Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menolak pengajuan izin 15 organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang mendaftar melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI pada Januari lalu. Penolakan dilakukan berdasarkan imbauan intelijen yang menyebut ormas itu mirip Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, izin ormas ditolak karena terindikasi adanya penyimpangan dari ormas yang akan dibentuk. "Ada laporan dari intelijen, kalau ormas itu seperti Gafatar," kata Ratiyono seperti dikutip Beritajakarta.com, Selasa (9/2/2016).

Menurut Ratiyono, pihaknya tak ingin kecolongan lagi seperti halnya memberikan izin Gafatar pada tahun 2011 lalu. Pada periode itu, pihaknya belum melibatkan intelijen untuk mendeteksi suatu ormas menyesatkan atau tidak.

"Aturan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) yang mengharuskan melibatkan intelijen untuk memeriksa izin ormas baru ada pada 2012. Sementara, Gafatar terdaftar di Kesbangpol DKI tahun 2011," katanya.

Ratiyono mengatakan, pihaknya telah mencabut izin ormas Gafatar yang ditetapkan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"‎Posisi sekarang (gafatar) sudah dilarang, sehingga tidak mungkin didaftarkan kalau boleh dibubarkan. Karena MUI sudah‎ (menyebutkan) gafatar ini sesat dan menyesatkan, jadi harus bubar. Jadi jelas sekali, menurut fatwa MUI harus dibubarkan," ujarnya.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-mirip-gafatar

---

Kumpulan Berita Terkait GAFATAR :

- DKI Tolak Izin 15 Ormas yang Mirip Gafatar

- Ini Alasan Eks Gafatar Tak Ingin Pulang

- Warga Eks Gafatar: Kami Akan Cari Negeri Lain