Tak Kenal Hati
Disana tertatap jiwa yang murung
Tak ada sahabat di tanah perantauannya
Masih muda dan tak pantas
Lebih dikatakan budak bodoh
Hari semakin menjadi bodoh
Bagi dia yang sedih
Duduk menjaga gerbang
Bersama sang anjing peliharaan
Pulang dan ingin melupakan
Menghirup udara segar
Akhirnya
Sangat merindukan sang Ibu
Selalu ikut kemana dia pergi
Berhenti di jalur keramaian
Dimana sang ibu punya banyak teman
Mereka yang rendah hati
Tertatap paras wajah
Kembar
Selalu lupa bila hari berganti
Duduk bersama
Meski masih muda tak mengerti
Lima tahun terlupakan
Tak sengaja menatap di layar
Layar yang membuat orang lupa
Lupa akan kehidupan nyata
Tepat malam sengaja
Menatap sang kakak
Dari sang kembar bunga
Sadar akan tak mampu
Untuk memiliki
Bahkan pasti dilupakan
Ingin bertanya
Takut dilupakan
Sangat pengecut mungkin
Ingin mengucap
Bahwa setiap terbangun di lain hari
Selalu terbayang wajah butanya
Kembar Lupa
Main Content
Kembar Lupa