Metrotvnews.com, Jakarta: Puluhan ribu guru honorer berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, siang tadi. Guru yang berdemonstrasi sudah jengah. Puluhan tahun mengabdi, nasib mereka tetap sebagai honorer.

Badri, 50, salah satunya. Guru honorer asal Madura sudah mengabdi selama 20 tahun di sekolahnya. Dia mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Badri ikut bersama puluhan ribu guru honorer lainnya berunjuk rasa. Dia tak sendiri datang ke Jakarta, ada belasan guru dari Madura yang juga ikut. Badri datang ke Jakarta membawa satu harapan: dia dan seluruh guru honorer di Indonesia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.


Badri (MTVN.Wanda Indana)

"Kasihan sudah lama mengabdi untuk negeri ini, tapi negara lalai. Sudah 20 tahun mengajar di SD di Madura," kata Badri di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2016).

Sebagai guru honorer, Badri mendapat gaji Rp500 ribu per bulan. Penghasilan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia pun kerja sampingan supaya bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

"Serabutan. Kadang kita pelihara burung, jual ke pasar," sebut dia.


Guru berdemonstrasi (MTVN.Wanda)

Menurut Badri, guru-guru honorer sudah meminta bantuan ke Komisi II DPR RI dan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi untuk menentukan nasib guru honorer. Menteri Yuddy, kata Badri, sempat menjanjikan pada awal 2016, seluruh guru honorer diangkat menjadi PNS.

"Tapi tanggal 20 Januari 2016, Kemenpan-RB berbohong. Pada 2019 akan diangkat semuanya menjadi PNS. Tapi, ada alasan tidak ada payung hukum dan anggaran," ungkapnya.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...i-guru-honorer

---

Kumpulan Berita Terkait UNJUK RASA :

- Elegi Guru Honorer

- Tuntut Jadi PNS, Ribuan Guru Honorer Demo di Depan Istana

- Ribuan Tenaga Honorer Tuntut Jadi PNS