut kesabaran dan ketelitian, serta kekompakan, agar mereka bisa menyelesaikan permainan yang sudah dilakukan turun temurun ini.

Selain mengandung kegembiraan, permainan ini juga memikliki nilai-nilai filosofi tinggi, terutama dalam berorganisasi, yang sudah dianut oleh nenek moyang terdahulu. Menurut instruktur yang juga tokoh adat yang menjaga keberlangsungan permainan ini, Made Taro, permainan yang dipelajari oleh wisatawan asing ini, merupakan bentuk pembelajaran budi pekerti.

Ia memberi contoh permainan burung gagak, dimana burung-burung kecil yang menjadi sasaran perburuan, akan selamat bila tetap dalam kelompok dan tidak terbang terpisah dari kelompok.

Dipekenalkannya permainan ini kepada wisatawan, selain untuk melestarikan permainan tradisional yang bahkan di Bali juga jarang dimainkan, sekaligus sebagai penyebaran nilai-nilai dan falsafah, warisan leluhur.