zakehermitAvatar border
TS
zakehermit
Exoskeleton, teknologi yang paling mendekati untuk "tangan robot" pak Tawan


Biar gak jadi bully yang berkepanjangan ke yang bersangkutan, yang ane takutkan adalah matinya kreativitas seseorang dan yang bully cuma nyaring aja gak berguna atau disaat orang lain sibuk memuji dan berharap dikembangkan, ane ingin berkomentar sedikit. Karena naiknya berita ini di media jadi semacam viral, akhirnya jadi bully masal bagi yang tidak suka dan menjadi pedoman kebanggan bagi yang tidak mengerti. Disisi lain ane sepakat, ane mengapresiasi kreatifitasnya pak Tawan. Jadi sebenernya media yang harus mulai meluruskan, kasian pak Tawan yang sudah terlanjur besar hati (takutnya nanti besar kepala) karena karyanya. Yang jelas dia kreatif, cuma mungkin pengistilahan teknologi buatan tangannya ini yang kurang pas. Yuk, mari luruskan karena kreativitasnya gak HOAX-HOAX amat.....

Pengembangan teknologi Neuroscience untuk menggerakan tangan mekanis sampai pada tahap implementasi masih sangat terlalu dini. Pada kasus pak Tawan ini masih jauh sekali, bahkan hampir tidak. Di negara-negara maju yang sudah jauh meneliti ini pun masih belum mencapai ekspektasi.

Bukan mendeskriditkan, tetapi ane lebih suka menyebut "tangan robot" pak Tawan adalah projek transformasi exoskeleton, artinya kelumpuhan ditangannya tidak 100%, sehingga dia dapat memanipulasi kerja otot yang masih bekerja dengan tangan rangkai baja yang di desain sesuai keperluannya bergerak untuk menstimulan kinerja otot tangan yg lumpuh.

Spoiler for Cekidot implementasi teknologi exoskeleton:

Exoskeletonadalah hal yang paling masuk akal untuk hal ini, jadi sangat mustahil jika dikatakan ini digerakan melalui kendali pikiran dalam tanda kutip "Neurotransmitter" tersambung langsung ke alat, terlebih hal tersebut harus terpenuhi dari segi alat yang dilengkapi dengan kemampuan AI yang tinggi, jadi sudah jelas nantinya bahasa pemrograman yang akan menerjemahkan komunikasi Neurotransmitter dengan mekanis alat. Bahkan dalam kondisi tertentu, Neurotransmitter harus dipasang di otak. Bukan lagi di kepala, tapi ditanam di otak untuk menerima sinyal listrik, bahkan implementasinya sampai pada susunan tulang belakang jika diperlukan. Belum lagi mekanis tangan harus tersambung dengan listrik atau batere yang kekuatannya cukup memadai untuk menggerakan mekanis tangan robotnya.

Spoiler for Cekidot apa itu EEG:


Jika ini dikatakan model pengendalian EEG, ane rasa juga tidak, sangat jauh untuk menstandarkan ciptaannya dengan teknologi Neurosciene, bahkan EEG saja sampai saat ini masih belum mencapai hasil yang sesuai berdasarkan ekspektasi untuk diterapkan pada orang-orang dengan kebutuhan khusus karena syarat akan dana dan teknologi yang sangat tinggi.

Ane pribadi sangat terganggu dengan pengistilahan "Dengan kendali pikiran". Jika tanpa tanda kutip, ane maklum karena bisa dibenarkan sebagai pengistilahan saja, karena mulai dari apapun gerakan yang kita lakukan adalah atas kendali pikiran. Anda bisa berjalan, atas perintah dari otak yang mengirimkan sinyal ke otot-otot kaki untuk bergerak. Tapi untuk menghubungkannya langsung dengan mekanis tangan robot, deskripsinya sangat menyesatkan dalam kasus ini.


Sampai ane malu sendiri sebagai orang Indonesia ada yang upload di 9gag.com tentang hal ini, bukan atas kreativitas pak Tawan, tapi informasi si peng-upload yang disampaikannya tertulis "brain-controlled-robotic-arm" tadinya pengen bangga, tapi malah kena komen negatif, coba kalo ditulis "Exoskeleton-arm" pasti di apresiasi. Orang diluar sana banyak yang lebih pintar.... Jadi ya cukup WTF juga sih emoticon-Hammer (S)

Spoiler for Pak Tawan di 9GAG:


CEK DISINI kalo pengen liat komen orang di 9gag.com
Diubah oleh zakehermit 22-01-2016 08:13
0
5.1K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan