angsajantanAvatar border
TS
angsajantan
Suka Duka Masiswa Pulang-Pergi (Pejuang PP)
Berangkat sekolah dengan jarak yang dekat mungkin sudah tidak ada kesulitan, tapi bagaimana ketika sudah terbiasa pulang pergi sekolah dengan jarak yang dekat, berubah menjadi pulang pergi ke kampus dengan jarak yang jauh. Berangkat kuliah merupakan sebuah pilihan. Bisa membuat kita rajin ataupun malas.

Itu semua tergantung dari motivasi kita sendiri. Terlebih untuk mahasiswa yang melakukan hal ini secara rutin dengan jarak yang cukup jauh. Sebut saja mahasiswa “Pejuang PP” atau Pulang Pergi. Hahaha emoticon-Big Grin



Mahasiswa “Pejuang PP” biasanya memulai perjalanan dengan waktu tempuh yang lumayan panjang, misalnya karena jarak rumah ke kampusnya pun bisa mencapai sekitar 25 KM-an. Waktu yang ditempuh pun bisa mencapai dua setengah jam. Kalau perkuliahannya mulai jam 08.00 WIB, keluar rumah mungkin harus jam 05.00 pagi.

Banyak saran dari teman sampai kakak tingkat untuk memilih ngekost, dengan alasan tidak capek dan aktivitas perkuliahan bisa dikelola secara nyaman. Tapi seperti yang dikatakan diatas, berangkat kuliah itu sebuah pilihan. Ketika memilih untuk setia pulang pergi di jalan, pilihan tersebut tetap menjadi sebuah alasan untuk dijalankan.

Menjadi mahasiswa “Pejuang PP” tentunya memiliki suatu kesukaan dan kedukaan tersendiri bagi mereka yang menjalaninya.
Berikut suka duka menjadi mahasiswa “Pejuang PP” :

1. Perjalanan jauh yang cukup beresiko.

Kita tidak akan pernah tau apa yang akan kita hadapi ketika kita sedang melakukan perjalanan jarak jauh, mungkin saja bisa kecopetan, ban motor pecah, bahkan ketemu dan berpapasan dengan seseorang yang pernah menjadi teman hidup kita alias mantan. Hehehe emoticon-Big GrinTapi mungkin resiko yang paling sering dialami adalah TELAT.

2. Udah jauh-jauh berangkat sepagi mungkin, pas udah nyampe kelas masih kosong

Senang bercampur sedih melanda perasaan mahasiswa “Pejuang PP”, ya karena ketika datang kepagian di kampus bingung harus ngapain disana. Sudah lama lama menunggu, sampai beberapa kawan berdatangan, eh malah dapet kabar dosen nya berhalangan hadir. Sing sabar ya tong..emoticon-Nohope

3. Harga BBM naik, sopir angkot pun jadi jual mahal


Ketika harga bensin naik, tarif angkot pun jauh dekat menjadi Rp 4000,- sampai Rp 5000,- Hal seperti ini tentunya sangat berpengaruh bagi mereka yang memiliki ongkos pas-pasan, yang mungkin seharusnya bisa beli gorengan, tapi harus mikir dua kali cukup atau ngga untuk sampai pulang dengan selamat ke rumah. Wkwkwk.

4. Bisa bertemu dengan pemandangan yang indah ataupun sebaliknya


Menjadi mahasiswa “Pejuang PP” bisa merasakan indahnya pemandangan di pagi hari ketika sedang dalam perjalanan, tapi mungkin sebaliknya, misal di dalam kereta karna si “Pejuang PP” adalah jomblo, ngga sengaja ngeliat sepasang penumpang yang sangat romantis mulai dari rangkulan, menaruh kepala di pundak cowoknya, dan berpegangan tangan. Tentunya hal ini menjadi pelajaran buat si “Pejuang PP” untuk menjaga pandangan, karna takut sakit hati teringat masa lalu.emoticon-Big Grin

5. Bisa bertemu keluarga tercinta setiap hari


Mahasiswa “Pejuang PP” mungkin hanya merasakan capek ketika berada di jalan saja. Namun ketika sampai kembali di rumah, semua rasa lelah, letih, dan lesu bisa hilang seketika, karna langsung disuguhkan makanan oleh ibu tercinta. Bahkan dibuatkan air panas untuk mandi biar badan kembali segar. Hehehe emoticon-Big Grin ini mahasiswa nya yg manja atau emang ngga tau diri?

Mungkin cukup sekian dari ane, semoga dapat mewakili perasaan suka duka Mahasiswa “Pejuang PP” yang menempuh jarak yang jauh demi mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orang tua emoticon-Cool emoticon-Cool emoticon-Cool

Mungkin juragan mau menambahkan? emoticon-Big Grin

sumber
sumber

Diubah oleh angsajantan 26-02-2016 04:54
0
10.1K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan