Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mempedulikan ancaman yang dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan DKI Jakarta Abraham Lunggana terkait wacana PPP mengusung dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017. Basuki malah membocorkan sebuah informasi yang menyebutkan bahwa PPP berniat menarik Lunggana dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI.

Informasi tersebut didapat Basuki dari Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy. "Eh benar, dulu mereka (PPP versi Romy) pernah memasukkan surat ke sini yang isinya untuk recall Lulung dari DPRD," kata Basuki saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/3).

Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan surat tersebut masuk saat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia belum mencabut surat keputusan pengesahan kepengurusan PPP versi Romy.

Menurut Ahok, ancaman yang dilakukan Lulung memiliki kaitan dengan PPP mana yang sah di mata hukum. Ahok menduga Lulung berniat mundur karena menyadari PPP yang sah adalah yang dipimpin oleh Romy.

"Mungkin dia sudah merasa Romy jadi Ketum PPP, kalau Romy ketum Lulung pasti di-recall," kata dia.

Sebagai catatan, di PPP Lulung berdiri di kubu Djan Faridz alias kubu PPP hasil Muktamar Jakarta. Saat ini, sengketa PPP belum terselesaikan karena PPP Djan berkukuh mereka adalah pengurus PPP yang sah.

Sedangkan Kemenkumham memutuskan untuk menarik SK Kepengurusan PPP versi Romy dan malah mengesahkan kembali PPP versi Muktamar Bandung dengan Ketua Umum Suryadharma Ali.

Sebelumnya Lulung tetap tidak setuju dengan isu yang mengatakan partainya akan mengusung Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah 2017. Jika PPP tetap berkukuh mengusung atau mendukung Ahok maka Lunggana mengancam akan keluar dari partai tersebut.

"Kalau sampai (PPP mendukung) Ahok, lebih baik mundur," kata Lulung.

Lulung malah berseloroh bahwa Ahok dan PPP tak mungkin bisa disandingkan karena akan memicu tudingan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) dari masyarakat. Dia dengan tegas menolak Ahok diusung atau didukung oleh PPP.

Sebagai catatan, Lulung dan Ahok memang memiliki hubungan "spesial" dalam beberapa tahun terakhir. Keduanya kerap berbeda pendapat dan saling serang komentar di media massa.

Yang terbaru, keduanya berseteru mengenai kasus dugaan korupsi pengadaan alat Uninterruptible Power Supply dan dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Ahok menuding Lulung ada sangkut pautnya dengan pengadaan UPS, sedangkan Lulung menegaskan Ahok bersalah di kasus Sumber Waras.

"Pokoknya (siapapun) selain Ahok lah," kata dia tegas. (rdk)

p3 emang afgan