Kalau kita bahas tentang kenangan, akan butuh waktu yang sangat lama. Ditambah, setiap orang memiliki bentuk kenangan yang berbeda-beda. Bisa itu Lucu kah, sedih kah, bahagia kah. Tapi yang ingin saya obrolkan di sini adalah tentang kenangan indah. Baik itu di saat SMA, SMP, sekolah dasar, kuliah, atau bisa kapan pun.

Ada yang bilang masa-masa yang paling indah itu waktu di SMA. Kenapa ya? Mungkin saja karena belum merasakan kuliah. Tapi kalau saya pribadi, yang sekarang masih kuliah, jika mencoba membandingkan, memang sih semua masa sekolah punya kenangan indah masing-masing. Saya yakin temen-temen juga. Tapi jujur kalau kenangan indah yang masih berkesan sampai sekarang, seperti yang dikatakan segelintir orang, yaitu masa-masa SMA. Terkadang pula, saya teringat untuk berterimakasih kepada 'Sutradara Kehidupan' saya akan hal itu.

Lalu, apakah baik apabila kenangan terus diingat-ingat? Kalau boleh saya analogikan, mengingat kenangan itu seperti minum obat. Bisa menjadi tidak baik apabila terus-terusan dilakukan. Akibatnya bila keterusan, mungkin bisa jadi kurang produktif dalam kesehariannya, susah move on, atau kemungkinan-kemungkinan kurang baik lainnya. Tapi kalau mengingat kenangan-kenangan indah hanya sesekali saja. Bisa di saat sedang sedih, lesu/ kurang semangat, atau di saat diri kita sedang down. Mengingat kembali kenangan indah bisa menjadi salah satu cara untuk menghibur hati kita. Apa itu penting? Saya rasa iya. Mungkin temen-temen di sini juga ada yang merasakan. Cukup menenangkan ya. Tapi bukan berarti semua beban hidup bisa diringankan cukup dengan mengingat kenangan indah. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta juga bisa membantu meringankan beban pikiran. Dan masih banyak lagi cara lainnya.

Pernah nonton film Inside Out? Film animasi karya luar negeri yang saya rasa masih hangat. Menceritakan tentang seorang anak perempuan yang di dalam otak/ pikirannya terdapat lima sekawan yang berbeda kriteria dan emosinya. Mereka dapat memengaruhi bahkan menentukan apa yang dipikirkan si anak perempuan itu. Alkisah, suatu saat anak perempuan itu kabur dari rumah karena merasa jengkel, kesal, dan marah kepada orangtuanya. Ia menaiki bus dan hendak pergi jauh meninggalkan mereka. Namun tidak lama setelah itu, ia tiba-tiba mengingat masa-masa indahnya bersama orangtuanya. Ia termenung, hingga akhirnya menyadari bahwa betapa orangtuanya sangat menyayanginya. Menyadari bahwa betapa menyesalnya ia, ia pun segera meminta bus itu untuk berhenti. Lalu Ia keluar dan berlari menjemput orangtuanya di rumah. Ia pun meminta maaf kepada orangtuanya, menangis. Dan pada akhirnya semua berubah menjadi lebih baik.


Kesimpulannya kawan-kawan, sadarilah bahwa masing-masing dari kita memiliki kenangan-kenangan indah sebagai gift yang spesial dari Tuhan dan hanya diberikan khusus kepada diri kita (bukan sebuah kebetulan dan tidak pula nyasar dari orang lain). Jangan dilupakan tetapi jangan pula diingat-ingat setiap saat. Perlakukan kenangan-kenangan indah dengan semestinya. Untuk kenangan-kenangan buruk, ambil hikmah darinya lalu lupakanlah. Saya rasa cukup sekian ya obrolannya. Terimakasih. Semoga bermanfaat. Selamat malam~