Paginya di gilincik hil, Guleser lagi nanam tanaman di halaman. Nuran tahu dan marah-marah, Sakine dari jendela muncul dan bilang ada apa nuran kok kamu marah-marah pada guleser.
Diam kau sakine jangan ikut campur. Lalu cecil muncul dan memperingatkan bibinya ga usah ikut campur lah bibi.

Sementara itu Hasret lagi menyetor hasil sulam payet, di sana bosnya lagi makan. Hasret lalu menunjukkan hasil sulamannya, bosnya sedang da kemudian mengasih uang pada hasre dan hasret pun pergi. Setelah itu hasret mengajak bertemu efsun dan mereka bertemu. Ga tahu ni efsun kok senang ketemu sama hasret.. efsun yang tahu kondisi hasret memberi uang pada hasret namun hasret menolak. Mereka malah kayak anak ibu beneran nih.. asyik minum kopi.

Kemudian di kampus ates mengajar kelas bahar. Dan kelas perkuliahan selesai... semua mahasiswa keluar kecuali bahar. Dan saat semua keluar bahar mendekati ates dan mengajak bicara ates. Saat itu Onur akan masuk dan melihat mereka. Onur pun ga jadi masuk dan mendengarkan pembicaraan dari pintu. Kemudian ates juga menjelaskan semua, bahar spertinya belum bisa memaafkan ates.. ia hanya kecewa kenapa harus ada kamu lagi di hidupku... bahar lalu meningalkan ates sambil menangis. Saat itu Bahar berhenti di balik pintu dan ates keluar.

Sisi lain efsun pulang dan namun ia kok nampak kesakitan di legannya sepertinya ia membawa sesuatu yang berat di tasnya. Lalu efsun menaruh tas itu di bawah kasur. Saat efsun mandi adile membersihkan ruangan... dan saat membersihkan bawah kasur ia melihat tas itu dan mengambilnya. Tiba-tiba efsun keluar dari kamar mandi dan memarahi edibe. (apa lagi nih rencana efsun...ya...). Lalu efsun menelepon nuran tapi tidak diangkat... dan efsun memberi sms pada nuran. Malamnya Nuran mendapat sms lagi dari efsun dan efsun datang ke rumah di gilincik hill membawa tas yang berat itu.

Saat efsun akan masuk pagar, Nuran melarangnya masuk rumah karena sudah durhaka. Dan efsun menangis di pagar. Nuran menyuruhnya pergi namun efsun memaksa masuk dan membuka tas yang ia bawa ternyata isinya kepingan emas. Namun Nuran sudah tak percaya dengan efsun, yang hanya memikirkan materi. Efsun sampai memegang tangan nuran dan menciumnya agar ibunya luluh. Dan akhirnya ibunya luluh juga... malam itu mereka mengubur emas tersebut di gudang arang. Tapi tiba-tiba bahar masuk... efsun dan Nuran kaget.